Baby

182 3 0
                                    


Not Me

aku punya seorang baby yang pemalas, dia sibuk bermain game dan tidur di rumah. bahkan membersihkan rumah dan memasak sudah dikerjakan pembantu. lebih parah lagi ketika ada pertemuan dia akan membantah apa yang kukatakan untuk pergi bersamaku,

"sayang, ayo pergi" masuk kekamar.

"aku sibuk" tumben dia duduk dimeja belajarnya, bahkan ketika ada tugas dia akan berguling guling dikasur dengan banyaknya buku.

"sayang, kakak harus bersama pasangan untuk kali ini. papa mama kamu juga ada disana" menghampiri.

"gak, aku gak mau aku sibuk" di berbalik menatapku dengan kesal.

"sayang" mengusap kepalanya, "untuk kali ini aja yaaa, kakak bakal usahain untuk pertemuan selanjutnya kakak gak maksa kamu" meyakinkan.

"tapi aku gak mau, kakak kan tau kalau aku gak suka diatur atur" mempoutkan bibirnya.

"tolong ya untuk kali ini" aku menatapnya dari atas, namun tidak lagi menunduk untuk mensejajarkan muka kami. dia menunduk dan mengangguk, lalu pergi untuk bersiap. aku menarik nafas lega dan menyesal karna melakukan pemaksaan tadi, pelayan datang untuk memberikan jas kami. namun aku melihat jas nya hanya 1 pasang.

"apa kamu lupa kalau aku menyuruhmu untuk  menyiapkan 2 pasang?" tanyaku dingin.

"maaf" dia menunduk lalu pergi.

=

di perjalanan menuju acara,

"kakak, apa kakak nanti akan minum?" tanyanya melihat supir didepan.

"ya kayaknya, orang tua akan memaksa kalau masalah hal hal penting bukan" aku duduk dengan menyilangkan kaki dan tangan tanpa menatap bby ku yang berbicara.

"aku ingin pulang cepat"

"nanti kakak usahakan okay" 

seseorang membuka pintu mobil, aku keluar dan berikutnya adalah bbyku. dia menyelipkan tangannya ketanganku, "jangan lupa tersenyum, by"

banyak wartawan menyambut kami, bahkan berpapasan dengan pasangan lain. itu adalah kakak laki lakiku dan pasangannya, kami dulu sangat dekat namun tradisi keluarga kami yang mengharuskan kami untuk bersaing satu sama lain. namun ada bagus nya karna kakakku perlahan mengelah untukku, namun itu hanya kakak pertama ku dan tidak dengan kakak perempuanku yang terus mengusikku dengan adanya kesulitan kesulitan yang akan datang karnanya.

sesampai diruangan privat tanpa ada gangguan seperti wartawan atau pelayan, kami duduk memberi hormat pada orang tua orang tua kami. aku menatap bby ku yang menunduk melihat orang tuaku memberi salam dan duduk disamping ibuku. aku duduk disamping nya dan bersebelahan dengan kakak laki lakiku.

"bagaimana kabar kalian anak anak?" senyum kakek dengan hangat.

kakak laki laki ku langsung angkat bicara dan memberi kabar kalau kami dalam keadaan baik baik saja, namun ketika kakak perempuan memberi salam dia langsung berdiri dan memeluk kakek dan memberikan pelukan untuknya.

"aku rindu kakek" ucapnya dengan manis, kakek tersenyum dengan kebiasaan kakak dan merangkulnya. setelah basa basi dengan kakak kedua kakek menatapku dengan senyuman masih terukir diwajahnya yang sayu.

"aku baik baik saja dan tentu saja beberapa perusahaan sudah kutangani dan mendapat kan izin dari pihak presiden bahkan kami berencana...."

"stop" ayah memotong ucapanku. "bukan jawaban itu yang kakek inginkan bungsu" dia menatapku tajam.

"maaf, saya baik baik saja" aku berdiri dan setengah membungkuk, lalu duduk kembali. semua terdiam melihat kelakuan ku namun aku sudah terbiasa tanpa mengucapkan keadaanku yang sebenarnya.

Obses To My HannyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang