Not Me
aku seorang anak yatim piatu yang memiliki 4 saudara, aku anak dari ibu dan ayah yang memiliki usaha kecil kecilan dipinggir kota. aku memiliki 2 kakak laki laki yang sudah pergi jauh dari rumah dan menyisakan aku dan adik perempuanku yang masih bayi, awal ditinggal kondisi aku dan adikku aman aman saja karna stok barang yang terjangkau murah. tapi entah bagaimana aku ditipu dengan kolega ayah ku yang ingin memonopoli usaha kami dan akhirnya kami terlantar.
jadi aku memutuskan untuk bekerja dibawah bimbingan paman ku yang seorang buruh tani ditempat kepala desa, mungkin sebagian orang akan tercengang dan kasihan akan kehidupan aku dan adikku namun aku selalu bersyukur aku masih bisa membelikan susu dan makan setiap waktu bahkan untuk membelikan bubur bayi untuk adik kecilku.
diumur 15 tahun aku sudah membantu menjadi kepala pengurus kebun untuk menggantikan kepala desa yang pulang pergi kekota, adikku juga sudah berumur 3 tahun, bibi dan paman juga sangat memperhatikan kami seperti anak mereka sendiri. bibi dan paman memiliki anak laki laki seumuran aku namun sayang nya dia terlalu jail jadi bibi dan paman menyekolahkan dia diasrama desa sebelah.
dan sayang nya aku kira kehidupan ku akan baik baik saja ketika ini sudah berlanjut, namun setelah kepala desa membawa bocah kecil yang lebih muda dari ku 5 tahun selalu menguntit ku kemana pun aku pergi. dengan rambut dan mata yang mencolok dia banyak mendapatkan perhatian dari penduduk bahkan sampai desa sebelah.
sampai aku berumur 17 tahun, aku menyekolahkan adik kecilku kekota agar mendapatkan pendidikan yang lebih dari aku yang hanya sekolah didesa kecil ini. aku juga ikut dengannya untuk mendapatkan kerja disana, mencari rumah sewa yang cukup dengan uang tabunganku selama ini. ternyata dikota besar sangat sulit untuk mencari pekerjaan, apalagi dengan minimnya ilmu yang kudapat. untung saja anak kota keponakan kepala desa sering mampir kerumah kami untuk bermain. jadi adikku tidak bosan karna disini tempat yang tidak ada teman sebaya dia.
"kk, aku sekolah dulu yaa"
"tunggu, kita jalan kehalte sama sama" aku mengambil tas ku dan memakai sepatu, aku melihat adikku yang sudah rapi dan bersemangat itu sangat bahagia.
"ayo" tanganku terulur.
setelah mengantar dia dan dijemput dengan bis sekolah, aku melihat kiri kanan. apa yang harus kulakukan hari ini? uang yang kutabung memang cukup untuk 3 bulan lagi, uang sewa juga aman. Tapi aku tidak memiliki uang tabungan yang cukup kalau bermalas malasan saja..
"kakak" seseorang memelukku dari belakang, aku yang kaget berbalik badan.
"kamu ngapain kemeri?" ini dia selalu mengikutiku.
"aku hari ini libur karna ada pertemuan orangtua di akademik, jadi ayo aku akan memperkenalkan kk dengan keluargaku" ucap nya bahagia.
"tidak, aku harus pergi mencari kerja" pergi meninggalkan dia yang cemberut mendengar ku.
"hari ini saja, aku akan membantumu lain kali jadi kumohon" menggenggam tanganku erat agar tidak pergi.
aku menatap nya dengan kesal, namun karna berfikir kalau dia adalah anak yang keras kepala. aku makin frustasi, "baiklah, ayo pergi dan selesaikan dengan cepat"
dia senang bukan main, kami menaiki mobilnya dan pergi ketoko pakaian. entah apa yang mereka lakukan terhadap aku sampai aku diberikan baju yang bagus, dia terus bercerita dan menuntun ku dengan kata kata yang manis.
dan sampai lah kami dirumah nya, aku tercengang melihat rumah nya yang begitu besar. ini namanya bukan rumah, tapi istana. waww
"ayo masuk" kepala desa keluar dari rumah itu menyambut kami.
