'*•.¸♡24♡¸.•*'

513 54 4
                                    

Halo Meganoc🦖

"momm"

"mommy" panggil Gulf lagi, kali ini sang ibu menoleh

"anak nakal" Gulf cemberut "so, is there anything you want to tell me about that "your boyfriend"?" Gulf diam

"If there isn't, mommy leave you now" mommy Gulf menyadari kalau Mew menghampiri mereka

"I'm sorry, but please come with me. I will explain everything" ajak Mew mengarahkan mommy Gulf ke mobilnya

Mau tidak mau mommy Gulf mengiyakan ajakan Mew, otomatis dengan Gulf juga pastinya. Disepanjang jalan juga tidak ada yang mengeluarkan suara, hanya kekosongan sepanjang jalan.





Mogu' Rest

"what do you want to order?" ucap waiters yang datang ke meja mereka

"oh, please order your best seller dish. also drink's too" ucap Mew, ia membenahi dasinya

"perkenalkan nyonya, saya Mew Scolders. seperti yang tadi saya sampaikan kalau saya adalah kekasih Gulf Kana Angelico, anak nyonya"

"formal sekali" batin mommy Gulf "maaf kalau ucapan saya tadi membuat anda terkejut" Mew mengatup kedua tangannya seperti memberi wai/salam

"sudah berapa lama kalian?" mommy Gulf menghela nafas sebentar "bersama?"

"sudah sekitar-" "belum lama kok mommy" balas Gulf, mommy Gulf menunggu jawaban Mew

"tepatnya 15 bulan 7 hari 9 jam" mommy Gulf menatap Mew tatapan tak terbaca

"mengapa tidak sekalian kau bilang menit detik dimananya?" sindir mommy Gulf, Gulf menggeleng, Mew itu ditantang justru dilakukan

"45 menit 19 detik dihotel Pressident Count" mommy Gulf dan Gulf sendiri seperti tersedak ludah sendiri "sekarang sudah 46 menit" senyum Mew

"whatever, tapi anak saya ini laki - laki" "iya, saya juga tau Gulf laki - laki, but, is there anything wrong with that?" Gulf terkikik geli, mommy nya terlihat kaget dan melongok sendiri bicara dengan Mew

"oke, jujur ya apa yang kamu lihat dari anak saya. pertama, anak saya ini anak tunggal, satu - satunya yang saya miliki dan dia laki - laki, kamu juga laki - laki, memang zaman sekarang orang sudah dengan open mindednya atau semacamnya tapi apakah saya bisa oke dengan itu semua?"

"kamu, Mew Scolders?" Mew mengangguk "kamu anak dari tuan Scolders kan? apa kata orang tua kamu kalau anaknya menyukai sesama jenis? saya tau kalian memiliki perusahaan yang berimpect besar untuk negeri ini, apa orang tua kamu tidak ingin memiliki cucu dari kamu sendiri?"

"saya sudah punya anak nyonya, jadi anda tidak perlu khawatir tentang itu" balas Mew sopan

"HAH!?"

"mungkin perkenalan saya tadi kurang lengkap, saya seorang duda sudah hampir 12 tahun" lagi dan lagi mommy Gulf diam

"12 tahun?? kalau begitu berapa umurmu sekarang?"

"41 tahun nyonya" balas Mew lagi

"astaga Gulf, kamu memacari lelaki yang bahkan bisa jadi ayahmu" ucapnya "excusme, " waiters membawakan beberapa makanan dan minuman untuk mereka

"kamu sadar Gulf!" ucap mommy Gulf agak meninggi

"mommy gatau apa yang kamu lihat dari dia, tapi umur kalian jauhnya bukan main Gulf. ayo pulang, mommy mau bicara" Mew paham kondisi saat ini, terlebih ada beberapa pengunjung yang melihat ke arah meja mereka

"tidak perlu nyonya, kalian makanlah. sekarang sudah jam makan siang, saya yang akan pergi. selamat siang" ucap Mew lalu beralih pada Gulf

