#23

775 88 14
                                    


HAY GUYS.....KALIAN SEHAT KAN?

SEHATLAH, JANGAN SAKIT-SAKIT

TERIMA KASIH SUDAH MENUNGGU GUYS, MAAF LAMA HEHEHE

DAN MAAF BILA KALIAN MASIH MERASA BELUM PUAS DENGAN CERITANYA KARENA SEDIKIT. ITU TANDANYA KALAU CERITA INI SERU SAMPAI-SAMPAI KALIAN NGGAK TERASA KALAU BACAANNYA SUDAH HABIS HEHEHE

AKU SENGAJA BUAT BEGITU KARENA SATU, SUPAYA CERITANYA NGGAK TERLALU BERTELE-TELE ; DUA, SELAIN AKU BUAT STOCK CERITA  (CHAPTER SELANJUTNYA, AKU INGIN MENGUMPULKAN BANYAK READER DI SATU CHAPTER MAKA AKU SENGAJA NGGAK CEPET-CEPET UP GUYS. MOHON DIMENGERTI YA GUYS




JANGAN LUPA VOTE DAN SPAM COMMENT GUYS

YANG READERS SILENT, HALO HALO TOLONG DONG HARGAI CERITA INI DENGAN MEMBERIKAN VOTE DAN KALAU MAU COMMENT JUGA, PLEASE






OKELAH, ENJOY AND HAPPY READING GUYS











Bak paribahasa selincah-lincahnya tupai melompat akhirnya jatuh juga, sekuat-kuatnya Laras menahan sakitnya akhirnya ia tepar juga. Sebenarnya sejak kemarin pagi, Laras sudah merasakan tubuhnya lemas dan tidak enak seperti tanda-tanda orang akan sakit. Namun, Laras tidak mau terlalu memanjakan diri untuk memilih absen dan beristirahat di rumah, apalagi hari itu jadwal mengajarnya ada tiga kelas. Laras tak mau kelulusannya tertunda juga karena absennya itu.

Laras berusaha mati-matian untuk tetap professional dalam mengajarnya walaupun tubuhnya sangat susah untuk diajak kompromi. Ia sesekali akan tidur di-waktu senggangnya dan memenuhi asupan tubuhnya dengan banyak-banyak minum air putih.

Namun ternyata semua itu tidaklah cukup, di kamar kos-nya yang kecil ia meringkuk dengan tubuh dibalut selimut dan mengigil. Laras tak kuasa lagi untuk melangkah sekedar membeli obat penurun panas yang ada di apotek yang tempatnya tak jauh dari kosan-nya. Dalam setengah sadarnya, Laras terpaksa bangun untuk meminum obat pemberian dari Kiki lalu ia kembali terlelap.

Kebingungan pun menyergap Laras ketika ia melihat tanah lapang yang luas dan tampaknya tak berujung. Dengan ragu-ragu, Laras melangkah sambil menatap ke kanan dan ke kiri. Ia benar-benar tak tahu sedang berada di mana sekarang sampai tak menyadari ada sebuah lobang yang membuatnya terjatuh ke dalamnya. Kegelapan seakan-akan menelannya bulat-bulat. Laras pun dibuat terkejut dengan dinding lobang itu mendadak bergerak menggeliat lalu perlahan tapi pasti geliatan itu membentuk gelombang dan segera menarik Laras dalam lumatan.

Salah Hati [Noe&Laras]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang