“sayang bagusan yang mana?” tanya Mew memperlihatkan kedua baju yang ada ditangannya
“kok aneh sih!?” sebal Gulf yang membuat Mew kebingungan
Gulf daritadi capek menanggapi Mew yang bertanya entah celana, baju, kaos kaki, hingga celana dalam juga Mew tanyakan.
Kesalnya semua yang jadi pilihan justru semuanya terlihat bagus ditubuh sang suami. Daripada membuat pilihan, Gulf lebih memilih untuk membeli semua yang dipick oleh Mew ke kasir.
Salahkan saja tubuh suaminya yang terlalu bagus hingga semua pakaian terlihat cocok untuknya. Bukan boros ya!
“padahal daddy cuma perlu kemeja doang, kenapa dibeli semua?”
“abisnya bingung, semuanya bikin suamiku makin ganteng” gak salah habis ini kalau Mew blushing, jarang - jarang Gulf gombal kan
“makasih ya bub, udah bantuin suaminya” Mew memeluk Gulf sambil bersandar ditubuh beraroma vanila itu
Gulf selalu menyukai perlakuan hangat Mew, entah itu saat mereka hanya berdua atau didepan umum. Mew tidak pernah malu untuk sekedar melakukan skinship, dan Gulf juga sangat menyukai itu.
“oh itu dibagasi tadi dad liat ada sepatu, punya kamu bub?” tanya Mew sambil menyetir
“aku tadi liat lucu ada lampunya, phi nya tadi bilang ini lagi diskon 30%. terus kayaknya aku juga pengen liat Win pake, kayaknya lucu” ungkap Gulf sambil menelepon video Win
“buuu” sapa seseorang disana
“haii liat nih, aku abis belanja” pamer Gulf disambut cibiran dari Win
“tumben banget belanja banyak” “abis ngerampok daddy” jawab Gulf lalu keduanya tertawa
“gapapa bu, duit daddy ga bakal abis dimakan sendiri jadi keroyokan aja paling berkurang dikit” julid Win
“tapi itu semua punya daddy” jawab Gulf lagi
“eh, loh bu? ga ikut beli?”
“engga, gatau kayak ga ada yang pas aja”
“ohh ada sih tadi beli kaos kaki couple” kata Gulf sambil memperlihatkan kaos kaki yang ada disebelahnya “tuhh liat bagus kann?”
“bagus sih tapi yakali jauh - jauh ke Swiss cuma beli kaos kaki, disini juga banyakk” heran Win saat melihat benda couple bermotif bunga matahari itu
“ya gimana, bingung.. kasih saran dong biar next belanja ga bingung”
Mew yang tengah menyetir hanya fokus pada jalanan didepannya. Ia memberi ruang Gulf berkomunikasi dengan sang anak, sesekali ia ikut tertawa akibat ocehan kedua bayi besarnya itu.
“beli lingerie aja bu, biar makin semangat” saran Win yang membuat Mew melotot “heh, kecil - kecil juga” semprot Mew
“istri daddy juga seumuran Win tauu, dah ah bu jangan banyak - banyak mikir, beli aja biar daddy betah dirumah” smirk Win seolah menyihir Gulf untuk melakukan apa yang ia katakan
“emang daddy ga betah dirumah?” tanya Gulf pelan sambil menengok ke arah Mew yang ikut diam, maunya sih gak mau ikut campur
“hehehe see you buu daddd, pulang - pulang bawa adik ya!” kalimat Win sebelum telepon ia matikan
“sayang ada yang mau dibeli lagi?”
“ndak, mau pulang”
“ga jadi jalan - jalan? tuh liat didepan ada taman, ada biang lala nya, ga mau?” tanya Mew lagi memastikan
“... ”
Gulf hanya diam tidak memberi jawaban apapun. Entah kenapa wajahnya kini terlihat agak masam, tapi Mew tidak mempermasalahkan itu.
Selesai parkir Mew langsung keluar dari mobil tanpa menyapa Gulf.
“gak mau turun nih?” tawar Mew ketika membuka pintu mobil untuk Gulf
Mew mengulurkan tangannya untuk menggapai tangan Gulf, menurutnya Gulf sangat lucu ketika kesal. Walaupun begitu, Gulf tetap menyambut uluran tangan sang suami.
Tadinya ia sangat tidak suka, tapi begitu sudah keluar dari mobil ia langsung berjalan cepat ke arah loket masuk.
“katanya tadi mau pulang” ejek Mew yang pastinya tidak didengar Gulf yang sudah mulai menjauh “dadd ayooo” teriak Gulf menyuruh Mew mengikutinya
“udah? ayoo Gulf mau naik” ucapnya semangat
“rollercoaster!?” kaget Mew sambil menunjuk wahana yang berada didepannya
“bukannn, Gulf mau biang lala”
“oh kirain rollercoaster” syukur Mew “Gulf tauu kalo daddy takut naik itu, jadi kita pilih main yang enteng aja”
“enggak ya, daddy pemberani” jawab Mew angkuh sambil menegakkan kerah kemejanya
“wah bagus lah, ayo naik” Gulf menarik Mew untuk ikut antre wahana ekstrem tersebut
“iya sayang iya daddy takut, iya kita naik biang lala aja ayo”
“cihh si paling pemberani katanya” cibir Gulf mendapat cengiran lucu khas Mew Suppasit
“wahhhh liat dadd, dibawah kalo dari atas kecil banget” seru Gulf sangat antusias
“seneng ga sayang?” tanya Mew
“eung, Gulf senang. terimakasih ya daddy udah mau nurutin Gulf, udah mau direpotin sama Gulf” senyumnya cerah
“you're welcome bub, apapun itu kalau tentang kamu akan selalu jadi prioritas aku”
“kamu bukan beban bagi aku. kamu adalah orang yang punya tempat spesial yang ada dihati aku, itu gak akan ngerubah perasaan aku ke kamu. you're the only mine. gak akan ada yang bisa menggantikan posisi kamu dihati aku” ucapan Mew membuat Gulf memerah, entah wajahnya atau bahkan matanya
“apapun itu, aku mau selalu terlibat tentang kamu. kamu yang akan selalu menjadi yang pertama dan satu - satunya untuk aku. aku berharap juga kalau aku adalah satu - satunya orang yang spesial dihidup kamu. tolong ingatkan aku kalau aku keterlaluan, buat kamu marah, jangan tinggalkan aku sendirian” Gulf sangat menyadari jika Mew tidak pernah bisa tanpa dirinya, seolah Gulf adalah jantungnya
“phi gak pernah bisa kalau tanpa Gulf” lirih Mew
Gulf memegang kedua tangan Mew erat. Ia menatap dalam seseorang yang juga sangat berarti dihatinya.
“Gulf tidak akan pernah meninggalkan phi Mew. Gulf sangat sedih karena Gulf pernah meninggalkan luka, membuat phi Mew trust issue terhadap Gulf. Tapi Gulf akan terus mencoba bersikap dewasa dan terus meyakinkan phi Mew kalau Gulf juga punya cinta yang besar dan tulus untuk phi Mew”
“terimakasih sudah banyak bersabar untuk Gulf. Gulf akan meyakinkan suami Gulf kalau dia hanya satu - satunya dihidup Gulf”
“mari menua bersama phi”
Keduanya ikut hanyut dalam keromantisan yang disaksikan oleh sunset. Keduanya saling mendoakan satu sama lain dan memastikan kenyamanan lewat pelukan hangat.
Hari ini adalah hari yang melelahkan juga menyenangkan, apalagi dengan seseorang yang sayang.