"baby, mas pergi dulu. makanannya dihabiskan ya, kalau baby atau mommy mau nambah bilang ke waiters nya, sudah mas kasih tau ke mereka" ucap pelan Mew dan memberi salam pada mommy Gulf untuk pergi

Gulf diam lalu memakan makanan yang ada didepannya. Ia merasa sangat tidak enak pada Mew. Lagi pula, ini bukan kesalahan Mew. Ia harus bicara dengan mommy nya nanti, kalau sekarang kondisinya belum memungkinkan.

...



































Flashback on.

"untuk tuan yang tengah hadir, maaf tuan Scolders atau ayah saya sedang melakukan perjalanan bisnis ke Jerman, jadi dialihkan sementara pada saya selaku anaknya"

Mew mengeluarkan kartu kecil seperti memori/cip sebagai bukti diatas meja, juga beberapa lembaran foto, dan screenshot bukti bahwa skandal itu dibuat - buat.

"saya sudah mengirimkan kalau bukti tersebut tidak valid, dan saya bisa memastikan kalau saudara Gulf Kana Angelico tidak berhubungan apapun dengan skandal yang tengah ramai"

"dan mengenai hubungan pribadi antara saya dan Gulf itu pure ketidaksengajaan, saya disini tidak membela Gulf namun saya berkata jujur. jika ada yang merasa kurang berkenan tentang ini, bisa langsung hubungi saya melalui asisten saya" ucap Mew lalu sang asisten membungkuk hormat didekat pintu masuk

"dan untuk sanksi mengenai ini, saya yang akan memberikan hukuman yang sesuai untuk Gulf Kana Angelico sesuai aturan yang berlaku" Mew memberi salam setelah itu lalu berlalu keluar dari ruangan tersebut

"... "

Flashback off.



























...

"apa mommy marah?" mommy Gulf menuang air putih diatas meja "kamu nanya?"

"momm"

"mommy kecewa" Gulf diam

"kecewa kenapa anak mommy satu - satunya, mommy gak tau apa - apa mengenai anak mommy sendiri. mommy fikir selama ini mommy udah tau segalanya tentang anak mommy sendiri, ternyata mommy salah"

"momm" Gulf menggeleng

"mommy jangan nangis" Gulf menitikkan air matanya

"mommy capek, mommy ingin istirahat" tanpa menghiraukan pegangan tangan dari Gulf, sang mommy langsung menuju kamarnya

"hiks mommy" Gulf menunduk, ia bingung

"apa Gulf salah mau bahagia cara Gulf mommy?" ucap Gulf pelan

"Gulf ga boleh ya" gumamnya pelan

Mommy Gulf yang belum menutup pintu mendengar suara pelan Gulf. Ia masih shock mengetahui anaknya menyukai sesama jenis. Dan parahnya ia menyukai seseorang yang cocok sebagai orang tuanya, tepatnya ayahnya.

Bagaimanapun, bisa saja Gulf membuat seolah-olah Mew adalah orang yang bisa ia percaya, membimbingnya seperti seorang ayah. Itu salah. Mencintai sebagai seorang kekasih dan seorang ayah itu hal yang berbeda, sang mommy kalut kalau - kalau Gulf menyukai Mew karena Mew ia anggap seperti seorang ayah.

Dengan kata lain, ia masih berharap kalau Gulf adalah seorang lelaki yang sewajarnya menyukai wanita. Dan cinta memang tidak membatasi siapa dan usia, tapi orang tua mana yang tidak memiliki ekspektasi tinggi pada anak sendiri?

Walaupun jauh dilubuk hatinya, ia sangat welcome dengan keputusan apapun sang anak. Tapi ia juga seorang ibu yang menjadi tameng pertama anaknya, ia takut kalau anaknya salah langkah atau menemukan jalan yang salah.

Finish Meganoc🦖

megan [end] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang