"Kenapa disini?" Tanya Arthur dan duduk di samping Arel, di gazebo dekat kolam renang.
Arel tidak menjawabnya, hanya menggeleng dan masih fokus memperhatikan kotak berwarna hitam di tangannya.
Arthur juga ikut memperhatikan kotak hitam di tangan Arel, "itu kotak hadiah buat Mommy mu bukan? Kok belum di kasih?"
Arel beralih menatap Arthur dengan lesu, "Arel takut Mommy nanti nggak suka. Tadi Arel liat, temen temen Mommy ngasih hadiah nya bagus bagus, terus mahal lagi. " Arel kembali menatap kotak hadiah di tangannya, "sedangkan punya Arel jelek."
"Mommy pasti suka, kakek jamin deh. Apalagi tadi Arel buat sendiri hadianya, Mommy pasti lebeh seneng nerimanya." Arthur mengelus rambut Arel sayang.
"Beneran Mommy bakal suka?" Tanya Arel pelan.
"Iya beneran. Ayo, Kakek temani kasih hadiahnya."
Arthur pun membawa Arel ke dalam gendongannya dan pergi dari sana untuk masuk ke dalam mansion. Di dalam sana sedang ada pesta ulang tahun Relci yang ke delapan belas tahun. Tidak banyak yang datang, hanya orang orang terdekat Relci saja. Karna memang acara malam ini di buat sederhana.
_________________________________
________________________Relci menaiki tangga dengan menghentak hentak kan kakinya. Acara pesta ulang tahunnya sudah selesai, namun tadi Estrella sedikit membuat ulang pada Relci. Jadilah sekarang moodnya hilang.
"Wanita iblis sialan! Itu orang kayaknya nggak pernah bisa liat gw seneng!" Gerutu Relci, "Gema mana lagi?"
Tadi Gema memang izin padanya untuk naik ke kamar duluan, katanya ada urusan sebentar. Tapi saat Relci masuk ke kamar, dia malah nggak ada.
Relci mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kamar itu. Nihil, tidak ada tanda tanda keberadaan gema di sana.
"Gema?!" Panggil Relci.
Tuk!!!
Relci menoleh, suara itu berasal dari ruang walk in closet yang berada di sebelah kirinya. Langsung saja Relci berjalan mendekat dan membuka pintu ruangan itu.
Alis Relci mengkerut melihat gumpalan selimut di hadapannya, "Gema?"
"J-jangan liat ke sini." Benar saja, di dalam gumpalan selimut itu ada Gema yang sedang bersembunyi?
"Kenapa? Terjadi sesuatu?" Relci berusaha membuka selimut itu, tapi Gema malah menhindari dirinya.
Relci yang memang sedang tidak mood, menjadi semakin kesal saat Gema tidak mau di sentuh olehnya. Sontak saja Relci langsung menarik selimut itu dengan kasar hingga terlihat lah Gema yang memakai dress maid dan kalung anjing di lehernya.
Melihat pemandangan di depannya, Relci menelan saliva nya dengan susah payah. Siapa yang mengajari bayi kecilnya menjadi nakal seperti ini?
Sedangkan Gema sudah deg degan di bawah sana. Dia takut Relci akan marah dengan apa yang dia lakukan sekarang, apalagi saat melihat tatapan Relci ke arah dirinya.
Relci mengusap wajahnya dengan kasar. Sial, otaknya terus memikirkan hal hal aneh sekarang. Dia mengambil posisi berjongkok di depan Gema yang sedang menunduk. Tangannya menggakat dagu Gema hingga menatap langsung ke arah matanya yang tajam.
"Siapa yang mengajari mu menjadi nakal seperti ini hm?" Tanya Relci lembut namun malah terkesan menyeramkan bagi Gema.
Gema berusaha sekuat tenaga untuk membuka mulutnya yang kaku, "k-kak Dion. D-dia bilang, ini hadiah ultah yang b-bakal kamu suka."
"Ini hadiah ulang tahun ku?" Gema mengangguk kaku.
Relci tersenyum miring mendengarnya. Kemudian dia bangun dari jongkoknya dan menarik tali rantai yang terhubung dengan kalung di leher Gema.
"Kalau begitu, aku akan menerimannya dengan senang hati."
