(7) TRAGEDI DI VILLA SARTIKA

463 45 0
                                    

Tiga tahun kemudian karir Sekar Maharani kian memuncak, berbagai rintangan pun mulai mengiringi perjalanannya. Salah satu yang menjadi masalah yaitu aksi-aksi terselubung dan kemungkinan besar ada
hubungannya dengan teror-teror yang pernah dialami Arfi dan keluarganya sekitar tiga tahun silam. Semua teror itu mereda sejak Arfi membungkam salah satu orang kepercayaan musuhnya dengan sejumlah uang karena menurutnya tindakan tersebut akan mempermudah baginya untuk menemukan musuh yang sesungguhnya. Bukan karena ia tak mampu menjebloskan pelaku itu ke penjara, namun terasa percuma jika otak dari semua peristiwa yang terjadi tak kunjung menerima hukuman mengingat minimnya bukti yang ada untuk menyeret orang yang dimaksud dalam keterlibatan tindakan kriminal yang pernah dilakukan. Orang yang dihadapi itu bukanlah orang sembarangan dan tentu saja memiliki pengaruh besar yang tak bisa diremehkan kelihaiannya saat beralibi.

Di kantor PT. DHARMAWAN GRUP yang beralamat di Jalan Sudirman nomor 18, tampak seseorang sedang murka dan mengepalkan tangannya kuat seolah luapkan amarah yang memuncak.

"Kemarin aku memang gagal, Tira. Tapi bukan berarti aku berhenti di sini. Apapun akan kulakukan untuk menjatuhkanmu," gerutu pria tersebut penuh emosi.
Tiba-tiba terdengar suara pintu diketuk.

Tok ... tok ... tok

"Masuk," jawab pria itu lantang.

Handle pintu dibuka perlahan dan masuklah seorang pria bertopi dengan santainya.

"Anda sudah melihat beritanya?" tanya pria bertopi.

"Rencanamu sangat buruk. Aku tak mau kerjasama dengan orang ceroboh sepertimu," geram pria di depannya.

"Apa maksud Anda mister DND?" pekik pria bertopi lantang.

Ia tampak tersulut emosi saat orang yang menyuruhnya datang tersebut justru memancing amarahnya.

"Kau bilang akan menyebarkan isu rekayasa tentang model itu untuk menghancurkan reputasinya?" teriak Mr. DND tak terima dengan kegagalan si pria bertopi.

"Itu bukan salahku, semua diluar dugaanku," dengus pria bertopi membela diri.

"Jika saja Kau tak seceroboh itu, semua tak akan seperti ini," ucap Mr. DND menaikkan nada satu oktaf lebih tinggi.

"Asal Anda tahu Mister DND, gadis itu ada yang melindungi. Dan aku sudah berusaha menculiknya waktu itu dengan membiusnya. Semuanya gagal karena Arfi selalu ada di sampingnya dan anak buahku babak belur dihajar mereka," pria bertopi beralasan.

"Aku tak mau tahu dengan kegagalanmu. Jadi mulai saat ini aku tak akan mendengarkan idemu yang buruk itu," Mister DND mendekat ke arah pria bertopi itu dan mencengkram kerah bajunya dengan tatapan membunuh.

"Pergilah dan jangan berani muncul di hadapanku lagi!" perintah Mister DND dengan pandangan mengintimidasi.

Pria bertopi itu terlihat ketakutan mendengar ancaman mister DND yang sedang murka. Karakternya bertolak belakang dengan sikapnya sehari-hari yang ditunjukkan dengan sikap dingin, angkuh, dengan raut muka datar tak berekspresi.




Flashback di Villa Sartika

Sore itu selesai pemotretan di studio milik Arfi, Rani beserta seluruh kru yang ada akan melanjutkan perjalanan ke puncak untuk keperluan syuting video klip. Selain berprofesi sebagai model di Yudhistira Corporation, Rani merangkap profesi sebagai model video klip band-band ternama masa kini. Arfi dengan setia menemani kemanapun gadis itu pergi untuk melakukan aktivitas di luar lingkup perusahaannya. Bahkan merangkap sebagai manager.

"Gimana, Ndre? Syutingnya udah selesai belum?" tanya Arfi pada Andre, salah satu anggota kru kepercayaannya.

"Kayaknya udah waktunya break?" ujar Andre yakin.

PENJAGA HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang