#13

769 74 8
                                    


HAY GUYS.....KALIAN SEHAT KAN?

SEHATLAH JANGAN SAKIT-SAKIT

TERIMA KAIH TELAH MENUNGGU GUYS HEHEHE 

SUDAH SIAP BERHALU KAH KALIAN?


SEBELUM LET'S GO, KLIK VOTE DAN BANYAKIN KOMEN-NYA GUYS

AKU INGIN NUMPULIN PECINTA NOE LARAS DI SELURUH INDONESIA





OKELAH ENJOY AND HAPPY READING










Kedua tangan memeluk map tebal yang berisi tiga puluh lima kertas soal ujian semester sembari melangkah menuju kelas. Saat melewati lorong kelas, para murid yang ada di dalam kelas-kelas itu rata-rata masih sibuk belajar sembari menunggu guru mereka masuk.

"Selamat pagi semua. Tas kalian harap diletakkan di bawah papan tulis dan meja serta laci kalian harus bersih dari kertas," intruksi Bu Milan kepada murid-murid sembari ia menuju ke kursi guru.

Sembari menunggu murid-murid kelas delapan B melakukan intruksi Bu Milan, Laras mengeluarkan kertas ujian dari map.

"Waktu ujian dua jam pelajaran. Jadi harus benar-benar teliti terutama nama dan nomor absen agar memudahkan pengoreksi," ujar Bu Milan kepada murid-murid yang sudah siap di bangku mereka.

Laras memberikan sepuluh-sepuluh lembar pada siswa yang duduk di bangku depan lalu secara bergilir mereka membagikan kertas-kertas itu ke bangku belakang.

"Sudah?" Tanya Bu Milan dengan isyarat anggukan.

Laras pun menjawabnya dengan anggukan pula.

"Oke, selamat mengerjakan!"

Para murid pun mulai menulis nama mereka di lembar jawaban lalu menjawab pertanyaan-pertanyaan.

Bak seorang guru yang sudah puluhan tahun mengabdi, Laras tahu apa yang harus ia lakukan. Sambil mata menatap ke arah murid-muridnya yang ada di kanan dan kiri, Laras melangkah menuju ke belakang kelas dan mengawasi murid-murid dari belakang.

Berhubung Bu Milan sedang menekuni pekerjaannya dan tidak ada tanda-tanda mencurigakan dari murid-murid, Laras mengambil ponselnya dan memfoto suasana kelas lalu dengan cepat ia memosting foto itu ke story WhatsAap-nya dengan couption 'Berikanlah jawaban kalian yang terbaik. SEMANGAT!'

Ketika matanya melihat Bu Milan mendongakkan kepalanya dan mengarahkan pandangannya ke murid-muridnya, cepat-cepat Laras memasukkan ponselnya ke saku jas almamaternya lalu ia berlagak mengedarkan pandangannya ke arah murid-muridnya. Jantungnya berdegup kencang sebab Laras tahu ia telah menyalahi aturan.

Salah Hati [Noe&Laras]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang