Halo Meganoc🦖
Sudah 5 hari dari kejadian itu, yang kita ketahui kalau hubungan mereka ada pertentangan dari orang tua Gulf, sang mommy membuat mereka berdua tidak berhubungan.
Kontak mereka terputus karena handphone Gulf disita sang mommy, mommy Gulf berpikir jika Gulf akan melupakan Mew jika sudah terbiasa tidak berhubungan.
Nyatanya tidak.
Mew entah dimana batang hidungnya, kini Gulf seolah-olah mayat hidup. Ia hidup jika didepan sang mommy, tapi saat ia sendiri ia merasa mati.
Kalau ia menghubungi Mew lewat laptop dikamarnya, sang mommy akan mengetahuinya. Sudah dari kemarin - kemarin ia merasa sedih. Namun ia berpikir, jika ia memberitahukan kepada sang mommy, bisa saja sang mommy marah, kecewa padanya.
Dan mommy nya yang melihat Gulf seperti orang biasa pada umumnya juga berfikir kalau, mungkin usahanya untuk menahan anaknya berhubungan dengan mengambil ponsel sang anak berhasil.
Mommy nya sering terbayangkan beberapa waktu lalu, tepatnya saat Gulf sekolah dasar. Ketika itu mommy Gulf dan suaminya mendapati anak mereka masuk rumah sakit karena terjadi sesuatu saat disekolah.
Saat diselidiki, ternyata Gulf yang merasakan kesakitan pada tubuhnya karena hormonnya berbeda pada lelaki umumnya. Ia memiliki siklus bulanan seperti perempuan pada umumnya, namun ia laki - laki dan memiliki kelainan tersebut.
Sang ayah yang khawatir pada anaknya meminta sang dokter agar anaknya memiliki obat atau semacam vitamin agar siklus bulanan sang anak dapat dihindari. Oleh karena itulah, setiap bulan Gulf memang memiliki beberapa vitamin yang memang harus dikonsumsinya.
Ia tidak percaya akan hal itu sampai dimana ia memasuki kelas 2 sekolah menengah atas. Ya mau bagaimana, memang keadaannya seperti itu jadi tidak bisa menolak. Takdir?
(karangan semata-no judge)
Tapi mommy Gulf selalu meyakinkan Gulf bahwa Gulf adalah seorang lelaki yang istimewa. Ia tidak memiliki kekurangan yang membuat dirinya berbeda dengan lelaki lain, dia sempurna.
Mommy Gulf selalu menjadi acuan semangat Gulf, maka dari itu juga Gulf merasa sedih jika ia melihat air mata sang mommy. Ia merasa harus membahagiakan sang mommy, itu janjinya pada ayahnya.
Walaupun harus berkorban dengan kebahagiaannya bukan?
Disisi lain, Mew mencengkeram kasar surat yang ada ditangannya. Disurat itu tertulis,
Mas apa kabar? Gulf kangen banget sama mas, baby kangen pelukan mas. Baby sekali liat foto foto kita kalau baby kangen mas. Maafin baby ya mas, harusnya baby dulu ikutin saran mas kalau ngenalin mas ke mommy dari awal. Kalau dari awal mommy tau, mungkin mommy ga se marah ini ke mas. Mas jangan salahin diri sendiri ya, mas udah makan belum? Istirahat yang cukup ya mas, mulai hari ini mas harus bisa segalanya, jangan nunggu baby buat ngingetin mas ya? Mas harus bisa masang kancing baju sendiri, pilih dasi yang cocok, pilih parfum yang wangi, makan sendiri, maaf ya mas...
Baby nangis nulis ini, baby tau tulisan tangan baby gak bagus tapi baby pengen mas tau kalau baby nulis ini tulus dari hati baby yang paling dalam. Berat banget. Tapi baby gak mau mommy sedih liat Gulf. Baby udah janji sama mendiang papa buat ga bikin mommy sedih, baby ga mau bikin mommy kecewa, maafin baby ya mas. Jangan salahin mommy, ini salah baby🥺
Baby akan selalu ada disetiap langkah mas, jangan ngerasa mas cuma sendiri okay? mas jangan nangis okay?
Surat itu ada ditangan Mew ketika ia datang dari kantor, saat makan malam pembantu harian memberikannya pada Mew. Ada kiriman saat sore tadi, dan ternyata surat itu surat perpisahan dari Gulf.