#29

953 66 14
                                    


HAY GUYS.....KALIAN SEHAT KAN?

SEHATLAH, JANGAN SAKIT-SAKIT


YANG TAK JEMU TUK MENANTI, THANK YOU SO MUCH GUYS KARENA KALIAN AKU SELALU BERSEMANGAT UNTUK TERUS LANJUTKAN CERITANYA

MAAFKAN KALAU LAMA, KARENA MESKIPUN CERITA INI NGGAK MUNGKIN NAIK CETAK JADI BUKU SEBAB ADA UNSUR-USUR ITUNYA TAPI AKU BERUSAHA MEMBERIKAN YANG TERBAIK UNTUK PARA READERKU HAHAHA




OKELAH, JANGAN LUPA VOTE-NYA, DAN KOMEN-NYA GUYS. HARGAI AUTHORNYA.







ENJOY AND HAPPY READING GUYS

UUUPPSS OYA DI CHAPTER INI ADA PART YANG 18+ LHO JADI HATI-HATI YA XIXIXI








Di ruangan bercat cokelat muda dengan tiga set sofa berwarna sama tertata membentuk huruf 'U' dan beberapa tanaman hias ikut berpartisipasi memenuhi ruang kosong yang ada di sana. Televisi berukuran empat puluh tiga inci menayangkan film fiksi ilmiah epos Amerika yang perilisannya pada 19 Desember 2025 yang sudah pernah diputar ulang beberapa kali di Indonesia.

Dengan santainya, Noe duduk di sofa sambil mengangkat kedua kaki dan matanya tak jemu-jemu menatap layar ponselnya yang sedang menayangkan review salah satu produk Unifoody yang dilakukan oleh masing-masing karyawan di sana.

"Kita hanya memakai air biasa untuk membuat bubuk smoothie Unifoody berubah tekstur menjadi kental seperti smoothie yang kita blender. Yap, bisa dilihat ya lima menit mengaduk sudah kental seperti ini, tuh lihat. Ini berarti tandanya sudah akan jadi. Oke sudah jadi smootie-nya, lalu kita lanjut menata buat-buah beku yang sudah kita diamkan tadi. Taraaa~ praktis dan sehat kan? Cocok banget untuk Anda yang super sibuk."

Suara dari karyawati Unifoody itu tidak kalah dengan suara film Avatar yang penuh heroic itu.

"No, duluan ya."

"Mau kemana Om?" Noe menatap pria paruh baya bertubuh tambun dengan jenggut menutupi dagu dan rahangnya.

"Tidur dulu. Capek."

"Oke Om. Selamat beristirahat." Noe tersenyum kepada pria pemilik nama Alle Khaled yang sudah ia anggap seperti ayahnya sendiri.

Tak berapa lama setelah Om Alle meninggalkan ruang santai, suara tapak kaki membuat mengarahkan atensinya ke asal suara.

Salah Hati [Noe&Laras]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang