HAY GUYS....KALIAN SEHAT KAN?
SEHATLAH, JANGAN SAKIT-SAKIT
TERIMA KASIH YA YANG SUDAH MENUNGGU
JANGAN LUPA BERI VOTE DAN SPAM COMMENT GUYS
ENJOY AND HAPPY READING
Menggenggam kuping mug yang berisi cairan berwarna cokelat dan beraroma khas yang menenangkan dengan busa tebal bergambar daun, sedangkan mulut terus mengerucut, mengeluarkan udara guna mendinginkan minuman itu.
SSSRRR.
Cairan berwarna cokelat membawa rasa pahit dan manis dengan epiknya menyapa indra pengecap Noe. Ia meletakkan mug yang kini berisi setengah capucino itu ke atas meja lalu tangan kanannya beralih mengambil sendok kecil dan segera menyendok cake yang ia pesan dengan potongan kecil. Kini indra pengecap Noe menyambut rasa manis dari krim dan lembutnya roti.
Noe beruntung menemukan Milevas Café untuk menenangkan pikirannya sembari menunggu waktu Laras pulang dari praktik mengajarnya.
"Lho No, kamu kok nggak kerja?" Tanya Teri waktu itu.
Dari pertanyaan itulah Noe terpaksa harus mengatakan yang sebenarnya kepada ibunya Laras dengan tanpa menceritakan kejadian yang sebenarnya.
"Tapi ibu kamu sudah tahu soal ini?"
"Belum Ter. Aku sengaja untuk tidak mengatakan, aku takut ibuku kepikiran. Tapi saat ini aku berusaha nyari pekerjaan baru."
Dari percakapan itulah membuat hati Noe tertohok pada permasalahannya yang saat ini masih belum ada penyelesaian. Noe sudah mengirim surat lamaran pekerjaan ke kedua perusahaan, tapi hingga saat ini ia belum juga dihubungi oleh salah satu perusahaan tersebut. Hingga saat ini pun ibu Noe sedang dilanda kesibukan di butik-nya sehingga tidak dapat berbagi kabar dengannya dan itu cukup membuat Noe lega karena ia akan mati kutu bila ibunya menanyakan tentang pekerjaannya.
Noe kembali memotong cake itu dengan sendoknya lalu memakannya sembari menatap jam pada alorgi-nya, tinggal dua puluh menit lagi ia harus meluncur ke SMPN 10. Sebenarnya Noe mengkhawatirkan kondisi Laras karena kemarin saja—sebelum ia pulang, sahabatnya itu masih lemah dan demamnya pun masih terasa di keningnya, tapi tadi pagi ketika Noe ke kosan-nya Laras, kata penghuni kos yang lain Laras sudah berangkat kuliah.
"Ck dasar keras kepala." Batin Noe.
Tiba-tiba kehebohan yang ada di meja pesanan membuat Noe ngarahkan atensinya ke sana. Ia hanya menggeleng-gelengkan kepala ketika matanya melihat sejumlah siswi dan ada pemudi yang lainnya sedang mengerumuni meja pesanan sambil mengangkat ponsel mereka dengan kamera aktif. Bila diteliti kembali, tampaknya mereka bukan hanya berebut untuk memesan duluan, tapi berebut untuk menarik perhatian seorang pria yang menjadi barista di kafe ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Salah Hati [Noe&Laras]
FanfictionWARNING! JANGAN SALAH LAPAK! Noe Firza Row, gadis tomboy yang memberanikan diri untuk mengubah penampilannya sesuai dengan jati diri dan kenyamanannya. Dengan penampilan manly-nya dan ditambah wajah yang tampan, kerap membuat orang salah pandang k...