#43

307 18 5
                                    


HAY GUYS....KALIAN SEHAT KAN?

SEHATLAH, JANGAN SAKIT-SAKIT


SIAPA NIH YANG NUNGGU NUNGGU KELANJUTANNYAAA?

WKWKWK BANYAK. BTW THANK YA READER-READERKU KARENA KALIAN CERITA INI PEMINATNYA PALING BANYAK DARI PADA CERITA-CERITAKU YANG LAIN SAMPAI-SAMPAI MASUK SEARCH GOOGLE LHO SAAT SEARCH NAMAKU WKWKWK


OKE BAIK YUK MARI KITA LANJUT. SEBELUM BACA/SESUDAH BACA APA GUYS, JANGAN LUPA BUAT HARGAI DENGAN CARA VOTE DAN KOMEN GUYS





ENJOY AND HAPPY READING GUYS...






Dengan tangan menggenggam gelas plastic yang berisi minuman penyegar dahaga dengan rasa permen karet yang telah Laras minum setengahnya sambil melangkah menyusuri jalan setapak untuk menuju pintu keluar kampus. Gadis berwajah chubby itu harus menarik diri dari kemagerannya untuk pergi ke kampus demi menyelesaikan administrasi kampus sekaligus menanti pengumuman kapan ia maju ujian skripsi.

"Eh loe sudah tahu belum kalau Damar tanggal 25 besok ujian skipsi?"

"Oh iya? Wah harus dirayakan tuh." Laras tersenyum menatap Kiki.

"Gue nanti hubungi anak-anak untuk datang di ujian akhir Damar."

"Memangnya Damar belum bilang?" Tanya Laras lalu menyedot minumannya.

Kiki menggelengkan kepala.

"Eh gimana kalau kita surprise-in dia. Jadi gue bilangin ke anak-anak kalau misalnya Damar ngundang, kita bilangnya nggak bisa," ujar Kiki dengan mata berbinar.

"Nah ide bagus tuh." Laras tersenyum lebar dan matanya pun tak kalah berbinar dari Kiki.

Suara gesekan dedaunan terus mengiringi langkah Laras sepanjang dua puluh meter dari fakultas Ilmu Budaya hingga ke gerbang kampus. Meskipun lumayan jauh jaraknya, Laras tidak begitu mempermasalahkan karena sengatan sinar matahari terhalang oleh rimbunnya pepohonan yang tumbuh di area kampus.

"Eh iya sudah ya Ras. Bye." Begitulah Kiki, mereka selalu berpisah saat melewati area parkir motor khusus mahasiswa Ilmu Budaya.

"Bye." Laras melambaikan tangannya lalu ia melanjutkan langkahnya yang tinggal sepuluh meter mendekati gerbang.

Ketika melewati gardu satpam, Laras selalu melontarkan sapaan dengan senyuman kepada para petugas satpam dan tak lama kemudian ia pun melihat mobil silver berhenti di depan gerbang kampus. Laras menyipitkan kedua matanya, ia merasa mengenali mobil itu. Kaca hitam mobil itu pun perlahan-lahan turun dan memperlihatkan sosok yang selama ini menjadi pemilik hatinya.

"Kenapa pakai mobil, biasanya motor?" Tanya Laras sambil duduk di samping kemudi.

"Motor lagi dibawa adik."

Salah Hati [Noe&Laras]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang