'*•.¸♡36♡¸.•*'

611 50 2
                                    

Halo Meganoc🦖

“mas curangg!!”

“lohh mas curang apanya?”

“tau ahh males” ucap Gulf sok garang, Mew sangat suka menjahilinya

“beneran males nihh sama mas?”

“yaudah kalo gitu mas ke Wi-”

“IHHHHHH GA PEKA”

“lohh emang mas ga peka dibagian mana dekk?” mas Mew kayaknya udah siap mau nelan bocah gembulnya ini

“tau ah emang laki - laki tuh biangnya salah” Gulf menghentakkan kakinya kesal lalu pergi ke arah kamarnya, kamar Mew sih

Win yang daritadi menatap mereka sebagai objek wisata menggeleng aneh, ada - ada aja.

“siapa yang aneh sih dad?” Win bertanya sambil menyeruput matcha latte miliknya

“pilihan daddy yang aneh Win” ucap Mew lalu dapat pelototan anaknya “berarti maksud dad-” Mew membekap mulut Mew yang bicara agak nyaring, ia melirik kanan - kiri takut Gulf mendengar kehebohan disini

“udah daddy milih yang aneh, makanya kamu cari yang agak bener dikit”

“udah tuu, ada Bai yang selalu sigap tanggap buat akuu” ujar Win saat Mew melepas bekapannya

“heleh, jangan dikira daddy ga tau ya kalau kalian sering ngeroom bareng” Win menyemburkan minuman hijau tersebut dengan ekspresi terkejut

“kik diddi tii, pasti kamu mau ngomong gitu kan?” ucap Mew sambil meninggikan alis kanannya sebelah

“hebat, daddy kok tau, tau darimana” penasaran juga sih

“kamu ya!! diem - diem masukin si terang itu ke rumah, ke kamar kamu diem - diem tengah malam, bertamu itu ada jamnya nakk”

“iya tapi kan cuma tidur berdua doang, aku ga marah tuh waktu daddy sama Gulf lagi main wak-eh” kali ini Mew yang terkejut

Mew langsung sigap menuntut Win dengan pertanyaannya. Ternyata ia kecolongan anaknya sendiri.

“waktu itu Win lagi mimpi buruk, mau samperin daddy minta dipuk puk malah dengerin daddy ngepuk Gulf”

“apanya daddy ga pernah begituan sama Gulf ya, ga pernah sampe lewat batas” Mew sewot “ga lewat batas tapi desahannya melampaui batas”

Ucap Win langsung pergi, takut digerogoti mata Mew yang daritadi menatapnya tajam.

“makanya kalo mau enak - enak minimal cari tempat yg sepi” batin Win lagi

“ck, lupa kalo serumah sama anak udah gede” gumam Mew beranjak dari sana









































“mass”

“apa”

“kok cuek” kesal Gulf

“apa sayang”

“mas ke Cina Gulf ikut ya” pintanya sambil menautkan kedua jari telunjuk miliknya

“mas lama loh disana, mas kerja sayang, mas bukan jalan - jalan” Mew berusaha memberikan pemahaman pada Gulf, kan kliyengan ntar kalo Gulf ikut ga sampe tenggat waktu udah minta pulang

“daripada ldr, baby ga mau” kekehnya lagi “mas kan kerja, nah nanti tuh disana baby bisa jalan, biar ga suntuk nunggu mas pulang”

“ya, ya, ya mas ya, ayoooo iya in ya mass”

megan [end] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang