25. Balapan

7.9K 551 47
                                    

Happy reading ya sayang" ku

Typo? Nanti kapan" kita revisi

_________________________________
________________________

Suasana sirkuit cukup ramai malam ini. Karna nanti setelah Xabiru dan Relci selesai, akan ada yang turun lagi. Tapi mereka belum tau itu siapa dan tidak ingin tau juga siapa. Yang jelas, sepertinya dia punya popularitas yang cukup baik dengan penonton yang sebanyak ini.

seperti biasa, teman teman Relci juga ikut hadir kalau Relci turun balapan. Dan yang membuat lebih ramai lagi malam ini, Rian dan Cara juga ikut menonton. Tadi sebelum pergi menuju sirkuit, Xabiru sempat menelepon Rian untuk melihat dirinya balapan.

Kalian tau? Sejak Rian sampai di sana Relci terus memberikan tatapan sinis ke arahnya. Gara gara dia Xabiru sampai meminta hal hal aneh seperti ini. Rian yang tau maksud tatapan Relci itu hanya bisa tersenyum canggung sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Dia sendiri enggak ekspek Gema bakal minta balapan.

Relci memakaikan segala atribut pada Xabiru yang sekiranya bisa membuat dia lebih aman kalau kalau terjadi sesuatu. Moodnya masih tidak baik tentang balapan ini.

"Nggak usah turun aja ya?" Celetuk Relci setelah selesai memakaikan suit racing pada Xabiru.

Xabiru yang mendengar ucapan Relci mengerutkan dahinya, "kenapa? Tadi katanya boleh."

"Aku masih nggak yakin, nanti kalau terjadi sesuatu gimana?"

"Nggak bakal terjadi sesuatu. Ayok turun, yang lain udah pada nunggu."

Setelahnya Xabiru menarik tangan Relci menuju ke sirkuit dimana motor mereka sudah di siapkan di sana. Para penonton juga sudah berada pada posisi mereka.

Relci dan Gema naik ke motor masing masing dan mengenakan helm full face nya. Menghidupkan mesin mereka, bersiap siap untuk memulai pertandingan.

Seorang gadis dengan bendera di tangannya berdiri di depan, diantara posisi Relci dan Gema berada. Tangannya terangkat dan memulai hitungan mundur,

"three,"

"two,"

"One..."

"Kalau kamu menang, aku bakal kasih kamu satu ciuman panas." Ucap Xabiru di sela sela hitungan mundur.

"Go."

Xabiru langsung mengegas motornya meninggalkan Relci yang bengong mencerna ucapan Xabiru barusan.

'Ciuman? Kau salah besar menantang diriku Baby.' Batin Relci meremehkan.

Setelah selesai dengan pikirannya, Relci memacu motornya dengan kecepatan tinggi untuk mengejar ketertinggalannya.

Dan benar saja Relci berhasil menyamakan posisinya dengan Xabiru meski dia tertinggal. Saat berada di samping Xabiru, dia membuka kaca helmnya dan memberikan wink ke arah Xabiru.

Ahhh padahal tadi dia berniat mengalah dengan Baby nya. Tapi tawaran itu juga tidak bisa dia abaikan.

Relci menambah kecepatannya saat melihat garis finis, meninggalkan Xabiru di belakang.

Suara penonton bergemuruh saat Relci berhasil melewati garis finis. Disusul dengan Xabiru tidak lama setelahnya.

Relci turun dari motor, melepas helmnya, dan mendekat ke arah Xabiru.
Senyuman tidak pernah luntur dari bibir manisnya. Ternyata tidak buruk juga menyetujui hal ini.

"Kamu kalah Baby, jangan lupa dengan janjimu."

Ya sepertinya Xabiru sedikit menyesal memancing macan yang sedang tidur, "tidak akan."

Gema Relci (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang