Not Me
"hy ayo pergi main" menarik aku ketaman.
"ayo" aku mengikutinya dengan pelan, "hy pelan pelan nanti jatuh" memegang tangannya dengan erat.
dia tersenyum sembari berlari kecil mengikuti langkahku yang besar, seru melihat dia juga menikmati hal hal sederhana ini.
"janji kita bakal bareng terus yaa" setelah berlari lari dia kembali dengan menunjukkan kelingkingnnya kearahku.
aku tersenyum lalu mengangguk, "tentu sayang" memeluknya erat.
=
"sampai kapan kita seperti ini, kk gk ada berusaha sedikitpun?" dia berteriak.
"kk lagi berusaha, tunggu kk sebentar lagi ya" memohon.
"aku mau kembali kerumah" melepas tangannya dari ku.
"tapi kk lagi berusaha" menggenggam erat.
dia menatapku kesal, "kk ada berusaha apa sih, selalu aja ngomong lagi berusaha?"
aku terdiam, kemana seseorang yang akan menyemangati ku dulu? dimana orang itu, aku menunduk, seperti nya kali ini tidak akan ada kata balikan untukku. "maaf"
"hanya itu yang ingin kk katakan?"
"kalau kamu mau uang, maaf kk gk bisa kasih kayak ayah ibu kamu. maaf banget. tapi kalau kasih sayang kk akan ada untuk kamu selamanya"
dia terdiam, apa kali ini jawabannya yang akan keluar dari mulut mungilnya.
"kasih sayang gk cukup untuk menghidupi aku" ucapnya datar.
aku tau, aku tau. ingin menangis ketika mendengar kata kata itu, aku melepas semua nya agar ikut lari dengannya yang selalu dikekang oleh keluarganya.
"maaf, kasih kk kesempatan lagi" aku menatapnya dengan dalam, "kk mohon"
"oke, aku tunggu seminggu" pergi kekamar dan menutupnya dengan keras.
aku terdiam tepat didepan pintu kamar, ingin memeluknya agar diberi semangat. ingin kehangatannya, ingin seseorang suport ku yang dulu.
aku mengambil tas dilantai lalu pergi keluar dari apartm kecil ini bahkan tanpa melihat kebelakang aku langsung berlari keluar, dipikiranku hanya uang uang dan uang. tanpa uang dia akan pergi takkan ada lagi yang akan bersamaku.
=
aku meminta bantuan pada teman teman ku dulu, yang dulunya tidak diizinkan untuk menghubungi mereka oleh kekasihku. entah dari mana keberanian ini muncul untuk menghubungi mereka lagi, mencari segala hal untuk mendapatkan uang.
"gw kira lu udah mati" kaget dan langsung memelukku.
"gw butuh bantuan lo, bisa kan?"
"tentu bro, gw selalu nyari lu"
"thanks"
kami melakukan bisnis online dengan data data yang kudapatkan dari internet, membuat pameran lukisan yang kulukis dari dulu. walau gk banyak datang kami masih bisa menyewa gedung kecil untuk membantu beberapa pejabat membersihkan dokumen ilegal dan juga beberapa kali dikejar polisi karna ini.
ini sudah lewat dari seminggu, tapi aku tidak berani untuk pulang. uang selama ini aku transfer kerekening yang biasa kami pakai untuk bersama, aku bahkan meminjam uang kepada teman ku sekian juta untuk sementara.
"bahkan dalam sebulan kita bisa dikejar polisi 6 kali wkwk" temen aku merangkulku sambil membopong teman ku satu lagi yang kelelahan tapi asik ketawa karna membodohi polisi.
