Happy reading....
*****
Sinar matahari telah menusuk memasuki ruangan bernuansa putih-abu di dalam sana masih ada cewek yang tertidur pulas dengan posisi tidur yang sudah acak-acakan.
Dew meneriaki nama Vana dengan berkacak pinggang, ia lalu menyibak gorden agar sinar matahari lebih masuk ke dalam ruangan cewek itu. Vana berdecak kesal kenapa abang satu nya ini sangat tidak mengerti jika ia sedang bermimpi indah di sana.
"Ck! Ganggu aja lo ah,"
"Enak banget lo bangun jam segini liat tuh jam. Udah jam berapa?!" geram Dew.
Vana bangun dan melihat jam di atas nakas sudah jam setengah 7 kurang ia mengedikan bahunya acuh, kenapa harus terburu-buru berangkat sekolah padahal masih clasmeeting pikir cewek itu.
Seketika ia teringat jika hari ini kelasnya berpatisipasi mengikuti perlombaan Basket dengan kelas XI IPA 2 kelasnya mak lampir bisa di tebak kan? Yorcha! Orang yang paling ia benci di hidupnya.
Aish!
Ia langsung beranjak dari ranjang untuk ke kamar mandi, Dew yang melihat itu hanya geleng-geleng kepala melihat adiknya itu.
Selesai dengan ritual mandinya tanpa ba-bi-bu lagi Vana langsung menyambar tasnya yang ada di meja belajar seraya mengambil kunci motornya, ia menuruni anak tangga dengan terburu-buru hingga tanpa sengaja ia terpeleset dan akhirnya terjerembab ke lantai.
"Pftt! Makanya kalau jalan tuh liat-liat badan doang yang udah bangun tapi matanya masih tidur," ledek Dew yang masih tertawa melihat Vana yang mencium lantai.
Gadis itu menggeram dalam hati dan berjalan meninggalkan Dew yang masih tertawa tidak jelas. "Heh sarapan dulu adik lucknut!," perintahnya.
Tidak di hiraukan oleh Vana ia langsung pergi dan menuju ke sekolahnya, sampai di sekolah sudah pukul 8 pagi dan perlombaan akan mulai pukul 9 nanti masih ada 1 jam untuk persiapan.
"Lo kemana aja sih! Itu anak-anak nyariin lo," ucap Hellena seraya menggandeng tangan gadis itu setelah Vana menaruh tas nya lalu Hellena menyeret ke ruang ganti.
Selang beberapa menit Vana sudah memakai baju basketnya tidak lupa dengan heand band yang melingkari kepalanya. "Mana yang lain?" tanya Vana.
"Di sana," tunjuk Hellena ke arah anggota basketnya.
"Gimana semuanya udah persiapan?" tanya Vana dengan nada tegasnya.
"Udah bos!" seru Marvin.
"Gue minta tolong sama kalian menangin perlombaan kali ini!" ucapnya.
Semuanya sudah tau apa yang di maksud oleh sang ketuanya ia ingin memenangkannya karena dia tidak mau kalah dengan kelas Yorcha!
"Siap!" seru mereka.
"Zaky!"
"Zaky!"
"Woooooo!"
Sorai-sorai para penonton kala Zaky mencetak 1 poin, Zaky adalah perwakilan dari kelas XI IPA 2.
Kini Vana sudah menguasai bola itu, cewek itu menggiring bola dan menerobos lawan ketika berusaha menghadangnya ia kemudian melempar bola itu pada Hellena alih-alih agar lawan kebingungan lalu Hellena melemparnya lagi bola itu pada Vana dan ia pun melompat setinggi mungkin dan berhasil Vana memasukan 1 poin lagi untuk kelasnya.
"Yey! Yuhu! Liat tuh kebanggan kelas kita Wooo!" seru kelas XI IPS 3 pendukung Vana dkk.
Pertandingan terus berlanjut hingga akhirnya kelas Vana yang memenangkannya dan IPA 2 yang kalah. Para penonton pun bersorak ramai dan heboh untuk merayakan kemenangan IPS 3, kelas yang terkadang menjadi biang onar serta mendapat pujian karena prestasi-prestasi dari siswanya sungguh aneh bukan?!
KAMU SEDANG MEMBACA
ERVANA
Romance"Jadi pacar gue!" "H-hah?" "Jadi pacar gue Ervan!" sentak Vana memaksa cowok di hadapannya ini. Cowok polos sekaligus ketua Osis di sekolahnya, tidak tau mengapa ketika ada di hadapan cowok ini ia merasa mulutnya sangat ringan sekali untuk berbica...