Halo Meganoc🦖
“eh sayang disini” sapa Mew langsung menaruh Gulf duduk dipangkuannya
Saat Win ingin masuk ke dalam rumah, ia melihat Gulf ada dibalik dinding transparan itu. Ia memberi kode kepada sang daddy, bahwa ada Gulf tadi mungkin mendengar pembicaraan mereka.
“hunm mas ngapain sama Win?”
“cuma ngobrol like father and son, why baby?”
Gulf hanya menggelengkan kepalanya lalu beralih duduk menghadap ke arah Mew. Mew memainkan tangannya mengelus punggung si bayi bongsor yang satu ini.
“mas”
“iya sayang”
“sebentar lagi kan baby lulus” ujarnya sambil mengolah sesuatu dengan jari tangan nya didada Mew
“mau hadiah?” jawab Mew
“bukan, umm mas gak mau ngobrol tentang kedepannya g-gitu?”
“pernikahan?” Gulf mengangguk dua kali
.
.
“kita jalani dulu ya, mas belum ada planing ke sana” cup. Mew mencium juga menempati leher Gulf dengan nyaman
...
Gulf sudah setengah jam berada didalam bathup, ia merasa dongkol dengan jawaban klise seorang Mew. Seperti bukan Mew, yang benar saja dia seolah-olah tak butuh Gulf.
“kenapa ya” pikirnya sambil memainkan bubble yang ia buat dari limpahan air sabun
Tiba-tiba ia langsung berdiri ke depan cermin, melihat dirinya sendiri naked, memutari badannya sendiri dari atas sampai bawah.
“baby mulus, gak ada bekas luka, bahkan termasuk paling mulus kalau diantara laki-laki, apa gara gara luka ditangan ini ya, baby jadi jelek” baik ovt dimulai
“tapi kan ini bukan baby mau” bibirnya maju 2 cm
“peach baby juga berisi, dada baby juga besar, ya walaupun enggak kayak perempuan, tapi apa ya?”
Sudah dari kejadian ia dan Mew terpergok oleh Win, mereka berdua tidak ada lagi melakukan skinship seperti biasanya. Hanya dekat dekat biasa, tidak ada perlakuan yang biasanya cuddle diatas ranjang.
Sekarang juga Mew seperti lebih sibuk dengan dunianya sendiri, pikir Gulf. Win kebanyakan ada diapart nya sendiri, jadi dirumah besar ini Gulf hanya ditemani bibi none dan pak jja sopir sekaligus satpam rumah.
Rumah milik Mew memang besar, bukan mansion. Memiliki 4 kamar tidur dilengkapi kamar mandi didalamnya, privat gym, kantor alias ruang kerjanya sendiri, kolam renang, dapur kotor juga dapur bersih, ruangan healing alias bioskop juga ada bar minimalis yang sengaja ia buat.
Oh jangan lupa gudang penyimpanan anggur, garasi beberapa mobilnya dibasement. Ruang tamu dan keluarga jangan ditanya.
“udah seminggu mas Ei gak pegang pegang baby”
“kayaknya harus baby yang pegang mas Ei duluan”
Gulf jangan gila, binal sekali bayi bongsor ini.
Dilain tempat ada Mew yang telah mengunjungi kliennya yang terakhir hari ini.
“silahkan pak” ucap Hana
“saya tidak suka kopi” pertolakan Mew membuat Hana kesal,
“haha ini inisiatif saya pak, mungkin kopi ini bisa membuat bapak rileks sebentar” ucap manis Hana
“nanti saya minum” bukannya berhenti, Hana justru mendekat ingin meminum kan langsung kepada Mew sendiri dengan tangannya
“Han” “Han” gerakan kepala Mew menolak Hana membuat kopi hitam itu jatuh mengenai kemeja nya
“awh astaga maaf pak maaf, saya gak sengaja” Hana asal mengusap dada Mew sensual
“baju bapak kotor biar saya bersihkan dulu pak” Hana berani membuka sendiri jas juga kemeja Mew, dikejutkan dengan otot dada Mew yang sangat sentuh-able
Sedangkan diluar, dibalik pintu kokoh ruangan Mew ada yang melotot sempurna.
CEKLEKK
Gulf menatap ke dua orang berbeda gender didepannya, yang satu dengan baju seksi alih-alih berpakaian seperti sekretaris dan Mew yang sudah shirtless, otot-otot nya seperti sedang menyapa Gulf sekarang.
Gulf sendiri bingung harus berekspresi apa, ia ingin marah tapi ia juga melihat kejadiannya dari awal dan memang bukan Mew yang,, tapi Mew seperti menikmati?
“kenapa datang gak bilang mas dulu” Mew langsung menarik Gulf untuk duduk ke sofa miliknya
Gulf tak bergeming, ia memandang ke arah Hana yang sedang memegang kemeja Mew. Huh ia tidak suka wanita ini.
“baby?” Mew tau jika pria nya ini sedang marah
“cemburunya lucu juga” batin Mew gemas
Hana bingung tapi ia tetap memainkan perannya,
“oh maaf ya, ini temannya Win ya? maaf ya tapi pak Mew nya sedang sibuk dan sekarang sedang harus membersihkan diri akibat perbuatan saya tadi” Mew melotot
Kata kata Hana membuat Gulf semakin dongkol, Mew khawatir Gulf berspekulasi negatif sekarang.
“baby ini-” Mew langsung ditarik Gulf ke luar
Hana yang kaget melihat Mew lempeng lempeng aja saat ditarik Gulf pun mengikuti keduanya.
Gulf kali ini merasa awan panas mengelilinginya, ia membawa Mew ke depan toilet, wastafel kaca besar yang biasa digunakan para karyawan untuk berdandan.
Ia mengambil sabun cukup banyak lalu digosoknya pada dada Mew, semua orang yang berada disana cukup shock. Tak luput Mew, ia juga kaget dengan dingin yang menyentuh tubuh atasnya.
“astaga baby!” Mew menegur Gulf naik satu oktaf
Sedangkan Gulf masih menggosok dada berotot miliknya, Mew miliknya kan?. Ia merasa harus membersihkan noda yang menempel ditubuh kekasihnya ini.
“APA! MAS MAU MARAH?!” galak Gulf
“kenapa mas mau dipegang pegang tante itu” Hana mendelik tak suka
“berani banget badannya disentuh sentuh tante itu, merasa paling ganteng kah” Mew sekarang juga ingin menenggelamkan dirinya, ia sekarang jadi tontonan karyawannya sendiri
“mentang mentang badan bagus isinya otot semua, terus mau pamer gitu? iya? mau ganjen kah?”
PLAKK
“ininya minta disentuh ya mas?” Gulf menggeplak dada kiri Mew
SLUHHHHH
“enakan sentuhan baby apa tante itu?” tanya Gulf sambil menyentuh dada hingga nipple Mew yang kanan
Gulf sudah menghentikan kegiatannya yang membersihkan dada Mew, ia mengambil kasar kemeja Mew ditangan Hana.
“sorry tante, tante lain kali jangan suka pegang pegang barang orang ya, ini mahal dan yang harus tante tau, kemeja ini khusus saya belikan untuk dia” Mew melongo, Gulf nya memanggil tanpa embel embel "mas"
“saya gak suka” Gulf pergi dari sana tanpa melirik Mew yang setengah telanjang
“babyyy”
“sayanggg” Mew langsung mengejar Gulf yang sudah masuk ke dalam lift
.
What do you think about this chapter? Next
.
Finish Meganoc🦖