'*•.¸♡46♡¸.•*'

452 43 11
                                    

Halo Meganoc🦖



“mau kemana sih sayangg” tanya Mew sambil memeluk Gulf dari belakang

“ayo daddy siap - siap, cepatt, nanti ditinggal pesawat” ucap Gulf mencegah tangan baik Mew yang menuju pantatnya

“masih pagi sayang, bobo lagi yuk? ga cape apa semalem ditunggangin??” Gulf walaupun udah kepalang malu tetap aja ga bisa ngelak, mukanya udah merah duluan:)

“apasihhh” malu - malu Gulf yang membuat bapak Mew selalu gemassss dengan berondong satu ini “ayokkk, phi Mew kan bilang mau ajak aku liburan? nahh tadammm aku udah siapin semuanya” ceria Gulf sambil memperlihatkan ada tas ransel hitam ala mendaki gunung dengan 2 koper besar berwarna silver

“lohh sayang? kayaknya kamu salah paham deh, maksudnya phi itu ngajak liburan kemarin bukan berarti sekarang liburannya, tapi nanti” jawab Mew

“kita belum ada persiapan apa - apa.. ”


























“ayo, phi udah siap” Gulf mendongak melihat Mew yang kini sudah berpakaian rapi

Baju tangan pendek model polo shirt dilengkapi dengan angkle pants, sangat tampan pikir Gulf.

“humm” semangat Gulf lalu bersamaan menuju bandara

Ngomongin liburan, Mew sama sekali belum tau Gulf mengajaknya kemana. Bahkan sekedar mandi pun tidak, baru ia akan bertanya tapi tidak jadi melihat raut wajah Gulf yang terlihat sedih.

Ya emang dasarnya Mew peri-kebucinan banget jadi ya ayo - ayo aja, yang penting urusan diranjang number one!.

.








.

Setelah mengarungi perjalanan diudara sekitar ±14 jam, mereka akhirnya tiba di Swiss. Negara yang ingin dikunjungi oleh Gulf.

Mereka menyewa sebuah villa disebuah desa yang jauh dari hiruk pikuk kendaraan bermotor. Walaupun Swiss terkenal memiliki lingkungan yang ramah akan polusi, tapi tempat yang mereka datangi bukannya ramah lagi melainkan sangat sepi. Minim penduduk.

Jarak antar rumah hampir 100 - 200 meter, banyak area hijau disana dan kebun juga. Oh iya, barusan Gulf meminta Mew untuk berfoto didekat rel kereta api. Sebenarnya Gulf ingin Mew berfoto disana saat kereta api tiba, tapi hampir 10 menit kereta api tidak nampak batang hidungnya.

Daripada menunggu hingga badan membeku, lebih baik mereka saling berbagi kehangatan diranjang.

TAMAT.

















“astaga daddy, Gulf lupa ajak Win kesini” beneran pas udah disini Gulf baru inget kalo dia punya buntut “pasti Win sedih ga diajak liburan” ujar Gulf lagi

“udah daddy bilangin kok sayang, dia juga diajakin Bright camping juga” jawab Mew

“kok ga ajak Gulf juga sih!?” eh eh?

“kan Gulf lagi liburan sama phi? lagian Bright baru aja ngajakin Win kok sayang, katanya besok berangkatnya”

“yahh tapi Gulf juga pengen ngerasain camping”

“enakan dikamar tau yang, lebih empuk” ujar Mew meyakinkan

“kasurnya?”

“aahhhhh! daddy!!”

Belum sempat pertanyaan Gulf dijawab, Mew sudah membawa Gulf seperti layaknya kuli beras. Kira - kira Gulf se ringan apa bisa enteng diangkat begitu?

Gulf merasa dunianya berputar, terbalik, ia berteriak bukannya Mew menurunkannya justru Mew semakin semangat membawa Gulf ke dalam ruangan divilla tersebut.

“sshhh daddh jang-hann”

“shaahhh enak ga!?” berat Mew dibalas erangan Gulf yang semakin merdu ditelinganya “suck it” ok, ini perintah.

Mew menyukai posisi Gulf setiap bercinta dengannya selalu seperti ini, seakan pasrah membiarkan Mew mengambil alih kuasa.

Gulf sangat menyukai ketika Mew menguasai dirinya, pernah waktu itu Mew mencoba menggunakan minuman yang katanya bisa memperpanjang durasi bercocok tanam.

Gulf hilang akal saat hari itu tiba, ia tidak bisa bangun dari kasur. Bahkan sekedar ke kamar mandi bahkan perlu bantuan sang suami. Apakah ini sungguh terjadi? ya, tak lama dari itu Gulf mengalami demam sehingga Mew merasa bersalah.

Merasa bersalah tapi ga cuma sekali, alibinya sih “sayang minumannya kebuang”. Ga pake minuman aja durasinya udah kayak episode series Cina, apalagi ini...

“akhhhh shh”

“yessh baby”

Bunyi penis Mew yang keluar masuk ditenggorokan Gulf makin mengencang. Mew langsung mengeluarkan miliknya dan membiarkan sperma miliknya jatuh ke wajah Gulf.

Gulf semakin menggodanya dirasa Mew, lidah itu mencoba menjilat sperma miliknya yang berada didekat bibirnya.

Mew menatap Gulf lekat lalu mempererat suasana dengan ciuman lembut namun menuntut miliknya. Hal yang sama juga ditujukan oleh Gulf yang juga tak kalah panas dalam membalas ciuman dari suaminya.

.






.






.

“dadd ahh yahh ah ak.. ”

“cummh cumm hikss”

“AHHHHHH”

Segala pojok ruangan kamar tersebut sudah mereka cicipi bersama, bahkan ada juga cairan keduanya yang berceceran dilantai akibat kebrutalan mereka berdua.

Gulf terlihat lelah tapi selalu menikmati setiap tusukan dibawah sana.

Mew yang terlihat sangat bertenaga, bahkan jika kalian lupa Mew hampir kepala 5 namun staminanya bisa diakui stamina jiwa muda.

Jam kini menunjukkan pukul 3.12 daerah setempat. Kegiatan sepasang kekasih itu belum juga nampaknya untuk berhenti. Mungkin karena didukung hawanya yang dingin, jadi mereka memerlukan sesuatu yang hangat?


Finish Meganoc🦖

megan [end] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang