Halo Meganoc🦖
“mom! Gulf kaget tau” kaos bolong ditambah celana kolor setengah paha, niatnya sih tadi mau tidur
“ehh anak mommy baru pulang” sindir sang mommy membuatnya cemberut lalu memeluknya
“mommyyyy udah 2 hari adek disini masa baru pulang sih” diluar cool kalo dirumah anteng diketek mommy
“iya - iya, dek?”
“hmm?” duselnya lagi
“adek bahagia? adek seneng gak?” keheningan ditepis mommy nya
“umm” Gulf mengangguk dipelukannya “adek baru sadar, adek sayang sama ma-umm ya itu dehhh”
“adek mau tau sesuatu ga?”
“mommy-” Gulf merenggangkan pelukan keduanya “-mau nikah lagi?”
BUGHHHH
“aoww mommm kagett” lengannya merah
“abisnya, bukan mom yg mau nikah tapi kamu”
“hah? adek nikah sama siapa?”
“hhh dengerin mommy ya, beberapa waktu lalu Mew datang ke mommy buat jadiin kamu pasangan dia”
“hah?”
“dia ngelamar adek, dia udah minta izin ke mommy buat nikah sama adek, adek mau ga? mommy ga maksa adek, kalau adek nyaman dan mau mommy kasih restu”
“mom, tapi adek ragu” ujar Gulf lagi
“ragu kenapa sayang?”
“adek ga tau, ragu banyak - banyak banget, takut ga bisa jadi pasangan yang baik, plin - plan, egois, mau menang sendiri, ga bisa jadi istri yang baik-”... “anak mommy ini jadi istri?” Gulf mendelik berang
“mommyyyy”
“hahaha iya ga papa, pikirin aja dulu, adek jangan ambil keputusan sesaat, harus dipikirkan matang - matang, karena pernikahan adalah hal sakral bukan untuk mainan. bukan berarti mommy bilang adek gimana, kalau adek ga nyaman maka pernikahan adalah hal menakutkan dikemudian hari”
“kalo menurut mommy, ma-Mew gimana?” binar Gulf
“hmm gimana ya??” ujarnya sambil menggoda sang anak
“ihh momm adek betul - betul ini nanyain” tekuknya
“menurut mommy dia udah cocok berumah tangga, dia dewasa, dia hebat bisa membesarkan anaknya sendirian, dia menjaga dirinya sendiri dengan baik, dia sangat baik sama orang tuanya sendiri, dan yang paling penting dia menyayangi anak mommy yang gemess ini” ucapnya sambil mencubiti pipi gembul Gulf
“jangan nurutin hati aja, logika juga harus dipikirkan, karena kalau adek nikah adek akan hidup bersama orang lain, 2 kepala dalam satu rumah yang jelas bahkan pasti beda pemikiran beda jalan keluar”
“pernikahan itu ga bisa dikit - dikit putus kayak kalian waktu pacaran, tingkatnya udah beda, so yah ambil keputusan diwaktu adek lagi tenang jangan terburu - buru, oke?” Gulf mengangguk sambil merasakan elusan sang mommy
“yaudah mommy tinggal ke bawah dulu ya, bentar lagi mau jam makan malam” Gulf menatap langkah sang mommy yang semakin tidak terlihat “huftttt” desahnya
“jadi ini gimana ya?” gumamnya sebelum menuju alam mimpi
“tante” salam Mew lalu memberi wai pada Sia
“Mew” lalu mereka bedua saling memeluk sebelum duduk disebuah tempat yang sudah Mew siapkan
“tante selalu mendukung apapun yang terbaik, tante paham kamu seperti apa, tapi tante gak bisa memaksa pilihan Gulf”
“maksud tante?”
“begini jangan salah paham, Gulf masih ragu untuk menikah karena takut belum bisa jadi istri yang baik”
Sia memegang lembut punggung tangan Mew “tante memberi kamu restu untuk menikah dengan Gulf, karena hanya kamu yang bisa tante percaya”
“tante percaya sama saya?” baru kali ini mereka bicara serius berdua
“tante serius kalau kamu memang mencintai anak tante” Mew terkesiap, orang tua sudah approve sisa calonnya aja yang masih bimbang “terimakasih tante, saya akan berusaha menjadi yang terbaik untuk anak tante”
“terimakasih sudah menjadi kebahagiaan anak tante” Mew mengangguk sambil menatap Sia lamat - lamat
“oh yah silahkan dinikmati tante, kebetulan ini saya pesan yang best seller disini”
“sayang, kenapa?” tegur Mew saat Gulf bengong
“ah yah!”
“loh sayang ada apa? ada yang lagi dipikirin?” tanya Mew mendekati sang pacar
“eh heheh enggak mas, mas tadi ngomong apa?”
Ekhemm
“jangan terlalu dipikirin, selagi kamu nyaman seperti ini, it's okay”
“t-tapi” Mew mengusap gemas kepala Gulf
“it's okay baby, nanti kita sambung sekarang kita makan dulu right?”
Kemudian Mew dan Gulf melanjutkan kembali kegiatan lunch mereka dicafe favorit mereka berdua. Gulf sedikit tidak enak dengan Mew, namun Mew terlihat biasa saja bahkan masih bersikap seperti biasa dengannya.
Finish Meganoc🦖