Salah Hati [Noe&Laras]

#21

HAY MASIH SEHAT KAN KALIAN?

AKHIRNYA GUYS, TELAH SAMPAI PADA GONG PERTAMA HAHAHA

MAKSUDNYA?

KALIAN AKAN TAHU SETELAH MEMBACANYA GUYS

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT GUYS

ENJOY AND HAPPY READING

Duduk bersantai sambil memandangi biru langit dan keindahan kota Jakarta lewat kaca jumbo di sela-sela kesibukan sungguhlah teristimewa.

Wadah terbuat dari plastic mika yang berisi nasi, ayam bakar, bola tahu dan terancam sayur telah tandas, tapi Noe tak ingin segera beranjak dari duduknya. Ia ingin menikmati sisa waktu istirahatnya sebelum kembali hectic.

TREEET!

Suara tarikan kursi mengganggu kenikmatan Noe memandangi segumpalan awan bearak pelan melintasi langit.

Betapa terkejutnya Noe ketika atensinya melihat pria yang ia kenali sebagai suami Bu Hanasa beranjak duduk di kursi yang ada di hadapannya.

"Selamat siang, Pak." Noe mengangguk dan memberikan senyuman sesuai dengan ramah.

Namun suami Bu Hanasa hanya memberi senyuman tipis sebagai tanggapan. Sebenarnya tindakan itu membuat Noe semakin canggung, tapi ia tidak mempersalahkannya.

"Saya langsung ke intinya ya. Walaupun saya dengan istri saya sedang ada masalah, tapi saya sama istri saya belum bercerai. Maka saya meminta Anda untuk tidak dekati atasan Anda lebih jauh dan jangan dekati anak saya Syifa." Suami Bu Hanasa itu menatap tajam ke arah Noe lalu beranjak pergi tanpa memberi Noe kesempatan untuk meluruskan kesalahpahaman itu.

Noe hanya bisa menatap punggung suami Bu Hanasa dengan hati serba salah.

Getaran ponsel di saku celana membuat Noe sedikit terkejut. Ia segera mengambil ponselnya dan membaca satu pesan dari atasannya.