#42

371 28 6
                                    


HAY GUYS...KALIAN SEHAT KAN?

SEHATLAH, JANGAN CAKIT-CAKIT


GIMANA NIH HARI PERTAMA SEKOLAH, HAWA-HAWANYA MASIH HAWA LIBUR YA GUYS? WKWKWK FIGHTING GUYS!

NIH AKU KASIH ASUPAN SEMANGAT KALIAN NIH HEHEHE




INGAT, SEBELUM BACA/SESUDAH BACA BERI VOTE DAN TINGGALIN COMMENT YAAW


ENJOY AND HAPPY READING GUYS...



Meskipun Laras melarangnya untuk memilih masuk kerja lebih cepat karena kaki sebenarnya masih belum sembuh total, tapi Noe tidak mau memperpanjang cutinya. Diantar dengan mobil yang Laras pesankan dari ojok online dan dengan kruk yang masih membantunya untuk menopang tubuh, Noe tiba di Perusahaan Unifoody. Beruntung pekerjaannya hanya duduk dan menghadap ke computer, membalas komentar-komentar dari warganet membuat Noe tidak kesulitan untuk mengerjakan pekerjaannya dikala pergerakan masih terbatas.

"Bu Noe, foto-fotonya sudah saya kirimkan ke email Ibu ya."

"Oke, terima kasih Bu Afah." Noe tersenyum pada perempuan yang memiliki usia satu tahun lebih tua darinya yang telah menghandle pekerjaannya selama sepuluh hari cuti.

Noe segera membuka akun email dan mengunduh foto kiriman dari Bu Afah. Setelah melihat beberapa foto yang akan menjadi promosi diskon tiga produk Unifoody dalam rangka ulang tahun Unifoody, Noe segera mengunggahnya ke sosial media Instagram Unifoody lalu dengan cepat pula ia menyalin tautan link yang berhubung pada marketplace official Unifoody. Hanya menunggu lima menit unggahan tersebut telah dipenuhi komentar-komentar dari warganet yang menyambut senang adanya diskon yang berupa parsel tiga produk Unifoody. Inilah pekerjaan Noe yang terlihat membosankan setelah membuat foto maupun video promosi, mengunggahnya ke media sosial yaitu menjawab setiap komentar warganet dan bahkan menjawab Direct Message mereka yang terkadang mengeritik yang cenderung mengada-ada. Noe hanya membalas sepantasnya saja.

DEERRRTT, DEERRRTT

Suara getaran ponsel di atas meja kayu membuat jari yang sedang merangkai kata di keyboard berhenti sejenak. Mata melihat nama si pengirim pesan yang tertera pada layar lockscreen-nya. Dengan cepat Noe menyelesaikan ketikannya untuk membalas komentar dari warganet lalu mengirimnya. Sambil menyandarkan punggungnya pada sandaran empuk kursi, Noe membaca pesan dari sahabatnya itu.

Ayas Gartiana

Anak bos loe ke rumah lagi. Dan setelah gue bilang loe nya nggak ada, dia langsung pergi. Gue ajak masuk ke rumah untuk minum-minum dulu makan apa gitu tapi tuh anak nggak mau.

Dah gue hanya mau ngabari ini aja. Jangan capek-capek, cepet pulang ya.

Mambaca kalimat akhir dari sahabatnya membuat Noe tanpa sadar melengkungkan senyuman di bibirnya. Namun ketika ia meletakkan kembali ponselnya pada tempat semula, senyuman itu luntur dan digantikan dengan gelengan kepala saat teringat informasi dari sahabatnya. Sudah tiga kali ini Anaya mengunjunginya tanpa sepengetahuan ayahnya dan ia yakin jika Pak Lifan telah menegur Anaya pada waktu kali pertama anak itu kabur dari sekolah dan pergi sendirian ke rumahnya.

Salah Hati [Noe&Laras]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang