#30

706 57 14
                                    


HAY GUYS, KALEN SEHAT KAN?

SEHATLAH, JANGAN SAKIT-SAKIT

TERIMA KASIH YA YANG SUDAH SETIA MENUNGGU

DAN MAAPKEUN AUTHORNYA SLOW UPDATE 

MAU SIH PRODUKTIF TERUS, TAPI KALAU NIH OTAK SUSAH DIAJAK KOMPROMI GIMANA DONG. AKU PUN JUGA PUSING SOALNYA AKU JUGA PERNAH MERASAKAN BAGAIMANA KESALNYA KETIKA SUDAH CANDU DENGAN CERITA EH TAPI CERITA ITU MASIH NGGANTUNG DAN AUTHORNYA NGGAK UPDATE-UPDATE. AKU SEBENARNYA MIKIRIN KALIAN (READER) TAPI....AAAH MAAF YA MAAF SLOW UPDATE. 

UNTUK BAB SELANJUTNYA JUGA BAKALAN SLOW UPDATE JUGA HEHEHE





YA UDAHLAH MARI KITA LETS GOOO 

JANGAN LUPA VOTE DAN SPAM COMMENT, TUNJUKKAN KALAU KALIAN MENYUKAI CERITA INI DAN NGGAK SABAR DENGAN KELANJUTANNYA DENGAN KOMENTAR-KOMENTAR KALEN 




ENJOY AND HAPPY READING GUYS










"Kenapa sih loe maksa gue untuk ikut?"

"Yaelah Yas nemenin gue sebentar doang masa nggak mau sih." Noe menyedot es choco banana dengan sedotan.

"Loe nggak tahu ya orang lagi males."

Dengan santainya Noe menyedot minumannya seakan-akan tidak mendengar lagi kekesalan Laras yang berlarut-larutut. Sebenarnya ia bingung mood Laras yang biasanya akan senang hati menemaninya jalan-jalan apalagi ke mall, tapi kenapa dengan sahabatnya kini.

"Duh kok belum datang sih Rasyid," guman Noe sambil mengambil ponselnya dari dalam saku celananya.

Tidak ada notifikasi pesan dari mantan adik kelasnya itu lalu mata Noe mengubah atensinya menatap jam digital yang menunjukkan telah lewat lima menit dari jam yang telah disepakati.

"Hay Kak Noe. Maaf ya aku terlambat. Macet banget dan lagi nyari parkirannya susah, penuh semua."

Noe mendongak lalu segera tersenyum lebar.

"Nggak apa-apa kok. Santai aja. Ayo-ayo duduk." Noe menunjuk ke arah dua kursi kosong yang ada di sebelahnya dan di sebelah Laras.

"Yas, loe masih ingat nggak dia?" Noe menatap ke arah Laras yang tampaknya gadis itu tidak sadar menatap ke arah Rasyid tanpa berkedip. Hati Noe bergirang.

Salah Hati [Noe&Laras]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang