1. Jalan

55.8K 1.9K 136
                                    


Kalau ada typo tolong di tandai ya, harap di maklumi.

Happy reading.....

Relci CEWE
Gema COWO

___________________________
_________________

Relci mengendarai motornya dengan kecepatan sedang menikmati dinginnya udara di malam hari, jalan yang di lewatinya cukup sepi karna memang jam sudah menunjukkan waktu tengah malam.

Cekitttt.....

Relci mengerem motornya mendadak karna ada orang yang menyebrang jalan tiba tiba. Dia memakirkan motornya dan berjalan ke arah orang yang hampir di tabraknya tadi.

"Sialan, lo kalo nyebrang bisa pake mata nggak sih hah?! Liat kiri kanan jangan asal nyebrang. Kalo gw tadi nabrak lo gimana, mau lo mati muda?!"

"Eh..?"

Gema yang hampir di tabrak Relci tadi hanya menundukkan kepalanya, dia nggak tau harus merespon bagaimana.

"Kalo di ajak ngomong itu di jawab. Bisu ya lo?!"

"Ma-maaf, unghhh..."

"Lah, nangis?" Gema menggeleng.

"Lho, beneran nangis ni bocah? Kenapa nangis sih belum juga gw apa-apain." ucap Relci sambil mengangkat kepala Gema dengan telunjuknya.

Gema kembali menggeleng.

"Geleng mulu lo, mau dangdutan? Ngapain sih lo tengah malam disini? Anak kecil itu malam tidur, bukan ngelayap tengah malam gini. Udah nggak usah nangis lagi."

Jangan salahkan Relci menyebut Gema bocah, karena memang tinggi Gema hanya sebatas bahunya.

"Di usir." jawab Gema kembali menunduk.

"Di usir? Lo di usir dari rumah?"

"I-iya."

"Trus lo sekarang mau kemana?" Gema menggeleng lagi.

"Capek ngomong sama lo, geleng mulu. Sini naik ikut gw." Relci menarik tangan Gema menuju motornya.

"Mau kemana?" Tanya Gema hati hati.

"Udah ikut aja, banyak nanya lo kek dora."

Gema pasrah mengikuti kata kata Relci dan naik ke atas motor. Bodo lah kalau dia di culik atau apa sekarang. Relci kembali mengendarai motor dengan Gema di belakanganya.

Sampai di mansion, Relci memarkirkan motornya di garasi. Menarik tangan Gema untuk mengikutinya ke dalam.

"Bibii...." panggil Relci

"Iya non?" Ucap bi Asih setelah berada di dekat Relci dan Gema.

"Kamarnya udah siap?"

Bi asih menggangguk sekali, "udah non."

"Bagus, antar nih dia ke kamarnya."

"Baik non."

Tadi sebelum ke mansion dia memang sempat menyuruh maid utuk menyiapkan kamar.

"Mari den ikut saya." Ajak bi Asih pada Gema.

Gema tetap berdiri melirik ke arah Relci. Dia sebenarnya takut, belum lagi dia juga tidak mengenal siapa Relci dan pelayan ini.

"Udah lu ikutin aja bibi ke kamar, istirahat. Lo pasti udah ngantuk kan? Besok pagi baru kita bicarain masalah ini."

baiklah Gema tidak punya pilihan lain bukan? Dia hanya mengangguk. Lagi pula, dia memang sudah mengantuk sejak di atas motor tadi.

Gema Relci (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang