Halo Meganoc🦖
“bunny,?”
“berhasil!!!” pekiknya senang, kedua anak adam itu kini tengah bahagia akibat skripsi mereka masing - masing telah disetujui
“akhirnyaa, waktu daddy dateng nanti tinggal wisuda”
“good job bunny, I'm proud of you” usap Bright dikepala Win
Setelah ini mungkin ia akan menjadi ngajak Win melepas penat, berjalan - jalan tanpa beban mungkin.
“um Bai”
“yap” yang dipanggil masih sibuk menyetir
“aku ga bisa benci sama Gulf” Win menatap jalanan ibu kota melalui jendela mobil
“walaupun dia keliru, tapi entah kenapa aku bisa ngerasain sedikit gimana perasaan dia”
“walaupun aku masih marah banget sama dia” ujarnya lagi, Bright mengulum senyum
“iyaa bunny, aku ngerti. it's oke, yang penting sekarang kita having fun dulu, ga boleh sedih - sedih, jangan gagalin rencana aku, jangan inget kesedihan dulu” seru Bright “mall? gunung? ahh diterima! pantai of course” Win menggeleng lalu ikut menikmati nyanyian yang Bright putar dimobil miliknya
“udah hampir seminggu lo disini, gua bosen liat lo”
“baru 3 hari” jawab Mew, Tul hanya memutar bola matanya malas
“gua keluar bentar, malam nanti baru pulang”
“lo kemana” tanya Mew “bye” gerakan mulutnya tanpa bicara sambil mengode lewat gerakan tangan
3 jam sudah Mew berada dikediaman sepupunya, ralat orang tua sepupunya. Tul Yohanes, anak angkat dari Leo dan James. Mereka mengadopsi Tul setelah beberapa waktu mengadopsi Laskara.
Tul dan Laskara berhubungan baik dan sudah seperti saudara kandung, tidak ada perbedaan kasih sayang terhadap keduanya, keduanya mendapatkan didikan yang baik dan juga kasih sayang layaknya keluarga kandung.
Tul tinggal di Jerman karena ia mengejar study sarjana disana dan Laskara bersama kekasihnya memiliki dua tempat tinggal, Jepang dan Belanda. Tiap setelah tahun mereka berpindah tempat, karena keluarga.
tok tok tok
tingg tong
tinggg tongg
“sorry, your password is wrong. please enter your password again”
“sorry, your password is wrong. please enter your password again”
“sorry, your password is wrong. please enter your password again”
“Your password is wrong, please try again later” suara itu lagi, batinnya “siapa sih, Tul masa tu anak lupa password sendiri” Mew yang tadinya hampir terlelap mengusak rambutnya asal
CKLEKK
“who you are!?” tanya pria diluar
“sorry, it looks like you got the wrong room” ujar Mew langsung menutup pintu
Lelaki itu menghalanginya dengan kakinya yang mengganjal disana. Mew terkesiap, siapa lelaki didepannya.
Mew meneliti dari ujung rambut hingga kaki. Wajah sedikit bule dengan mata agak sipit, rambut coklat terang dengan pakaian mahal.
Ia sangat paham didepannya ini siapa.
“I'm sorry, please come in” lelaki itu mengangguk
“you?” Mew membawakan kaleng bir, hanya itu yang tersedia
“I'm-a-umm Tul friend” ujarnya agak gugup,
“you are not, tell me” ujar Mew lagi “you are Tul sex partner, right?”
...
...
“ck, siapa lo yang berhak nanya - nanya huh” tiba - tiba, Tul datang
“lo ngapain kesini?” Mew tidak ikut campur, ia duduk dibalkon “dia siapa?” bukan menjawab, malah nanya balik
“bukan siapa - siapa, lo-”
“kamu punya hubungan sama dia?”
“iya” jawab Tul gamblang, Mew yang tengah damai kini menyemburkan minumannya, sial
“ga boleh, kamu kan punya ku” ujar Max
“your ass”, “kita udah ga ada apa - apa lagi, jadi kam-lo pergi” usir Tul
“aku ga akan pergi sebelum jelas semuanya, dia siapa!”
Tul diam “dia terlihat lebih dewasa dibanding kamu, dia siapa?”
“lo ga perlu tau” “gua males liat muka lo, pergi”
Tul masuk ke dalam kamar, ia mengunci pintu. Max langsung mengejar Tul, ia bahkan berteriak meminta penjelasan tapi Tul menulikan telinganya.
Mew mendekati Max.
“jangan berisik, jangan ada kekerasan” ujar Mew meninggalkan kunci kamar, Max mengangguk
Mew meninggalkan mereka berdua, ia keluar dari kediaman Tul lengkap dengan outfit siap mencari ayang baru.
Mew juga mengira kalau mereka memiliki hubungan, tapi mungkin ada suatu hal yang membuat mereka bermasalah. Tidak mungkin ia tetap disana menonton pertunjukan, apalagi kalau ia disana sampai malam, bisa - bisa ia tidak bisa tidur.
Kini Mew sampai di sebuah tempat yang ramai orang keluar masuk,
“I want to book a ticket to Thailand today, is it available?”
“please wait a minute, Sir” Mew mengangguk, tampilan tampan dengan kacamata hitamnya
Perfect.
“The departure for Thailand is only there in the afternoon, sir”
“ok, give it to me” Mew lalu berbicara lagi dan membayar tiket juga apa saja yang diperlukan.
Ia juga meninggalkan semua barangnya ditempat Tul. Semua barang dikoper, miliknya berada dikamar.
“Thank you sir, please enjoy your trip” senyum pegawai lelaki tersebut diangguki Mew yang melangkah pergi
“enjoy your trip pantatmu” batin Mew menghela nafas
Mew sudah mengurus perusahaannya di Jerman, tidak buruk ia menyelesaikan selama 2 hari. 2 hari 2 malam ia tidak menggunakan ponsel, kecuali alat elektronik seperti tab juga laptop kerjanya.
Ia berusaha menghilangkan pikiran sedihnya dengan melakukan apapun untuk menghindari overthinking, yes Mew itu diam tapi pikirannya selalu bermain. Seenaknya.
Dibelahan negara sana, Gulf mengetahui sudah mengenai segalanya. Tentang Mew yang kini menghindarinya bahkan acuh. Mew yang seolah tidak membutuhkannya, ia mendengar pembicaraan Ana dan suaminya Jong, saat malam.
..
“ternyata aku”
“yang mengecewakan” Gulf tidak lagi berniat untuk mengambil minum, ia kembali ke kamar Mew dengan perasaan yang kacau
Finish Meganoc🦖