Halo Meganoc🦖
tik
tak
tik
tuk
tik
tak
tik
tu- “gak gak gak”
“kenapa j-jadi gini, mas Eider itu daddy nya Win mas Eider itu m-mas Mew?” bengong Gulf dikamar Mew, kamar apartemen pribadi Mew lebih tepatnya
Mew paham, mungkin kekasihnya itu masih shock. Tapi tak kalah terkejut juga Mew mendapati sahabat anaknya adalah kekasihnya, mungkin Mew tidak memikirkan pemikiran orang lain tapi ketika Win bertanya,,? Ah sudahlah, pikirkan nanti Mew.
Jika Gulf dikamar, maka Mew tengah membuat sesuatu didapur. Ia membuat kudapan awalnya.
drettt
drettttt
“ya halo” Mew melepas apron yang melekat ditubuh atletisnya, ia mengangkat telepon sambil mengarah ke balkon belakang
...
“heuppppp huuuujuh”
“OK. Gulf jangan canggung, be someone normal ok” ia menyemangati diri sendiri sebelum menemui Mew, kekasihnya
Keluar kamar, geser arah serong sedikit ia menemukan tangga menuju lantai utama yang menuju mini bar. Langkah kakinya berhenti saat melihat lihat sisi apartemen milik Mew, elegan, rapi, bersih sekali.
Dinding berwarna putih, lukisan mahal di dinding, guci diatas nakas, sofa yang terlihat sangat nyaman, bahkan kitchen set yang mengalihkan perhatian Gulf., tunggu
Ia mencium aroma kue, aroma kue kue yang biasa ada dimall? Sekelebat seperti aroma popcorn yang ada dibioskop.
“wahh ini mas Eider yang bikin?” cicitnya pelan
Dirasa oleh Gulf melalui coletan jari tangannya ke adonan yang masih basah dibowl.
“enakkk” batinnya teriak, sungguh ia tak menyangka kalau yang dibicarakan Win beberapa waktu lalu ternyata benar
“ku kira Win bohong” ia terus merasa rasa adonan mentah sampai sampai Mew kembali pun ia tak sadar, bibirnya bahkan dipenuhi sisa adonan, pipinya yang berisi juga tak terhindari
Mew melihat seseorang seperti *merecoki* pekerjaannya /HAHAH. Ia tertawa kecil melihat kekasihnya seperti keenakan memakannya, padahal itu belum matang.
“perlu mas ajari cara makan yang benar hm?” mata MEE menjelajah wajah lelaki didepannya, sangat lucu.
“bahkan sekarang aku sudah lapar” bisik Mew
Gulf tersentak, ia terkejut bahkan hampir menggigit jarinya sendiri. Mew membalik tubuh Gulf hingga berhadapan dengannya.
Mew memegang pinggang Gulf, awalnya hanya satu tangan kini bertambah keduanya pada tempatnya. Pinggang Gulf sangat ramping. Sangat pas berada dipangkuannya. Eh?
Gulf merasakan sesuatu mengeras. Jantungnya berdegub kencang, tak seperti biasanya. Bahkan sekarang ia gugup, tak bisa menatap Mew. Sialan, pikirnya.
“apa kau tidak sabar untuk menunggu, Angel?” slruuup, cup.
Mew memakan cream adonan yang berada dijari telunjuk Gulf. Jujur saja, Gulf melihat Mew bertambah kali lipat berdebar. Hanya mengemut jarinya, seolah-olah Mew sedang memperlihatkan sisi jantannya.