Not Me
aku menggendong anak kecil di gang yang sempit sampai menuju rumah yang begitu besar diujung hutan yah itu hutan milik keluarga anak ini jadi bahkan berkilo kilo meter rasanya berjalan, anak ini masih tertidur karna perjalanan jauh. butuh setengah hari untuk menuju kerumah ini namun aku puas dengan hasilnya.
"kita sudah sampai" ucapku menurunkannya.
dia mengucek matanya, namun masih bingung dia dimana. "abang gak ikut masuk?" abang? kkh mungkin dia tidak bisa mengenali orang karna aku memakai topi dan jeket yang tebal, ini musim dingin yang sangat dingin.
"tidak, kamu bisa masuk dan bilang kalau kamu bermain ditaman tadi okay"
dia menggembungkan pipinya, "aku tidak suka berbohong pada ayah" ucapnya mengenggam tanganku.
"tentu, katakan apapun yang kamu inginkan" aku melabai dan pergi.
=
memang pertemuan singkat namun aku yakin ayah dia akan senang kalau anaknya kembali dengan selamat pulang dengan keadaan sehat tanpa cacat apapun, baiklah aku akan merilekskan diri sejenak. setelah sampai disebuah taman aku duduk disalah satu tempat duduknya.
"dik, kamu baik baik saja?" abangku datang membawakan roti.
"hm, ya" aku mengambilnya dan dia duduk disampingku.
"bagaimana?" membuka bir kaleng.
"aku membantunya lagi, dia diculik sepulang sekolah"
abangku dengan cekatan membuka topiku namun aku mengahalanginya, dia tersenyum dengan kesal.
"hy, aku abangmu namun kamu tega melakukan itu terhadapku?"
aku tersenyum remeh, "tentu, apa lagi kita hanya anak terbuang dari rumah itu kan"
"hahaha sialan, candamu sangat menjengkelkan. lagi pula kita bukan kakak adik sungguhan apalagi yang kau selamatkan"
"ah brisik" memukul pundaknya dan pergi.
"hy jangan pergi, bukannya kita searah katakan padaku dimana mereka memukulmu" mengejar.
=
dikamar..
aku mengusap beberapa darah dari lengan hingga kaki, serta beberapa sayatan di tangan.
"mau ramen?" berteriak diluar kamar mandi.
"yaa" jawabku balas berteriak.
setelah selesai membalut luka aku keluar dan duduk dihadapan abangku yang makan, selesai makan kami mengobrol ringan tentang hari ini dan tidur dikamar masing masing.
aku anak dari saudagar kaya raya didaerah ini namun dibuang dan dibesarkan oleh orang tua angkatku, namun dalam hal ini aku memakluminya karna aku adalah anak diluar nikah. ibuku selingkuh dengan asisten rumah tangga disana konyol memang tapi ini fakta yang membuatku terheran heran.
abangku juga seperti itu, tapi istri pertama. aneh nya kenapa kami begitu senasip dan itu mengherankan bahwa ibu kami sangat tergiur dengan asisten rumah tangga dari pada suami nya sendiri yang begitu kaya raya hahaha. tunjangan hidup kami begitu tertarur dan stabil karna ibu terus mengirim uang untukku apa lagi abangku, ibunya adalah pemilik tanah timur jadi begitu disayang.
disini kami hanya untuk kuliah namun sesekali kami diperintah untuk membantu sudagar itu menjaga anak nya yang sering menghilang alias diculik, tolol memang mendidik kami secara militer untuk membantu dia menjaga anaknya yang lemah.