9. Not Now

14.3K 970 26
                                    

.......jadi sekarang kau ingin menjadi milikku?"

Gema sangat ingin menjawab iya sekarang tapi, "bagaimana dengan cowo itu?"

Ah, dia masih memikirkan pria sialan itu.

"Dia bukan siapa-siapa ku Gema, bahkan kami bukan teman atau apapun"

Apa dia bisa mempercayai perkataan Relci? Gema menunduk, kejadian tadi di sekolah masih berputar di kepalanya. Jika bukan teman lalu kenapa mereka melakukan itu.

"He sleepy Boy, apa yang kau pikirkan sekarang?"

"Tapi kamu ciuman sama dia tadi di sekolah," kata Gema pelan.

'Ah bangsat' Relci tau harusnya mereka tidak melakukannya di sekolah.

"Di jaket kamu juga ada bau parfumnya," lanjut Gema.

Relci membuka jaketnya buru-buru dan membuangnya sembarangan.

"Sekarang udah nggak ada kan?"

"Ciuman it-"

"Shuttt... dengar sleepy Boy, aku tidak pernah tertarik dengan siapapun selama ini kecuali dirimu, tidak pernah sekalipun." Relci meletakkan jari telunjuknya di bibir Gema. Dia akan mengambil bunganya malam ini.

"Kami ciuman karna aku kalah taruhan dengan nya. Kau ingat malam aku pertama kali bertemu denganmu?" Gema mengangguk.

"Malam itu aku balapan dengan dia, yang kalah akan menuruti apapun yang diminta pemenang. Dan pria gila itu meminta ciuman dari ku. Ya, janji tetap lah janji. Aku harus menepatinya walaupun sialan itu bermain curang."

Gema sepertinya mengerti apa yang terjadi sekarang, tapi kenapa rasanya masih sesak.

"Dan soal aku ingin menjadikan mu milikku itu serius Gema, aku tidak pernah main-main dengan kata-kata ku. kau mau atau tidak, aku tidak peduli. Kau harus menjadi milikku." Gema sedikit takut sekaligus senang mendengar perkataan Relci. Apa dia bisa percaya dengan kata-kata itu?

'Biru...'

"Turuti isi hati mu Gema."

Xabiru yang mendengar semua percakapan Gema dan Relci tau kalau itu sebuah obsesi, hanya saja dia juga akan membiarkannya kali ini. Obsesi Relci berbeda.

"Kau mendengar ku sleepy boy?"

"I-iya."

"Bagus, kau hanya perlu menurut pada ku dan aku akan melakukan apapun untuk mu. Sekarang tidur lah."

Relci membantu Gema berbaring dengan benar di kasur, dia akan menemani Gema sampai tidur malam ini.

"Relci tidur di sini?" Tanya Gema saat akan memejamkan matanya.

"Tidak malam ini, aku harus menemui seseorang di bawah."

"Eumm oke, tapi besok tidur di sini ya?" Pinta Gema berbinar. Ya, sebenarnya dia agak takut tidur di kamar yang luas seperti ini.

"whatever you ask."

"Makasih..." gema tersenyum mendengarnya. Dia sangat senang sekarang.

"Tidur lah."

"Eumm," Gumam Gema pelan.

Relci mengelus rambut Gema agar cepat tertidur. Tak lama setelah Gema tertidur, dia keluar dari kamar dan turun ke bawah.

_________________________________
________________________

"Papi." orang yang melihat Relci dan Gema pulang tadi adalah Arthur. Tentu Relci menyadarinya. Hanya saja, dia harus menyelesaikan masalah nya terlebih dahulu.

Gema Relci (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang