Not Me
aku kembali dengan kesibukan ku, pergi pagi dan pulang malam tanpa menyapa bby ku ya tentu saja akan seharian dikamar kami. sesekali aku kedapatan kalau dia akan keluar untuk mengambil makanan, tapi kadang aku heran kenapa dia mengambil makan sendiri padahal aku menyuruh pelayan untuk bersiaga didepan pintu kamar kami. apa dia ingin mengambilnya sendiri aku tidak paham.
"sayang" aku memeluk pinggangnya ketika dia sedang menuangkan susu kedalam gelas.
"kakak?" dia menyodorkan susunya kearahku.
"gak sayang" dia meminum nya, kenapa begitu haus? dia berkeringat apa dia berlari kemabawah? bukannya ada lift?.
aku melihatnya yang duduk dikursi sambil menuangkan sereal untuk dirinya sendiri, "sayang, belum makan malam?"
dia menatapku bingung, "hmm belum, bukannya kakak bilang aku gak boleh makan sebelum kakak makan? kakak udah makan?"
apa aku pernah mengatakan itu padanya? perasaan tadi pagi aku pergi sebelum dia bangun, bahkan aku menyuruh kepala pelayan untuk menyiap kan makanan sampai makan malam.
"sayang, kapan kakak bilang gitu?" aku duduk disampingnya dan mengusap kepalanya.
"pelay.." dia nampak gelisah, aku melihat kesekitar ku. kepala pelayan datang sambil membawa beberapa pelayan pengantar makanan, mereka menyajikan satu satu didepan ku dan bby.
"kenapa baru sekarang kalian menyiapkan makan malam?" tanyaku bersender dan menatap kepala pelayan, bahkan dia tidak menunduk dan langsung menatap bbyku yang memakan makanan yang disajikan.
"maaf, saya merasa kalian harus makan malam bersama"
"bukannya sudah kukatakan kalau aku pulang telat sajikan makan malam untuk dia" memukul meja dengan keras.
"maaf, ini memang ketentuan keluarga besar untuk menghormati pemimpin keluarga"
"siapa pemimpin keluarga disini?" tanyaku sambil menghampirinya.
"anda" menunduk.
"jadi apa kau melanggar perintahku?" menaikkan nada bicara.
"tidak"
"kepala pelayan, kau dipecat" kataku dengan tegas.
"bagaimana bisa aku dipecat hanya gara gara lupa memberikan makan malam"
"hanya? lupa? kau dipekerjakan untuk melakukan tugas ini, jangan berani beraninya kau kembali kesini. kau paham" dia berlutut sambil memegang kakiku memohon maaf. "bodyguard"
=
aku keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutku, namun entah kenapa bby ku terus saja duduk dengan gelisah sambil menatap kearah balkon.
"ada apa sayang? bby lapar?" aku melirik kebalkon sebentar.
"hmm tidak, aku aku hanya-hanya ingin pulang. boleh kan" memegang tanganku dengan erat, dia mendongak untuk melihat mataku.
"udah malam sayang, besok pagi kakak antar pulang yaa"
"gaak, aku amu sekarang. aku kangen papa mama"
"sayang, papa mama kamu diluar negri untuk berlibur" membawanya kekasur dan menenangkannya.
"aku- aku gak mau sendiri dirumah ini, bawa pulang akuu" dia menangis memelukku dengan erat.
ada sesuatu yang aneh, dia gk pernah kayak gini. sampai setengah jam menangis dan tertidur juga. aku mengambil hp dan menelefon sekretarisku,
"periksa cctv dirumah, sepertinya tunanganku gelisah. selidiki apapun yang terasa menjanggal"