Relci menarik pelan tali rantai itu agar Gema mengikutinya. "Merangkak." Perintah Relci saat melihat Gema akan berjalan dengan kaki.
Awalnya Gema ragu untuk melakukannya. Namun saat melihat aura yang di keluarkan Relci semakin gelap, dia akhirnya menurut dan merangkak mengikuti langkah Relci.
Relci menduduki dirinya di kasur dengan Gema yang duduk bersimpuh di lantai. Setelah menatap Gema yang berada di bawahnya, dia malah terkekeh.
"Kau ingin menjadi gigolo ku dengan berpakaian seperti ini?" Relci menarik tali rantai itu hingga Gema tertarik mendekat pada Relci.
Relci mencengkram pipi Gema dengan kuat, "jawab aku!" Bentak Relci.
Gema berusaha menggeleng, "e-enggak."
"Lalu apa maksud mu dengan berpakaian seperti ini ha?!" Relci semakin menguatkan cengkramannya di pipi Gema.
"Stt sakit...." rintih Gema pelan.
Relci tidak memerdulikannya, dia malah menelusupkan tangannya ke bagian belakang dress maid Gema, meremas pantat sintal Gema dan sesekali menamparnya.
Plak!!!
"Akhh...." geram Gema. Tangan Gema berusaha mengehentikan Relci yang akan menyentuh lubangnya.
"Ungh Ja-jangan..." pinta Gema dengan mata yang sudah berkaca kaca. Tangan dan bahu Gema bahkan sudah gemetaran sekarang.
Relci menaikkan sebelah alisnya, "kenapa? Bukankah kau bilang ini hadiah untuk ku?"
Gema menggeleng keras, dia bagun dan duduk di pangkuan Relci. Memeluk dan menyembunyikan wajahnya di leher Relci, "takut...." ucapnya pelan.
Sontak saja Relci tertawa sangat keras mendengar ucapan Gema barusan, "haha baby? Kau takut? Lalu kenapa kau bisa berpikir memberi ku hadiah ini?" Ah mood Relci kembali sekarang. Dia memggeleng kepalanya tidak mengerti dengan Gema.
"I-itu salah kak Dion. Dia bilang kamu pasti makin sayang ke aku kalau ngasih hadiah begini."
Relci sedikit menjauhkan badan Gema dari nya, "tanpa kamu melakukan hal seperti ini aku juga pasti sayang sama kamu. Jangan memancing ku seperti ini lagi."
Gema kembali memeluk Relci, "Gema juga sayang Relci."
Relci kembali tertawa. Apa ini? Kenapa bayi kecilnya sangat menggemaskan malam ini?
"Aku tidak pernah bermain dengan mu selama ini, itu karna aku sedang menahan diri. Kalau aku sudah di kuasai nafsu, besar kemungkinannya kau tidak bisa berjalan lagi selama tiga hari."
Relci bisa merasakan bahu Gema yang sedikit tersentak, "kamu tau Gema? Aku memiliki koleksi mainan mainan yang sangat bagus di kamar ini. Kau ingin mencobanya?"
Gema langsung saja bangun dari pangkuan Relci dan berlari masuk ke kamar mandi, "Ndak mau!!!" Teriaknya sambil berlari.
Relci kembali terkekeh melihat tingkah laku Gema. Tapi sedetik kemudian dia langsung mendatarkan ekspresi wajahnya.
'Sial! Aku terangsang'
_________________________________
________________________
Cocok nggak suara Relci di vidio atas?
Story Gema Relci bener bener selesai di chap ini. Tapi tenang aja, aku udah mulai ngatur outline cerita baru.
Jadi kalian follow aja akun ini biar kalau ceritanya udah di up, kalian bisa dapat notifikasi nya.
Sampai jumpa di cerita berikutnya....
Minggu, 12 November 2023
Ig : huswarelci
Ttk : huswarelci
![](https://img.wattpad.com/cover/345209377-288-k255226.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gema Relci (End)
Dla nastolatków#FOLLOW DULU SEBELUM BACA! #MASA REVISI Biasanya di dalam sebuah hubungan, cowo lah yang akan memegang kendalinya. Namun, Bagaimana jika yang terjadi adalah kebalikannya? sifat yang mendominasi, obsesi, dan yang memegang kendali dalam hubungan malah...