HAY GUYS, KALIAN SEHAT KAN?
SEHATLAH JANGAN SAKIT-SAKIT
TERIMA KASIH UNTUK KALIAN YANG TELAH MENUNGGUKU UNTUK UPDATE CERITA INI LAGI DAN LAGI
MAAF MENUNGGUNYA LAMA HEHEHE. AKU NGGAK LUPA KOK, AKU INGAT KOK SAMA KALIAN DAN CERITA INI. AKU HANYA NGUMPULIN STOCK CERITA AJA GITU MAKANYA NGGAK UPDATE-UPDATE HEHEHE
SUPPORT ME AND MY STORY DENGAN VOTE DAN COMMENT GUYS
OKELAH GUYS, ENJOY AND HAPPY READING.....
Laras melangkah ringan menuju ke dapur dengan senyuman yang sengaja sedari tadi ia sembunyikan dari Noe kini akhirnya dibiarkan menghiasi wajahnya. Laras tak mau Noe mengetahui kebahagiaan yang sedang menyelimuti hatinya karena itu akan membuat Noe marah dan terjadi kesalahpahaman.
Sambil membawa baskom berukuran kecil, Laras menarik buka pintu alumunium, krom, tembaga serta baja yang berada di sebelah rak peralatan masak dan makan lalu membuka pula pintu 42,5cm2 x 22cm2 yang terbuat dari kaca transparan yang terletak di rak yang paling atas dalam kulkas. Di antara bungkusan daging dan makanan beku, Laras meletakkan dua cetakkan es batu.
"Oh iya lap-nya belum ada," gumam Laras lalu menutup pintu kulkas.
"Ter, di mana lap bersih ya?" Tanya Laras kepada ibundanya yang sedang memasukkan adonan roti ke dalam kertas cetakkan.
"Ada di lemari atasmu," jawab Teri tanpa menoleh ke arah Laras.
Laras menjijitkan kedua kakinya dan tangan pun segera membuka lemari gantung lalu mengambil satu lap yang ada di sana. Kembali membuka kulkas untuk mengambil botol plastic berukuran sedang yang sengaja airnya dibekukan dan diambil pula satu cetakan es batu. Di atas meja makan, Laras melepaskan lima kotak es batu dari cetakkan lalu diletakkan pada baskom. Sedangkan kelima es batu yang masih di dalam cetakkan, ia kembalikan ke freezer. Laras pun melangkah kembali ke kamar Noe untuk mengobati seseorang tercintanya itu.
"Mau ke mana, No?"
"Bosen di kamar terus."
"Ehmmm, mau ke ruang tv? Atau ruang tamu, atau duduk di beranda, hm?"
"Kayaknya duduk di beranda enak deh, Ras bisa menghirup udara segar, nggak di ruang mulu."
"Iya sudah ayo." Seperti biasa Laras selalu memapah Noe meskipun Noe telah menggunakan kruk.
Setelah Laras membantu Noe duduk di kursi terbuat dari anyaman rotan yang terletak di samping pintu rumah dan di bagian tengah kursi itu terdapat meja kaca berbentuk bundar. Laras segera meletakkan baskom yang berisi es batu ke atas meja lalu ia segera menuju ke kamar Noe untuk mengambil dua bantal. Kembali ke beranda, Laras segera menarik satu kursi, menumpuk dua bantal di sana lalu dengan perlahan mengangkat kaki terkilir Noe ke atas bantal. Dengan perlahan pula gadis yang sering dipanggil Ayas itu membuka balutan kain yang membebat kaki kiri Noe.

KAMU SEDANG MEMBACA
Salah Hati [Noe&Laras]
FanfictionWARNING! JANGAN SALAH LAPAK! Noe Firza Row, gadis tomboy yang memberanikan diri untuk mengubah penampilannya sesuai dengan jati diri dan kenyamanannya. Dengan penampilan manly-nya dan ditambah wajah yang tampan, kerap membuat orang salah pandang k...