Jam 11:45 Relci mondar mandir di ruang tamu. Dia khawatir karena Gema masih belum pulang sampai sekarang.
"Sialan Gema lo kemana sih?!" Relci berjalan ke arah Zian yang sepertinya sedang menlepon seseorang.
Zian asisten pribadi Relci yang di ditugaskan oleh Arthur, papi Relci untuk membantu kebutuhan Relci sekaligus menjaganya. Umur Relci dan Zian tidak berbeda jauh hanya sekitar 5 tahun.
"Gimana?" Tanya Relci saat Zian sudah selesai dengan panggilan nya.
"Tuan muda Gema tidak ada di kediaman Pratama Nona."
Relci membuang nafasnya lelah. Kemana dia harus mencari Gema sekarang?
"Mau saya bantu carikan Tuan muda Nona?" Tanya Zian. Dia merasa kasihan melihat Relci yang sepertinya sudah kelelahan.
"Ngak usah, gapapa. Sekarang kau bisa pergi, maaf mengganggu waktu istirahat mu, Dan terimakasih."
"Sama sama, sudah tugas saya membantu anda Nona. Jika ada sesuatu, anda dapat meberutau saya. saya permisi."
Relci hanya mengangguk. Zian berjalan meninggalkan Relci menuju kamarnya hendak beristirahat kembali. Memang tadi Relci membangunkannya saat ia tidur.
"Zian."
Zian berhenti saat Relci tiba-tiba memanggilnya.
"Ya Nona?"
"Apa terlalu cepat jika aku menggambilnya sekarang?"
Zian tersenyum hangat mendengar pertanyaan itu. Tentu dia tau maksunya.
"Saran dari saya, anda bisa menunggunya sedikit lebih lama lagi."
"Hahh.... kau benar, aku tidak bisa terburu-buru untuk itu." Mau bagaimana? Jika Relci mengambil keputusan yang terburu-buru, dia pasti akan ketakutan.
"Kalau begitu saya permisi lagi, jangan lupa untuk beristirahat Nona."
Zian kembali melanjutkan langkahnya meninggalkan Relci yang sudah duduk di sofa ruang tamu. Dia akan menunggu Gema sebentar lagi.
Tadi Relci sudah pergi ke taman yang dikatan Rian Gema sering pergi ke sana kalau lagi ada masalah sama papanya. Tapi tidak ada Gema di sana, di tempat-tempat dekat taman juga nggak ada.
Flashback
Jam sepuluh malam Relci turun dari kamarnya. Dia hendak memeriksa Gema sudah pulang atau tidak, karena tadi dia sudah menyuruh maid untuk memberitahunya kalau Gema sudah pulang. Tapi sampai sekarang tidak ada satupun yang datang padanya.
"Bi Asih." Relci memanggil bi Asih di dapur, sepertinya dia dan beberpa maid sedang memasukkan bahan makanan ke dalam freezer.
"Ya Non ada yang bisa bibi bantu?" Ucapnya saat sudah di dekat Relci.
"Gema mana?"
"Tuan muda belum pulang Non."
"Belum pulang?" Tanya Relci bingung. Seingatnya Gema bilang dia akan pulang jam delapan malam, sedangkan ini sudah jam sepuluh malam.
"Iya Non." Jawab bi Asih jujur.
"Baiklah bibi bisa lanjut kerja lagi, makasih."
"Sama-sama, bibi permisi." Ucap bi Asih dan melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda tadi.
Relci memeriksa ponselnya mungkin Gema ada mengiriminya pesan. tapi nihil, tidak ada pesan apa-apa dari Gema.
"Gw telpon aja kali ya?" Ya, dia akan menelponya.
"Nomor yang anda tuju tid-" Relci memutuskan panggilannya saat hanya mendengar suara operator.
Baik, sekarang dia mulai khawatir. Dia kembali menelpon nomor Gema, tapi tatap saja hanya suara operator yang terdengar.
"Lo kemana sih gema?!" Relci mencoba berfikir positif, mungkin Gema ada di rumah temen nya. Tapi di rumah siapa? Nggak mungkin Cara kan?
"Rian, ya mungkin dia di rumah Rian."
