'*•.¸♡34♡¸.•*'

496 54 4
                                    

Halo Meganoc🦖

“eh nih gua saranin lo pake ini aja dah” saran Tul

“alay bgt pake gituan, males”

“ih seriusan, ya ini tuh hoki - hoki an anjir”

“banyak yang sesuai kriteria lo, pokoknya ga bakal rugi juga”

“yakin dehh, ya cuci mata aja sekira kalo ga ada yang sesuai kriteria lo” ucap Tul lalu meninggalkan Mew

Mew tidak langsung menggunakan aplikasi dating tersebut, ia masih menimbang apakah harus?




























“ga bisa tidur lagi, ngapain ya?” Mew, ini udah jam 2 malam tolong:)

“scrolling doang gapapa kan?” gumamnya lalu membuka aplikasi tersebut

Dan setelah itu ia tak sengaja bertemu dengan sebuah akun yang menurutnya cukup menarik, akun yang bernama when flowie looking for the Sun.

Flashback off.


“ekhem” deheman Gulf yang tengah berbaring tidak dihiraukan Mew, sama sekali

“cihh” Gulf mempoutkan bibirnya asal

“sshh awh” Gulf sedikit tertatih saat ingin mendekati Mew “emh-AKKKKH”

“kalau masih sakit diem aja, tar nambah parah” ucap Mew mengangkat tubuh Gulf seolah seberat kapas, ringan kah om?

“mas-Mew masih perduli sama Gu-Gulf?”tanya Gulf hati - hati

“kalau nambah parah yang ada bikin repot” Gulf tak lagi menatap mata tajam Mew, ia merasa ada rasa sakit ketika Mew bicara seolah ia adalah beban untuknya

“masih banyak yang harus aku urus, kamu disini aja sampai merasa enakan, aku pergi” Mew lalu meninggalkan Gulf dikamarnya sambil membawa tab yang ia gunakan tadi

Gulf memandangi Mew yang berjalan menjauhi dirinya. Ia menelisik tubuhnya yang sekarang agak perih dibagian selatan tubuhnya. Mewnya kini bersikap seolah mereka biasa saja, bahkan terkesan cuek padanya.

Ia memegang paha bagian dalamnya yang terdapat kissmark merah keunguan, walaupun hanya dengan oral. Oral dengan mulut dibantu tangan.

Gulf dengan pelan mengunci kamar dan menutup semua ventilasi yang ada. Bahkan sudah ada maid panggilan yang memanggil namun tidak dihiraukan Gulf, ia selalu menyahuti “aku ingin sendiri, silahkan lakukan apapun tapi jangan ganggu aku”.

Bukannya apa, jam makan siang sudah lewat 3 jam yang lalu. Bahkan sudah beberapa kali maid tersebut mencoba menelepon Mew namun tidak memiliki jawaban.

derttt

dertttt

derttt

Panggilan dengan nada dering silent itu terus bergetar, tidak siapapun melihat ponsel mahal yang tergeletak asal disudut meja.

“mas Mew pasti sakit hati sama aku” ucap Gulf sembari duduk dikloset duduk kamar mandi yang berada didalam kamar tersebut

“dasar payah” rutuknya sambil menoyor kepalanya kuat

Tak lama ia berendam didalam bath up kesadarannya melemah, Gulf entah tertidur atau pingsan ia menutup matanya sambil tersandar disisi bath up dengan air yang masih mengalir.


Disisi lain,

“permisi pak, klien sudah menunggu” hormat lelaki dengan tinggi 179cm itu,

megan [end] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang