Happy reading......***
"Semangat!"
"Vana!"
"Vana!"
"Vana!"
"Yey! Goll!"
Vana mencetak gol dalam pertandingan basket kali ini terdengar sorak-sorak dari para penontonnya yang sedang menyemangatinya.
Cewek itu tidak menghiraukan suara-suara sporter ia fokus mendribble bola untuk mencetak gol.
Keringat yang sudah membanjiri wajah cantiknya terlihat begitu jelas jika cewek itu berusaha sekuat tenaga untuk memenangkan pertandingan kali ini.
Ia ingin membanggakan SMA Bhinabakti, SMA yang ia duduki saat ini.
"Woi oper bola nya!" teriak Vana pada Angga yang sedang menguasai bola nya, Angga mengoper bola nya pada Vana dan sesuai tujuan bola itu sudah ada di Vana.
Cewek itu bermain bola dengan lihai dan jeli di saat sudah dekat dengan ring bola Vana bersiap-siap loncat dan ia mencetak gol untuk beberapa kalinya.
"Yes!"
"Yey! Menang! SMA Bhinabakti Jaya Jaya Jaya!" sorak para penonton terutama siswa dan siswi SMA Bhinabakti.
"Sial!" geram Farrel selaku ketua Basket SMA Nusantara.
Ia kalah dengan seorang ketua Basket yang di ketuai oleh Vana si cewek tomboy itu.
"Bhinabakti Jaya! Jaya! Jaya!" sekelompok anggota basket SMA Bhinakbati bertos ria karena sudah memenangkan pertandingan kali ini.
Tidak sia-sia dengan latihan yang sudah di lalui oleh mereka, mereka latihan mati-matian untuk perlombaan pertama kali bagi mereka.
Mereka berjajar rapi untuk mendapatkan medali dan sertifikat penghargaan, dan gilirannya cewek itu sedikit membungkukkan badannya dan ia bangga di dada nya sudah ada medali yang menggantung.
Ia tersenyum bahagia lalu mereka berjalan melewati lawan mereka dan bersalaman, tidak lupa dengan Farrel yang sudah memberikan tatapan mengintimidasi musuhnya.
Vana dan Hellena berniat pergi ke kantin untuk membeli minuman karena mereka sangat haus untuk saat ini ia ingin membeli minuman yang dingin.
Bruk!
"Apa-apan sih lo?!" sentak Vana melihat cowok yang menabraknya tadi.
Ia tersadar jika cowok di hadapannya ini adalah ketua OSIS di SMA nya, karena cowok itu memakai almameter OSIS kebanggannya.
"M-maaf saya gak sengaja" ucap Ervan dengan lirih ia masih menundukkan kepalanya enggan melihat sang empu yang di tabraknya tadi, perlahan-lahan ia melihat cewek yang di tabraknya.
Ervan melihat Vana dengan takjub ia akui jika Vana cantik apalagi keringat yang membanjiri pelipisnya terlihat mengkilap dan rambut yang di kuncir satu, tidak lupa dengan head band yang melingkari kepalanya menambah kesan tomboy di dalam diri cewek itu.
Vana tidak menghiraukannya dan ia melanjutkan ke kantin untuk membeli minuman "Yuk Hell," ajaknya.
"Vana! Selamat ya," lanjut Ervan ketika Vana tak jauh darinya.
Seketika cewek itu menoleh kepada Ervan lalu tersenyum simpul, ia melanjutkan perjalannya untuk ke kantin bersama temannya Hellena.
"Gak nyangka gue bisa menang!" seru Hellena dengan antusias.
Vana meminum air mineralnya hingga habis tak tersisa lalu ia menyeka mulutnya, ia tersenyum bangga pada anggota basketnya yang mau bekerjasama untuk memenangkan perlombaan kali ini.
"Gue juga gak nyangka kali Hell" celetuk Vana.
"Woi Van!" panggil Angga dan menghampiri meja yang ada 2 cewek tersebut, di belakang Angga sudah ada teman-temannya atau anggota basketnya.
Di meja pojok sudah ada 5 orang dengan Jersey yang sama dan Jersey kebanggaannya.
"Makasih Van karena lo kita jadi menang," celetuk Marvin.
"Iya Van makasih ya," timpal Rafael.
"Sans kali ini juga berkat latian kita selama ini," ujar Vana.
"Iya tuh bener" ucap Hellena.
"Kalian pada laper gak?!" tanya Vana kepada anggotanya karena dirinya sedari tadi hanya meminum air putih perut kosongnya belum diisi makanan untuk mengganjal perutnya.
"Laper lah!"
"Ya udah sana beli, gue yang traktir"
"Siap bos!"
Anggota basket tahun ini baru pertama kali mengikuti perlombaan mereka sudah satu tahun latihan dan kali ini mereka bangga dengan latihan yang sudah mereka lalui.
•ERVANA•
Kenalin ini Ervan sama Vana, guys!
Jangan lupa kasih vote buat mereka ya.
Ervan Narendra
Vana Keisha Putri
KAMU SEDANG MEMBACA
ERVANA
Romance"Jadi pacar gue!" "H-hah?" "Jadi pacar gue Ervan!" sentak Vana memaksa cowok di hadapannya ini. Cowok polos sekaligus ketua Osis di sekolahnya, tidak tau mengapa ketika ada di hadapan cowok ini ia merasa mulutnya sangat ringan sekali untuk berbica...