Halo Meganoc🦖
“eunghhh m-mas Mew” cicit Gulf pelan, sangat pelan
Ia terbangun, kini jam dinakas menunjuk pukul 10.10. Apakah mereka berdua terlambat untuk sarapan?
Gulf tersenyum hangat ketika ia kembali merasakan pelukan hangat sang kekasih. Eh kekasih kan? Batin Gulf berkecamuk lagi.
Ia semakin sadar jika lelaki dewasa yang tengah memeluknya ini adalah lelaki yang amat sangat mencintai dirinya, sayangnya ia baru merasakan hal itu, bukan, bukan baru merasakan tapi ia keliru.
Lelaki dewasa ini sangat sabar terhadap dirinya selama ini, tergolong lelaki yang akan memanjakan siapapun yang ia sayangi, terbukti pada dirinya dan Win, anak kesayangannya.
“emhh” Mew menggeliat karena Gulf mengelus lembut rahang hingga jakun Mew
Jujur saja, dimana terlihat umur 40 tahun itu? Dimata Gulf, Mew tidak ada bedanya dengan pertemuan pertama mereka 2 tahun lalu, bahkan menurutnya Mew seperti vampir karena tidak terlihat menua.
Gulf sangat menyukai bau maskulin dari Mew, menurutnya tubuh Mew seperti nikotin, yang membuat dirinya selalu candu.
“hh, udah enakan say-” Mew berhenti bicara, ia menggelengkan kepalanya pelan lalu berhenti untuk menyentuh kening Gulf
“no, please” ucap Gulf
Mew mengerutkan keningnya “sudah merasa lebih baik?” Gulf menggeleng
“dimana yang sakit, sebentar aku telepon dok-”
“baby hik ga butuh hiks dokter” Mew terdiam sesaat ketika Gulf mengeluarkan air mata diujung matanya
“hiks baby ma-mau mas hiks” Gulf takut Mew kembali meninggalkan dirinya, ia langsung merengkuh erat tubuh besar Mew
“baby mohon hiks jangan pergi heungggg hikks”
Mew bangun langsung mengambil tisu diatas nakas, ia mencoba membersihkan ingus dan juga air mata Gulf yang baru saja ia produksi.
“mas ga akan kemana - mana, udah ya jangan nangis lagi” Mew telaten mengusak rambut Gulf ke belakang agar ia bisa melihat leluasa wajah memerah Gulf “jangan nangis lagi, nanti nafasnya susah sayang”
Gulf langsung menatap Mew berkaca - kaca, apakah ia tidak salah dengar? Gulf bahkan menatap tajam Mew, ia tidak mau tau, pokoknya Mew adalah miliknya!
“sayang?!” Mew bingung, kenapa Gulf bicara agak naik intonasinya
“hiks sayang, mas beneran sayang baby kann jangan pergi ya baby mohon”
“baby janji bakal jadi anak baik, baby-”
“hei sayang, udah ya mas mohon yang lalu biarlah berlalu, sekarang adalah sekarang, jangan pikirin apapun yang negatif ok? mas minta maaf ya udah bikin hati baby nya mas ini sakit” Gulf mengangguk cepat sambil menduselkan kepalanya ke dada bidang Mew
Sudah pukul 11.05 Gulf tidak sedetikpun melepas Mew dari pelukannya, sampai sekarang Mew menggendong Gulf ala koala untuk mengisi perut keduanya, maklum dari malam tadi mereka melupakan makan malam.
“buka mulutnya dulu baby, isi perut dulu” Gulf mengangguk pelan, walaupun ia merasa tak enak saat makanan itu terasa hambar oleh lidahnya
“eungggg” Gulf menutup mulutnya saat suapan ke 5, ia melindungi wajahnya dari tatapan Mew dengan bersembunyi dibahu lebar Mew
Mew sudah maklum dengan bagaimana manja nya Gulf bertambah ketika sedang sakit, jadi akan ia ikuti kemauan bayi besarnya kali ini.
“udah kenyang sayang? minum dulu ya, dihabiskan” titah Mew tanpa terdengar penolakan membuat Gulf mengangguk cepat lalu menghabiskan segelas air putih dimeja sampai tandas