Halo Meganoc🦖
Dua hari setelah Mew menjadi perawat khusus untuk Gulf, akhirnya ia sadar. Ia menelaah cahaya matahari yang sebagian menembus jendelanya yang juga mengenai sebagian wajahnya.
Handuk, batinnya
Ia menggapai kompresan yang menempel didahinya. Ia juga melihat jas kantor Mew lengkap dengan pin atau bros yang pernah Gulf beli untuk Mew. Gulf tersenyum, ternyata kekasihnya yang merawat dirinya.
T-tapi, perempuan it-tu..
Pikirannya mulai bermain lagi, jujur saja. Sebenarnya Gulf bukanlah seorang yang mudah terbawa suasana/mudah overthinking dengan apapun, terlebih lagi dengan pasangan. Ia adalah manusia yang sangat simple, jika kekasihnya macam-macam maka selesai. Tapi saat ia bersama Mew setahun lebih ini, ia merasa dirinya berbeda.
Bersama Mew membuat jati dirinya keluar aslinya, ia tidak perlu berusaha menutupi apapun. Mew sangat mencintainya dan selalu menyayanginya, terlihat dari bagaimana cara Mew memperlakukan Gulf. Maka tak heran jika kelakuan Gulf berbeda 180° didepan teman-temannya dan dengan Mew.
“apa mas melihat post poto itu?” gumaman kecilnya saat ia membalik balik bantal juga memeriksa sekitar ranjang
“ayo Gulf, lo harus bisa bersikap b aja” ucapnya ngawur “lo cowo cool, lo idaman para cowo cewe seksi dikampus, masa diginiin Mew doang lo skakmat” ucapnya seolah-olah menyemangati diri sendiri
“jangan luluh sama yang namanya Mew”
“jangan luluh jangan luluh”
Ia terus menggumamkan kalimat tersebut. Ia tak sadar jika Mew daritadi mendengar semua ucapannya. Sangat bodoh, Mew menahan tawa didalam kamar mandi dikamar Gulf.
“ini juga bukannya ada disini, malah ditinggal” gerutunya
“pokoknya jangan luluh, apaan gua lagi sakit gara-gara dia malah ditinggal. ngeselin parah si Suppasit” gerutunya masih berlanjut ternyata, batin Mew merasa lucu dengan kelakuan Gulf
Bagaimana tidak, Gulf saat ini memakai tank top putih ketat dibagian dada ke pinggang dan bagian pinggang ke bawah model payung, lebar.
“astaga lucu banget si kucing garong” ucap Mew gemas,
Mew belum keluar dari kamar mandi, ia membilas badannya segera, menutupi asetnya dengan boxer minim akhlak.
Bayangkan bila hari harimu dilengkapi pemandangan seperti-jangan, punya Gulf hehe.
“kenapa marah marah sendiri sayang” Mew langsung berkacak pinggang didepan pintu kamar mandi
Gulf menganga melihat pemandangan didepannya. Tahan Gulf, jangan biarkan sungai gangga dimulutmu banjir menetes keluar batas🥹🤏🏻
“saya mau dengar” Mew bicara sambil duduk disingle sofa lucu bentuk bola milik Gulf “bagaimana caranya agar anda bisa membalas saya? saya penasaran” Gulf memandang Mew aneh
Mewnya memakai bahasa formal, itu sangat tidak keren pikirnya.
“apa apaan sih, kenapa saya anda” Mew menaikkan alis nya sebelah
“gak gak, ulang gak, aku kamu, mas sama baby, kenapa jadi saya anda, gak di asi, baby ga suka” Gulf bicara dengan nada yang tidak mau dibantah
“siapa tadi yang ingin memarahi saya? siapa tadi yang jadi incaran dikampus, mana orangnya? bukannya terima kasih malah saya mau dimarahi, aneh sekali” sindiran Mew membuat Gulf menciut
Gulf langsung bangun menuju ke arah Mew. Gulf dengan baju tank top sepanjang paha itu maju ke depan Mew. Ia menghentakkan kakinya agar Mew paham, tapi sayang sekali pemirsa. Pemain bola dengan no.1 itu tidak mencoba untuk paham kode dari pemain bola nomor punggung 17.