Not Me
aku memiliki sahabat kecil, namun kami dipisahkan karna beberapa alasan yang menurut kami itu wajar kalau kami dipisahkan. kami tidak pernah akur satu sama lain dan aku selalu menindas dia yang kecil walau aku tau kalau dia 2 tahun lebih muda. namun aku suka menganggunya karna ekspresinya yang sangat menarik, hidung yang kecil dan pipi yang cukup berisi dan kalau marah wajah nya akan memerah. lucu sekali... namun karna orang tua kami yang salah mengartikan kalau kami tidak cocok untuk dekat, jadi aku diberikan asrama perempuan 6 tahun setelah lulus dari SD.
aku ingin kuliah di universitas xx, namun karna jarak rumah dan universitasnya sangat jauh. aku berencana untuk tinggal di apartman yang dikelola keluargaku, cuman karna orang tua ku lebih memperioritaskan kakak laki laki ku jadi aku harus mencari apartman yang lain. alasan orang tua ku tidak mengizinkan aku dan kakak laki laki ku bersama karna katanya aku akan mengganggunya ketika belajar, padahal setiap kali aku kesana dia selalu membawa cewenya kesana. itu hanya alasan belaka yang diberikan kakak laki lakiku untuk ku. dan sampai aku kuliah di semester 3 hidup aku begitu hampa rasanya, di apartman sendirian tanpa ada siapapun. sampai aku menemukan kembali diaa...
=
"selamat siaang, permisii" mengetok pintu aprtmanku.
aku membuka pintu aprtman dan melihat dengan menyipit karna baru bangun tidur, "hmm? siapa?" suaraku serak.
"a-aku- aku, anu disamping pindah. jadi mau ngasih makanan karna pindah" ucapnya.
"ah yaa, terima kasih" aku mengambilnya, namun herannya dia tidak berbalik untuk pergi. apa aku harus mempersilahkannya masuk? aku menatapnya dari atas sampai bawah, kecil banget anak smp mana ni yang tinggal sendiri.
"mau masuk?" tanyaku sambil membuka pintu lebar.
dia menggeleng, "t-tidak, ini aku. masih ingat?" dia meremas ujung kausnya.
"hmm? gk ingat, syapa? aku lemah dalam mengingat orang" menggaruk kepala yang tidak gatal karna bingung.
"aku anak dari temen papanya kk"
hm? yang mana, papa kan sering kenalin anak temennya. ini yang mana satu yaa... "ah... gk ingat, mau masuk dulu gak? kita ngobrol didalam aja"
dia mengangguk dan masuk kedalam, aku menutup pintu dan menguncinya. "duduk aja disofa, bisa minum dingin? atau hangat?"
"dingin" ucapnya sambil duduk.
"oke"
aku membuat minuman dingin, sesekali aku melihatnya sekilas namun dia terus menunduk dan tidak berbicara sepatah katapun atau sekedar basa basi. haa jam tidurku...
"ini" menaruh minumannya diatas meja.
"jadi... kamu anak temennya papa ku?" tanya ku balik.
"iyaa, aku disuruh kesini sama papa. katanya kk kalau ada apa apa bilang aja sama kami"
bukannya nampak banget yaa kalau mereka mau berbisnis sama papa, kenapa gak langsung ke papa terus? kenapa harus aku yang jadi target mereka?
"okee, jadi berapa lama kita bertemu sampai kamu memanggil ku kakak?" memastikan yang diingatanku.
"a-aku - hmm aku mengenal kakak umur 6 tahun sampai kelas 6 SD" menatapku.
"ah bocil" aku menutup mulutku tak percaya, lalu dengan senangnya duduk disamping dan langsung memeluk dia. "ahhh, sudah lama yaa. gak tumbuh tumbuh rasanya, imut banget" mengecup pipinya kanan dan kiri.
