#37

377 33 2
                                    


HAY GUYS, KALIAN SEHAT KAN?

SEHATLAH JANGAN SAKIT-SAKIT

YANG MENUNAIKAN IBADAH PUASA, SELAMAT BERPUASA GAES. JANGAN BOLONG

MAAF KALAU MEMBUAT KALIAN MENUNGGU LAMAAAA GAES

KALAU BEGITU MARI KITA LANJOOOT CERITANYA GAES









EEIITSS JANGAN LUPA BERI PENGHARGAAN UNTUK CERITA INI GAES DENGAN VOTE DAN SPAM COMMENT YA

ENJOY AND HAPPY READING





Tangan sibuk mengumpulkan butiran nasi yang menempel berserakan di seluruh sisi piring dengan sendok lalu setelah terkumpul, Laras segera melahapnya sebagai suapan terakhir. Ia segera meneguk air mineral lalu segera meletakkan piring kotor dan gelas kotor ke wastafel, sekalian juga berpamitan dengan Teri yang berkutat membuat kue untuk orderan.

"Ter, berangkat dulu ya." Laras mengulurkan tangan kanannya untuk berjabat tangan dengan Teri, tapi tangan ibundanya itu kotor akibat adonan alhasil ia memilih mencium lengan tangan ibundanya yang bersih.

"Hati-hati ya sayangku."

"Oke."

Laras segera keluar dapur dan segera memanggul ranselnya di belakang punggung. Sembari menunggu ojek online tiba yang menurut aplikasi tinggal sepuluh menit lagi, Laras memutuskan untuk menuju ke kamar Noe. Ia segera membuka kamar Noe lalu menjumbulkan kepalanya di celah-celah pintu terbuka. Di sana Laras melihat sahabat tercintanya sedang focus menatap laptopnya. Meskipun Noe telah mendapatkan izin tidak masuk kerja karena sakit, tapi Noe merasa masih bisa maka ia tetap bekerja dari rumah.

"No, gue berangkat ya?"

"Oke. Hai-hati ya," sahut Noe sambil tersenyum.

"Pastilah No." Laras tersenyum.

"Eh Yas, kamu dijemput sama siapa?"

"Sam-"

"Yas, ojeknya sudah dateng tuh," teriak Teri.

"Nah itu sama pak ojol. Daaaah daaah Noe." Laras segera mencium telapak tangannya lalu meniup ke arah Noe. Seperti biasa Noe selalu mencibir.

Laras segera menutup kembali pintu kamar Noe lalu bergegas menuju luar rumah.

"Dengan Kak Laras Gartiana?"

"Iya Pak."

"Permisi ini helm-nya." Pak driver segera memberikan helm kepada Laras.

"Tujuannya sesuai aplikasi kan?"

Deru motor yang sangat familiar di telinga Laras yang selama beberapa Minggu ini terasa menghilang membuat gadis bertubuh mungil itu menoleh ke arah asal suara.

Salah Hati [Noe&Laras]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang