Not Me
aku manaikkan kaki ku kemobil dengan seorang penumpang taxi lain yang lebih dulu masuk, aku tersenyum ketika dia menatap ku.
"pak ke rumah xxx ya"
"oke"
setengah perjalanan dia tidak bertanya apapun padaku tetap terdiam melihat sekeliling dengan kendaraan yang berlalu lalang, aku menatap pantulan wajahnya di jendela. begitu putih dengan bibir yang menggoda, aku ingin memilikinya tapi aku sudah memilikinya tapi dia terus pergi bekerja untuk menghidupkan ayah dan ibunya yang seorang pemabuk berat.
"aku ingin kamu" menatapnya intenst.
"terima kasih sudah mengantar" ucapnya lalu pergi meninggalkan aku dengan seorang supir didepan.
"aku akan menjemputmu besok dengan mobil ku"
"tidak, aku akan pergi sendiri besok. kamu gak perlu jemput ya" dia melambai ketika mobil taxi sudah pergi.
aku terdiam menatap dia hingga jauh tidak tampak lagi di balik bangunan bangunan tinggi.
"bapak sudah berapa lama kerja pak?" basa basi.
"owh, saya sudah 3 tahun menjalani propesi ini nak. gimana dengan nak sendiri?"
"saya bekerja di perusahaan security di tempat bapak ngopi tadi"
"owh bagus sekali pekerjaan nak, jaman sekarang susah cari pekerjaan apa lagi kalau cuman tamatan sma seperti saya yang sukak bingung mau..."
ya dan bapak ini terus berbicara tanpa berhenti ya sampai tujuannya sampai, aku langsung pergi setelah membayar.
"sialan, dia manis sekali" aku menjongkokkan diri di keramaian, lalu kembali berdiri ketika seseorang menghampiriku.
"bertemu dia lagi?"
"apa urusan mu?"
"hanya bertanya, bagaimana kamu bisa mempertahankan hubungan yang dipaksakan"
"jangan ikut campur urusanku" mendorongnya lalu meninggalkan nya begitu saja.
"hy tunggu, aku ingin menginap"
dikamar tidur ku sudah tersedia 2 pajamas yang membuat ku kesal, ini bukan milik dia tapi berani beraninya dia menyentuh barang ini.
"hy, cepat lah keluar beli baju sendiri dan berhenti memakai pakaian ku" menarik celana pendek yang dipakai.
"ah kali ini yang terakhir aku janji"
setelah memakan waktu hampir setengah jam kami berdebat, aku hanya duduk di balkon sambil ngeteh. hah sialan aku ingin membawanya ketempatku dan meninggalkan orang tuanya sengsara saja rasanya, dia terlalu menuruti keluarganya yang penjudi itu.
aku melirik kebawah, 'tinggi juga, selama ini aku hanya melihat keatas' bagaimana jika aku turun melewati ini apa mati?
"jangan lihat kebawah kayak gitu" bersender dipagar samping aku.
"aku gk maksa dia, tapi aku ingin dia. dia juga setuju untuk bersama"
"yaa, karna kamu kasih dia uang buat bayar hutang"
"aku cuman.."
"cuman pengen dia terikat sama kamu kan"
"ya, jadi harus gimana lagi?"
"itu bukan cinta tolol, itu dimanfaatin. makanya dia gk balas sama sekali perasaan kamu, jangan berharap kayak anak tolol"
"tapi dia nurut apa yang aku bilang"
