'*•.¸♡27♡¸.•*'

504 61 9
                                    

Halo Meganoc🦖

“bunny, ayok” Win mengangguk mengikuti Bright

Pagi ini mereka agak sedikit telat menjenguk Mew dirumah sakit, sekretaris daddynya itu datang ke rumahnya pagi - pagi sekali ingin menemui Mew tentang pekerjaan dikantor.

Karena baik dari pihak keluarga sendiri tidak ada yang memberitahukan pada kantor kalau Mew mengalami kecelakaan.

Disitu juga Hana si sekretaris ngotot ingin bertemu dengan Mew langsung. Untungnya dengan tegas ibu Mew yang bicara langsung dengannya, walaupun tidak bicara kalau Mew tengah dirumah sakit.

“pak Mew mana ya? mobilnya juga ga ada” batin Hana sambil celingak celinguk kesana kemari

Orang tua Mew sangat prihatin terhadap apa yang dialami oleh anaknya, apalagi seorang ibu. Ibu mana yang tega melihat anaknya dalam posisi seperti ini. Ia juga tau kenapa pasal anaknya bisa seperti ini, ya dalam garis besar akibat hubungan percintaan yang tidak mulus.

Ibu Mew tau siapa Sia, mommy Gulf. Ia pernah melihat Sia ada dirumah sakit yang sama, hanya berseberangan pula ruangan mereka. Tapi ibu Mew sama sekali tidak melirik, seolah acuh padahal ia lumayan menyukai Gulf.

Ya dipikir dulu aja, ibu mana yang masih bisa sumringah kalau anaknya jadi korban seperti ini. Ia juga paham betul apa maksud dari mommy Gulf. Hubungan sejenis adalah hubungan yang sensitif, hubungan biasa saja permasalahan selalu muncul. Apalagi untuk hubungan mereka.

Ada banyak pertentangan dan juga pemikiran yang dirasakan kedua belah pihak. Kalau Mew dan Gulf sih jangan ditanya. Mereka itu tidak memikirkan orang lain, yang penting mereka berdua nyaman, orang lain ya terserah.

“ga mau ngajak bicara..?” tanya Jong pada istrinya

“untuk sekarang lebih baik pikirin kesehatan anak kita, yang lain terserah” ibu Mew selalu irit bicara bahkan ketus ketika membicarakan hal yang menjurus ke arah sana

“ya, istriku ini selalu benar” ujar Jong mencairkan suasana

“ngomong - ngomong, tadi dokter bilang kalau Mew akan segera sadar, masa kritisnya sudah lewat”

“syukurlah, semoga sakitnya cepat hilang” ibu Mew teratur menyeka tubuh Mew

“ya sudah, papa ke resepsionis dulu” ibu Mew mengangguk












CKLEEK

“papa ko lama banget si-”

“omaaa” ujar Win langsung memeluk nyonya Jong

“haii cucu oma, baru sampe”

“hehe iya tadi ikut Bai cari makan dulu, nih buat oma sama opa-eh opa mana?” Win melirik sekitar

“iya nih opa lama banget keluar katanya ke resepsionis, yaudah Win tunggu daddy sini ya, Bai terima kasih sudah menemani cucu saya” ujar ibu Mew, oma Win

“iya nyonya, sama - sama”

“daddy katanya udah lebih baik tapi ko belum bangun ya Bai?”

“lagi capek deh kayaknya”

“perasaan rebahan udah berhari - hari masa masih capek”

“abisnya kalo daddy bangun juga tambah capek dengerin pertanyaan kamu yang ga ada habisnya”

“awas kamu ya, makan sendiri nanti jangan bareng aku” sewot Win

“idih ngambek” colek Bright dipinggang Win “sshh nanti daddy liat” delik Win seolah - olah marah, padahal juga seneng

megan [end] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang