"Karna gw mau lo jadi milik gw Gema"
Deg.
Gema diam dia tidak tau harus berkata apa. Relci mempunyai perasaan padanya? Tapi kenapa?
"Kamu bar-"
"Gw capek, kita bicara lagi lain kali." Relci berjalan pergi meninggalkan Gema. Tapi sebelum itu,
"Pikirkan itu baik-baik Gema, tidak perlu terburu-buru. Karena cepat atau lambat kau akan menjadi milik ku."
Sekarang apa lagi yang terjadi? Relci mengungkapkan persaannya lalu meninggalkannya? Tidak, apa-apaan ini.
Relci terus berjalan menuju kamarnya. sampai di depan pintu kamar dia melihat Zian.
"Anda terlalu terburu buru Nona."
sepertinya dia tau apa yang Relci dan Gema bicarakan tadi.
"Aku sudah tidak bisa menunggu terlalu lama lagi Zian, terlalu lama sampai rasanya aku ingin mengurung dia agar tetap berada di sisi ku." Relci berjalan mendekati Zian, meletakkan kepala di bahunya.
"Dia pasti menganggap aku aneh kan?" Relci tersenyum miris.
"Apa Anda menyesalinya?"
Menyesal? Apa dia menyesal dengan bersikap seperti ini?
"Tidak," Jawab Relci pelan.
Zian mengelus kepala Relci, "Maka semua akan baik-baik saja, anda hanya harus melanjutkan apa sudah anda mulai."
_________________________________
________________________Pagi seperti biasa Gema turun dari kamar menuju ruang makan, dia akan sarapan bersama Relci. Ada sesuatu yang ingin dia bicarakan.
Tapi saat sampai di ruang makan tidak ada Relci di sana.
'Apa dia belum turun? Tumben.' batin Gema.
"Nona sudah berangkat Tuan Muda." ucap Zian yang tiba-tiba sudah berada di belakang Gema.
Gema tersentak kaget, sejak kapan dia ada dibelakangnya. Tunggu,
"Berangkat?" Tanya Gema heran. Ngapain Relci ke sekolah pagi buta? Nggak sih emang Gema yang agak telat sebenarnya.
"Ya, Nona punya urusan yang harus di urus di sekolah, dan anda akan di antar oleh saya Tuan Muda," perkataan Zian menjawab pertanyaan yang ada di kepala Gema.
Urusan apa yang harus di urus Relci sepagi ini?
'Dia tidak menghindar karena yang semalam kan?' Gema menggelengkan kepalanya, kenapa juga Relci nenghindar dari nya hanya karena itu?
"Baiklah," ujar Gema akhirnya.
Gema duduk dan memulai sarapan dengan Zian yang setia menunggu di belakanya.
_________________________________
________________________Gema terdiam melihat hal di depannya. Relci sedang berciuman dengan seorang pria. Gema tau cowo itu sebaya dengannya.
'Siapa...?' Tanya Gema dalam hati.
Kenapa Relci mencium orang lain, bukanya dia bilang ingin Gema menjadi miliknya.
Gema terkekeh, apa yang dia harapkan dari itu? Relci pasti tidak serius semalam. Gema cuman beban buatnya, apa yang Gema punya sampai Relci menyukai dirinya? Nggak ada.
'Kau lupa tempat mu Gema.' Gema berjalan cepat dari sana. Dia merasa aneh saat Relci mencium orang lain. Sesak, kenapa dia harus melihat itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/345209377-288-k255226.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gema Relci (End)
أدب المراهقين#FOLLOW DULU SEBELUM BACA! #MASA REVISI Biasanya di dalam sebuah hubungan, cowo lah yang akan memegang kendalinya. Namun, Bagaimana jika yang terjadi adalah kebalikannya? sifat yang mendominasi, obsesi, dan yang memegang kendali dalam hubungan malah...