Relci sudah menghubungi Rian tapi Gema juga tidak ada di rumahnya. Dia bilang akan ke cafe omnya buat periksa sendiri Gema masih di sana atau enggak.
Sedangkan Relci pergi ke taman yang kira-kira bakal ada Gema di sana. Rian bilang Gema sering ke sana kalau ada masalah.
Saat Relci ke taman itu tidak ada gema di sana, taman itu sepi hanya ada beberapa orang saja yang duduk duduk memikmati suasana taman.
Setelahnya Relci mencoba berkeliling di sekitar taman itu, siapa tau Gema ada di suatu tempat di sana.
Relci memberhentikan motornya saat sakunya bergertar, tertulis Nama Rian di ponselnya.
"Gimana ada? Gema nggak ada di taman yang lo bilang." Tanya Relci langsung saat sudah tersambung dengan Rian.
"Nggak ada ci, orang cafe bilang Gema udah pulang dari 2 jam lalu, gw udah telpon Cara dia juga nggak tau Gema dimana." Jawab Rian dari sebrang telepon sana.
Relci menghela nafas frustasi mendengarnya, kemana lagi dia harus mencari Gema?
"Ya udah makasih udah bantu cariin."
"Sama-sama, emang harusnya gitu. Gema juga sahabat gw."
"Iya, kalau gitu gw tutup."
"Lo nggak usah terlalu khawatir, mungkin Gema udah pulang ke mansion pratama sekarang."
Panggilan di tutup. Nggak mungkin Gema pulang ke mansion terkutuk itu kan? Nggak, nggak mungkin, dia harus cari tau sekarang.
Flashback off
Jam satu malam Gema berjalan masuk ke kediaman Mahardika. Dia tidak tau perkerjaan nya akan selesai selama ini. Dia juga sudah bertukar dengan Xabiru tadi.
"Baru pulang? Darimana?" Suara itu terdengar dari arah ruang tamu. Itu Relci, dia berjalan mendekat ke arah Gema. Gema merasa dejavu dengan keadaan ini.
"Gw tanya Gema!" Relci kesal Gema tidak kunjung menjawab pertanyaannya.
"Maaf aku pulang telat."
"Gw ngak perlu maaf lo itu, yang gw tanya lo darimana?! Kenapa nomor lo ngak aktif?"
Gema menundukkan kepalanya, dia benar-benar merasa menjadi orang yang tidak tau diri sekarang. Relci sudah baik mengizinkan diri nya tinggal di mansion ini, tapi lihat dia sekarang.
"Kalau ada yang ngajak lo ngomong tatap matanya dan jawab pertanyaannya, jangan nunduk." Relci sedang berusaha menahan emosinya, itu sangat jelas saat dia semakin merendahkan suaranya.
"Maaf, aku nggak tau perkerjaannya bakal selesai jam segini." Gema benar-benar dejavu dengan ini. Apa Relci akan mengusir dia seperti papanya?
Relci mengusap wajahnya frustasi. Dia tidak suka dengan hal seperti ini.
"Kerja?" Relci menghela napasnya yang ke sekian kali, "gw berlebihan nggak sih? nggak punya hak juga gw marah-marah gini ke lo kan?"
"Nggak gitu, kamu-"
"Gw capek, mau istirahat. Terserah lo sekarang mau apa." Relci berjalan meninggalkan Gema yang berdiri mematung.
Relci akan tidur sekarang. Dia perlu mendinginkan kepalanya rasanya akan meledak.
"Biru ini gimana?"
"Tunggu Relci agak tenang. Besok minta maaf padanya."
Gema akan mendengar saran dari Xabiru. Dia juga merasa Relci sedang menahan amarahnya. Pasti akan sulit untuk berbicara dengan Relci sekarang. Besok Gema akan mencoba berbicara lagi dengan nya.
______________________________
_____________________Jangan lupa vote and komen
Tbc..............
10 juli 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Gema Relci (End)
أدب المراهقين#FOLLOW DULU SEBELUM BACA! #MASA REVISI Biasanya di dalam sebuah hubungan, cowo lah yang akan memegang kendalinya. Namun, Bagaimana jika yang terjadi adalah kebalikannya? sifat yang mendominasi, obsesi, dan yang memegang kendali dalam hubungan malah...