Not Me
"sayang, lagi apa?" menunduk melihat yang digambar.
"tidak" menutup dengan cepat menggunakan tangannya yang kecil, ya hasilnya masih kelihatan tapi ya pura pura gk lihat aja.
"iya deh gk lihat" memeluknya dari belakang. "asik menggambar, makan yuk udah hampir lewat sarapan gini"
"gaaaa, sana jauh jauh" mendorong.
"srius yang, ini udah lewat sarapan" kelepas tapi masih tetep meluk lagi.
"kakak" kali ini aku yang ngelepas.
"iyaa sayang"
"jauh jauh duluuu" ni bayi kenapa sih, lagian juga selalu gambar gituan gk tau apa kalau pengen dimakan.
"ya udah kakak mau nyari makanan lah" ngambil jeket buat keluar, niat nya sih biar dia manja manja minta ikut. lah ini malah si bayi gak peduli.
aku keluar apartman bahkan nyapa tetangga sebelah yang baru masuk sebulan lalu, kenapa ya si bayi hari ini mood nya gk bisa dikontrol malas kali lah kalau gini. makan sendiri jalan sendiri, lagian aku juga udah bela bela in buat tinggal bareng bayi malah dicuekkin trus lah.
"tolong koffe sama sandwitchnya 1"
cih hah, "lagian kenapa disini brisik kali"
"maaf kak ini pesanannya, btw kalau kk mau room pribadi bisa cek ruangan disebelah sana" pelayannya senyum sambil nunjuk ke arah ruangan pribadi.
"gk" kasih kartu, trus keluar duduk depan.
'bahkan bayi gk da nelfon atau chat, nyariin kek dimana'. nyender dikursi, ngelihat sekitar. 'eh itu bukan tetangga yang pindah bulan lalu ya?' ngelihat sampai masuk ketoko.
pas banget hp getar trus langsung angkat tanpa lihat nama, "hy sayang" effort sudah tinggi.
"hallo?" suara kakak perempuan pertama.
"ah" kecewa berat. "ada apa"
"kecewa hah, apaan hela napas gitu"
"yaya maap, kenapa sih padahal ini hari libur" jawab dengan malas.
"ayah suruh balik rumah, kalau gk kartu kredit di take do..."
"gk" reflek berdiri.
"makanya pulang, lagian kenapa juga harus keluar dari rumah"
"kalian juga kenapa gk ijinin bay.. dia tinggal dirumah kita"
"dia orang luar, jangan sembarangan ngomong kalau dia bakal masuk kekeluarga kita"
"tapi mama sama papa izinin, cuman kakak sama kakak kedua yang larang"
"jangan bodoh ya, tolong hargai pendapat orang"
"dan tolong jangan menilai seseorang dari tampilan luarnya doang" matiin dalam sepihak trus duduk sambil acak acak rambut.
"maaf mbak" pelayan tadi?. "tolong pergi kalau mau marah marah, pelanggan lain jadi terganggu" aku ngelihat sekeliling, mana pada natap kemari semua.
"owh ya maaf maaf" ngambil makanan dan minuman aku trus langsung pergi.
'ah sialan, kapan ya sibayi sadar aku pergi' pokoknya nanti pas ditelfon harus cuek.
me? udah jalan muter muter taman depan apartman setengah jam. lol emang.
"pemilik apartman samping ya?" tetangga?
"ah iya" nunduk karna lebih tua.
"ah santai aja"
"iyaaa" jujur kurang nyaman, karna kami sama sama dominan yang kayaknya gk cocok buat ngobrol santai gini. kesan dia bahkan udah tercoreng karna pertama kali jumpa lagi goda bayi.
![](https://img.wattpad.com/cover/341159801-288-k106209.jpg)