#32

686 57 12
                                    


HAY GUYS, KALIAN SEHAT KAN?

SEHATLAH JANGAN SAKIT-SAKIT

HOLAAA PEMBACA SETIA SALAH HATI MAAF YA NUNGGUIN LAMAAAAA BANGET

KALAU FOLLOW AKU, PASTI SUDAH TAHU NOTIFIKASI PENGUMUMAN DARIKU

ITS OKE SEKARANG AKU AMBIL KEPUTUSAN DALAM SEBULAN AKU AKAN USAHAKAN UPDATE DUA BAB YA GUYS. DOAKAN SEMOGA NGGAK ADA KENDALA YAAA





OKELAH YA SEBELUM BACA / SESUADAH BACA TOLONG BANGET HARGAIN CERITA INI DENGAN VOTE DAN COMMENT YA GUYS BIAR AKU TAHU SEBERAPA BANYAK SIH YANG SUKA DAN NUNGGUIN TERUS UPDATEAN CERITA INI





ENJOY AND HAPPY READING GUYS








Awan kelabu perlahan-lahan menutupi langit dan di sepanjang hari di bulan sepuluh ini suasana pada siang hari dengan suasana di malam hari pun tak jauh beda, sama-sama gelap. Laras hanya bisa menghela napas saat melewati jalanan yang penuh genangan air.

"Duh hujan lagi, hujan lagi."

Laras merasa terwakili dengan ucapan salah satu siswi itu.

BRUG!

"AAW!"

Jeritan kesakitan pun terdengar diselingi dengan suara gelak tawa. Laras spontan menoleh ke belakang dan ia melihat seorang siswa terjatuh akibat terpeleset oleh genangan air, beruntung siswa itu segera ditolong oleh teman-temannya. Laras pun melanjutkan langkahnya dengan penuh kehati-hatian, ia tak mau nasibnya seperti siswa itu.

"Astaga!"

"Hati-hati, Bu."

"Terima kasih ya."

Meskipun Laras sudah penuh kehati-hatian dalam melangkah, jalanan paving yang licin tetap saja tak dapat ia hindari, tapi beruntung ada salah satu siswa yang sigap menarik tangan Laras sehingga tidak terjatuh.

"Owh licin banget tuh jalan. Kalian hati-hati ya kalau jalan di situ," ujar Laras kepada siswa-siswi yang ada di halte bus.

"Sudah banyak korban kok, Bu yang terpeleset di sana," sahut salah satu siswi.

Laras pun bergabung dengan siswa-siswi yang berjubel di bawah atap halte bus, rata-rata mereka sedang menunggu datangnya bus dan sebagian lagi menunggu jemputan seperti dirinya. Sambil menunggu apalagi di dalam keheningan, media sosial selalu menjadi teman yang pas untuk menghalau kejenuhan. Berbagai berita dari kampus, dari local, keartisan maupun dari luar negeri mampu Laras serap dalam sekali scroll. Namun,kefokusannya membaca berbagai postingan di media sosial berkali-kali terusik dengan suara motor yang berhenti di depan halte, Laras berkali-kali mendongakkan kepalanya dan menebarkan pandangan kepada pemotor itu. Keempat kalinya Laras mendongak, keempat kalinya juga Laras harus menambah kesabarannya dalam menanti.

Salah Hati [Noe&Laras]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang