Happy reading......
******
Hari di mana Senja dan Dew menikah sudah tiba, Dew sudah meminta restu kepada orang tua Senja dan mereka telah di restui.
Sekarang Senja di kamar dengan Vana yang membantunya merias diri memakaikan gaun dan yang lainnya, sekarang sudah waktunya Senja untuk turun tetapi dia belum siap dan masih gugup. Senja mengatur nafasnya perlahan agar tetap tenang dan tidak gugup.
"Santai aja kali Nja,"
"Udah ayo turun," ucap Vana.
Senja menganggukinya dan Vana membantu Senja untuk berdiri lalu menuntun gadis berparas cantik itu untuk keluar. Kemudian Senja turun dengan Ayah dan Ibu nya yang mendampingi dirinya, Vana sudah bergabung dengan teman-temannya yang lain.
Kemudian Senja bersama Ayahnya berjalan di atas podium, ini adalah acara penyerahan putrinya untuk suaminya kelak. Hati Senja bahagia tentu saja juga sedih karena harus berpisah dengan orang tuanya sekarang.
Dew yang melihat Senja yang begitu cantik bagai bidadari gaunnya yang indah cocok di pakai gadisnya, parasnya yang cantik nan rupawan sampai dirinya sedari tadi tidak berkedip.
Setelah sampai Dew dan Ayah Senja berhadapan mereka saling tukar senyum dan berjabat tangan kemudian Senja berjalan dan berdiri di samping.
"Kamu cantik banget Nja," ungkap Dew.
"Kamu juga ganteng banget Dew," ungkap Senja.
Mereka berdua tersenyum malu, lalu mereka berjalan ke depan dengan Senja yang membawa setangkai bunga di tangan kirinya dan tangan kanannya menggandeng tangan Dew mereka berjalan pelan dengan di taburi bunga dari para penonton.
Setelah acara ini selesai Dew dan Senja berganti kostum mereka menggunakan baju adat Jawa sekalian Dew mengucapkan akad nikah. Penghulu sudah siap duduk di depan pengantin, Adijaya sudah siap mendampingi anaknya begitu juga dengan orang tua Senja sudah siap.
"Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara Dew Adijaya bin Adijaya dengan saudari Senja Amalia Nadifa binti Lukman Ikhsan kepadamu dengan mas kawinnya seperangkat alat sholat di bayar tunai."
"Saya terima nikah dan kawinnya Senja Amalia Nadifa binti Lukman Ikhsan dengan mas kawin tersebut dibayar tunai." jawab Dew dengan lantang.
"Bagaimana para saksi? Sah?"
"Sah!"
"Sah!"
Jawab semuanya dengan antusias, pada saat ijab kabul hanya ada keluarga dan teman-teman dekatnya tidak ada orang luar atau siapa pun.
Kemudian Senja menyalimi tangan Dew mereka bertukar cincin satu sama lain lalu Dew mengecup kening istrinya pelan. Mereka tersenyum bahagia saat ini setelah sekian lama berpacaran sekarang mereka sudah terikat hubungan suami istri mereka sudah berjanji akan sehidup semati.
Akhirnya ijab kabul sudah selesai kedua pengantin sekarang hanya duduk di atas podium untuk menyambut kedatangan para tamu dan foto-foto membuat album kenangan.
Sedari tadi Aca sibuk sendiri memfoto sana-sini ia tidak mau ketinggalan momen walaupun sedetik pun itu adalah waktu berharga kalau kata Aca, dan ya sekarang Aca meminta Ervan menjadikan fotografer pribadinya. Kini Aca berada di tengah-tengah Dew dan Senja ia berpose centil agar hasil fotonya bagus.
Sesudahnya sesi foto-foto banyak tamu mulai berdatangan kalau di lihat dari fisiknya mungkin itu teman-teman Dew, teman kuliah dan teman kerjanya.
"Woi bro udah nikah aja,"
KAMU SEDANG MEMBACA
ERVANA
Romance"Jadi pacar gue!" "H-hah?" "Jadi pacar gue Ervan!" sentak Vana memaksa cowok di hadapannya ini. Cowok polos sekaligus ketua Osis di sekolahnya, tidak tau mengapa ketika ada di hadapan cowok ini ia merasa mulutnya sangat ringan sekali untuk berbica...