Not Me
"hy bby, gimana kabar hari ini?" duduk dengan segelas wine ditangan.
"aku biasa aja, kakak gimana?" dari sebrang telfon.
"kakak masih sibuk disini bby, gimana kalau nanti malam kita batalin janjiannya?" dan terdengar suara helaan nafas dari sana.
"kak, ini udah kali keberapa... kenapa aku selalu ditinggal"
"i m so sorry bby, i m so busy"
"i know, but kenapa sehari aja kasih waktu nya ke akuuu"
"gimana kalau minggu depan?"
"ini udah sebulan kakak bilang minggu depan"
"but i.."
"busy?"
aku gak bisa membantah dengan pernyataannya, gimana kalau dia bosan dengan ku kalau sering sering bertemu? dan aku harus meminta maaf padanya.
"by, sorry"
"yaaaaa always kak" langsung mematikan telfon sepihak.
aku menghela nafas dan meminum semua wine, bagaimana dengan semua yang dikatakan temanku kalau aku bertemu langsung dengannya. kalau aku semakin posesif apa gak papa terus sampai akhir.
kali ini aku menelefonnya untuk kesekian kali tapi tidak ada respon, apa aku terlalu keras padanya? aku merasa dia muak dengan hal hal yang aku lakukan untuknya.
==
"hello, kakak?" kali ini dia menjawab panggilanku dengan cepat.
"kenapa lama kali? udah beberapa kali kakak telfo..." gk gk, gk bisa gini aku harus tenang.
"maaf kaka, aku lagi kampus jadi hp aku taruk loker"
"ah iyaa, maaf kakak marah marah"
"gak kok salah aku juga"
"iyaa" ayo berfikir berfikir, aku nelfon dia karna tadi pagi dia gk angkat gak kepikiran harus bilang apa.
"kakak gimana kabarnya disana, tumben telfon sampai ngespam gini"
"itu mau pastiin kalau minggu ini kamu senggang"
"iyaa aku senggang kok"
"ah iya kakak juga udah sampai diapartman kakak" kali ini aku harus menemui dia untuk melepas rindu.
"iyaa kak aku tau tadi lewat jalan sana"
dia lewat depan apartman tapi nggak masuk kayak biasa dan gk bicara kayak biasa, dia udah bosan?
"kakak jemput kamu yaa, kamu dimana?"
"gak apa kak, aku sama temen"
"mau kemana?"
"mau kekafe ngerjain tugas dari dosen"
"kakak kesana"
"jangan kak, aku cuman sebentar. nanti aku ketempat kakak kok"
