Aku tidak tau hari hari yang aku jalani akan berakhir seperti ini menggenggam tangan adikku yang masih kecil dipinggir jembatan, menatap lurus kebawah jembatan dengan air yang tenang dan kadang kadang berombak. Baru saja ingin melangkah lebih dekat tangan adikku menggenggam tanganku,
"Kak"panggilnya menatapku keatas.
Aku menatapnya balik dan menggendongnya, entah apa yang kufikir aku membawanya jauh dari rumah. Kalau dirumah dia akan dipukuli dan kelaparan namun tampa berfikir selanjutnya apa setelah membawanya bersamaku, aku menggendongnya dengan jeket tebalnya memelukku dengan erat.
Aku melompati pembatas jembatan, mengusap kepala adikku dan memiringkan badan kedepan.
Not Me
1 tahun kemudian...
"Bos, tolong beer seperti biasa di ruang 04"
"Oke" menyiapkan beer ukuran jumbo, menatanya dinampan dan datang pelayan laki laki membawanya ke meja pelanggan.
"Boss, ini sudah jam setengah 6 dan kenapa kita melakukan pelayanan lagi?" Tanya pelayan perempuan.
"Ini sedang ada diskusi rapat, jadi aku memasukkan alat penyadab dikerah pria tadi"
Dia menaikkan alisnya,
"Hy, apa kau bodoh?" Pelayan laki laki tadi kembali dengan nampan kosong dan beberapa amplop diatasnya.
"Huh, aku hanya bertanya karna aku ingin tau" dia mempoutkan bibirnya dan pergi kebelakang.
"Tips?" Tanyaku ketika dia mengeluarkan uang dari amplop.
"Hehe iyaa, sepertinya beberapa bos besar ada disana"
Aku menatapnya curiga, semenjak kedatangannya banyak tips yang diberikan oleh pelanggan laki laki jadi aku curiga kalau dia adalah gay dan melakukannya diruangan. Namun aku begitu seuzon dengannya karna itu benar benar tips karna dia manis dan tampan, dia juga cerdas dan terampil.
"Jadi lakukan apapun yang kau mau dengan tips ini, jangan masukkan kedalam buku"
"Boss, tapi aku sudah mencatatnya" mengangkat pandangannya dari buku.
"Haduh, kenapa begitu. Aku tidak suka dengan hal yang tidak rapi dan tidak sempurna" membuat pusing saja, harus di tips x atau aku harus mengganti buku agar itu terlihat bersih.
"Maka, jangan menghapusnya. Itu mudah kan" dia tersenyum dengan jahil.
"Hah, aku pening kembalilah ketika mereka sudah pergi dari sini" aku masuk kedalam tirai, itu menghubungkan keruangan pribadi pelayan dan lemari lemari yang berisi alkohol mahal.
Aku masuk kedalam kamarku disana menutupnya dan menghela nafas panjang, aku melihat seseorang yang duduk diranjangku menatapku dengan berbinar binar namun takut untuk mendekat. Aku duduk disofa melepas pakaian dan meninggalkan dalaman, dia masih menatapku namun aku memandangnya dengan intens dari ujung kaki sampai kepala.
"Kemari" ucapku.
Dia langsung berlari kearahku dan memelukku denga erat, "lindu"
"Hmm?" Aku mengangkat alisku, dia adalah adik temanku yang memiliki penyakit mental.
PTSD (pasca stres pasca trauma), PTSD ini dapat terjadi setelah mengalami pengalaman traumatis yang parah, seperti kekerasan, pelecehan, atau kecelakaan serius. Orang dengan PTSD mungkin mengalami regresi ke tingkat perkembangan yang lebih muda dalam respons emosional dan perilaku.
