Bab 29

72 49 21
                                    

Happy reading....

*******









"Jadi lo pulang sama siapa Ca?," tanya Aksa lagi.

"Sama kamu," ucapnya dengan cepat.

"Eh maksudnya sama lo,"

Aksa terkekeh mendengar jawaban Aca baginya Aca sangat lucu dan mengisi kekosongan hidupnya Aca seperti memberi warna pada hidupnya yang gelap.

"Ya udah ayo," ajak Aksa.

Lantas Aksa menggandeng tangan Aca dan beranjak pergi dari situ sontak Aca kaget karena Aksa baru pertama kali menggandeng tangannya tidak tidak lelaki yang pertama kali menggandeng tangan Aca adalah Aksa!

Di tempat yang tadi Ervan dan Vana mulai pergi dan terlihat ada dua orang yang seperti sedang mengintainya.

Seseorang itu menyeringai tidak suka ke arah mereka.

"Liburan kamu mau kemana aja?," tanya Ervan.

"Bukan aku Van tapi kita," ujar Vana membetulkan perkataan Ervan.

"Liburan kita mau kemana aja?," tanya balik Vana.

"Tapi kan kamu punya keluarga Van kamu pasti bakalan jalan-jalan sama keluarga kamu," hardik Ervan.

Ia jadi teringat Eva tahun kemarin ia jalan-jalan bersama Bundanya walaupun hanya di taman sekitar tapi itu memberikan kebahagiaan untuknya tidak untuk sekarang bahkan Eva sudah tiada.

"Gak Van aku maunya sama kamu," ucap Vana.

"Mampir ke apartemen aku ya," ajak Vana.

Ervan sempat menolak tapi Vana tetap membujuknya.

Sesampainya di apartemen Vana dua remaja itu langsung masuk dan tidak menemukan Dew mungkin dia masih ada kelas atau keperluan lain.

"Bentar ya," ucap Vana.

Ervan mengangguk dan duduk di sofa ruang tamu ia masih termenung dan tidak banyak bicara seperti biasanya, lalu Vana kembali dengan membawa minuman di tangannya. Gadis itu menaruh minuman di meja depan Ervan.

Kemudian Vana mengambil buku dan pulpen lalu di taruh di meja Ervan yang melihat itu bingung apa yang akan di lakukan gadis itu bukannya mau liburan tapi kenapa Vana seakan-akan mau belajar pikirnya.

"Mau ngapain?," tanya Ervan.

"Buat list liburan," jawab Vana dengan girang.

Ia duduk lesehan di bawah beralaskan karpet bulu dan mulai membuka buku tulis itu ia termenung sejenak memikirkan wisata apa yang terlebih dulu ia kunjungi bersama Ervan?

Di susul dengan Ervan yang duduk di sebelah Vana lalu ia membantu gadis itu memikirkan sebuah tempat yang bagus untuknya.

"Pantai?," tanya Ervan.

"Em boleh," girang Vana.

"Ajak yang lain," celetuk Ervan.

"Rame rame dong,"

"Kalo gitu harus nginep Van cari penginapan sekitar pantai ya," lanjut Vana.

Ervan langsung mengangguk dan membuka layar handphone nya untuk mencari informasi penginapan di sekitar pantai.

Setelah Ervan menemukan lokasi yang pas dan letak yang bagus ia langsung memberitahu Vana yang langsung di setujui oleh gadis itu, kemudian Vana memerintahkan Ervan untuk mengajak teman-temannya yang lain agar mau berlibur bersama.

Langsung saja Ervan memberitahu teman-temannya yang lain ia chat di grup sudah lama mereka mempunyai grup itu sendiri dan memang asik apalagi Aca yang asik sendiri di dalam grup hanya di ladeni oleh Aksa saja. Setelah itu langsung di balas oleh teman-temannya dan mereka menyetujuinya lihat saja Aca yang heboh sendiri di grup lantas Ervan langsung mematikan handphone nya dan beralih menghadap gadis di sebelahnya.

ERVANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang