MY STORY IS GREAT, WITHOUT FIGHTING, BUT THE END

32 3 0
                                    

Not Me

"sayang, bisa tolong kakak?"

"oke kak"

Beberapa saat kemudian, "sayang" aku datang dengan memegang pergelangan tangannya. Dia tidak datang tapi mengatakan oke?

"kakak, aku lagi main game"

Aku menghela nafas, "kamu janji kalau hari ini bakal bantu kakak untuk beberes kamar kamu sendiri kan, lagian perjanjian kita udah kamu langar kesekian kalinya"

Dia berdiri dengan berkacak pinggang, "aku lagi mabar sama temen, gk mungkin kan aku tinggalin cuman buat bersihin kamar"

Aku mengerutkan kening menatapnya dari atas, "cuman?"

Lagi lagi dia mengabaikanku dan hanya menatap layer hanphone nya.

Terserah dia  lah, studio ini sangat sempit aku akan pulang dan istirahat dirumah ku saja. Penuh dengan botol botol soju dan sampah makanan instan, aku menatapnya jijik dan pergi.

=

Dirumah aku terduduk disofa melakukan beberapa pekerjaan yang kutunda tadi, aku harus menempuh setengah jam untuk ke studionya jadi 2 jam saja untuk melihat dia berbicara dengan seseorang yang didalam game.

Aku mengenalnya sebagai adik kelas di SMP namun semenjak dia konvers menyukaiku, aku pelan pelan menerima nya karna ia sangat gigih mendekatiku. Apa ini yang dinamakan setelah mendapatkan dia akan lepas tangan dan menjadi piala berharga sudah mendapatkan seseorang yang diinginkan?, aku harus fokus pekerjaan dan kuliah ku lebih penting sekarang lagian dia tidak memperdulikan aku sedikitpun. Dengan kesal teringat kata kata cuman.

"dek, pacar kamu telfon mama ditanya kamu udah pulang atau belum" mama datang menyerahkan hp.

"bilang aja dah pulang, aku sibuk" berdiri mencium pipi mama dan pergi keatas.

"tumben?" langsung menjawab kembali di penelfon.

=

Paginya seperti biasa aku sarapan dan ngampus entah apa yang merasuki tapi kini aku datang sendiri kekampus dengan menenteng laporan untuk beberapa dosen, namun untung saja teman laki lakiku yang bejad membantuku dengan membawa kopi ku. Hah itu tidak berguna sama sekali, ya sudah lah.

Di ruangan dia duduk disofa bersamaku, "lu ngapain disini" bisikku.

"nemenin aja"

"bilang aja biar disapa sama dosen"

"ya mau gimana gw kan femes"

"hmmm" menatapnya sinis.

"sudah datang?" dosen duduk didepan kami memberikan dua cangkir teh seduh.

"jadi....." 


Setelah bimbingan aku dan temanku keluar dengan muka lelah kami hanya melakukan 30% bimbingan dan 70% mendengar kalau anak dosen dan anak kepala rumah sakit akan bertunangan beberapa hari lagi dan bla bla bla.

"aku menyesal ikut" dia terduduk didepan pintu. "kuat ya setiap hari jumpa dosen yang berbagai model"

Aku hanya tersenyum, "ayo pergi kelas ku akan mulai beberapa menit lagi", Aku berjalan diikuti oleh dia yang berteriak untuk menyuruh menunggunya. Lah bodo amat.

"tau kakak dimana gak?" 

Deg

Aku menarik temanku untuk mencari jalan lain, "ada apa?" tanyanya.

"ada dia, aku tidak ingin melihatnya hari ini"

=

Selesai kelas aku melihat temanku yang dikerumuni cewe jadi dengan kesempatan itu aku pergi menjauh darinya dan berlari keparkiran, aku mengecek diriku sendiri. Laptop, hp, kunci mobil dan dann dann ah sial flash ku ketinggalan dikelas. Eh aku melihat seseorang berlari memanggilku gk mirip pacarku lagian ini lebih pendek, ah lagi lagi aku ngejudge orang pendek lagi. Maaf kan sayaaaa..

Obses To My HannyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang