BINAR BAHAGIA

207 31 21
                                    


Lantunan tembang cinta begitu syahdu
Dua hati telah berpadu
Sambut bahtera berlabuh di dermaga
Arungi bersama dalam naungan fitrah cinta
Sukacita terpancar dalam sorot netra

Dua bulan adalah waktu yang dinantikan oleh dua sejoli yaitu Arfi dan Rani. Tepat di bulan Juli tanggal 24 tahun 2022 pernikahan mereka berlangsung. Kini di kediaman bulik Ningrum disibukkan oleh acara tersebut. Keponakan tersayangnya sedang dirias. Gadis itu memakai pakaian adat tradisional Jawa. Binar sukacita terpancar begitu nyata di sorot netranya. Bulik Ningrum meneteskan air mata keharuan melihat keponakannya segera melepas masa lajang. Beliau teringat begitu banyak kepahitan perjalanan hidup yang harus dilalui Rani dalam mencapai kebahagiaannya.

Andai saja kedua orang tuanya masih ada pasti kebahagiaan itu terasa lebih lengkap. Seumpama peristiwa kelam itu tidak terjadi, gadis itu kini telah menjalani bahtera rumah tangga bersama kekasih hati yaitu Firman Afrizal, putra dari Rustam Rahardi. Satu alasan yang membuatnya tak habis pikir mengapa harus Rani yang menjadi korban atas kebencian yang bersarang di hati calon besannya dahulu. Apakah hanya karena perbedaan status sosial hingga membuat ayah dari Firman begitu tidak menyukai Rani. Sampai hari ini beliau masih tidak mengerti akan alasan yang klise seperti itu. Namun kini Ningrum sudah tidak peduli lagi, hal paling penting saat ini adalah kebahagiaan Rani. Selama kurun waktu hampir 6 tahun, Ningrum nyaris putus asa karena kepergian Rani tanpa kabar. Suatu ketika Tuhan mendengar doa beliau dan kini Rani telah kembali pulang ke tanah kelahirannya di sebuah kota kecil penghasil marmer terbaik di Jawa Timur yaitu Tulungagung.

Meskipun Firman dan Rani tidak berjodoh, Ningrum merasa bahagia karena Tuhan telah mengirimkan jodoh yang tepat untuk bersanding dengan Rani dan pria berhati permata itu tak lain adalah Arfian Yudhistira. Pemuda kota metropolitan yang menerima kondisi Rani apa adanya tanpa memandang cela. Sosok pria berhati tulus dan ikhlas mencintai keponakannya dengan sungguh-sungguh. Hal ini sangat berbanding terbalik dengan kekasih Rani terdahulu, dan Firman tidak setegar itu untuk menerima keadaan Rani yang jauh dari ekspektasi. Rani hanyalah korban dari keegoisan Rustam Rahardi yang tidak ingin martabat keluarganya terlihat rendah hanya karena sang putra berniat meminang gadis dari kalangan biasa. Rustam tidak ingin nasib Firman dialami oleh kakak perempuannya dan adik kembarnya yang tercoret dari gelar kebangsawanannya hanya karena memilih pendamping hidup yang tidak setara derajatnya di mata keluarga besar Subrata. Pria paruh baya itu telah lupa bahwa kebahagiaan hidup tidak bisa diukur dari kekayaan dan nama besar orang tuanya. Karena sesungguhnya harta benda hanyalah titipan dari Sang Pencipta semesta bahkan semua itu bisa lenyap bila Tuhan berkehendak. Begitu pula dengan nama besar, popularitas serta kehormatan yang selalu diagungkan pada akhirnya akan jatuh terhina ketika nista telah menodainya. Dan Rani yang dulu dipandang hina oleh orang tua Firman kini menjadi lebih terhormat  hanya karena prestasi dan perjuangannya selama kurang lebih 6 tahun meskipun harus dilalui dengan berbagai kepiluan.

"Kok Bulik nangis?" tanya Nila yang kini berdiri di samping Ningrum.

"Aku terharu, Nila."

"Ini adalah hari bahagia Arum. Seharusnya Bulik bahagia."

Ningrum masih berurai air mata menatap wajah  samping Nila dan sesekali melihat Rani yang masih belum selesai dirias.

"Kita duduk di sana, Bulik," ajak Nila membimbing Ningrum duduk di sebuah kursi di dalam sebuah ruangan tempat Rani dirias.

"Tidak perlu ke sana, La. Aku tak ingin Rani melihatku menangis," cegah Ningrum menghentikan langkah ketika berada si ambang pintu.

"Tapi Bulik janji ndak boleh nangis lagi," pinta Nila seraya menghapus jejak kristal bening yang menggenangi pipi Ningrum.

Nila mengulas senyum menatap bulik Ningrum. Dan kini wanita itu turut menarik kedua sudut bibirnya ke atas. Nila merasa senang melihat Ningrum tidak semuram beberapa menit yang lalu.

PENJAGA HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang