Part 9

2.7K 136 2
                                    

Sore ini Karin masih bermalas-malasan diatas ranjangnya. Bahkan ia belum mandi dari pagi, hal itu merupakan kebiasaan buruknya jika sedang libur. Biasanya Karin hanya mandi sehari sekali atau mandi saat akan keluar rumah saja.

Untung saja Karin tipe orang yang jarang berkeringat kecuali sedang berolahraga atau melakukan pekerjaan berat, jadi ia tidak akan bau badan. Dan yang paling penting orang tuanya tidak pernah mengomentari soal itu.

Karin melihat notifikasi pesan masuk yang ternyata dari Sandi. Ia sedikit heran karena sekarang masih sore, biasanya Sandi akan memberinya kabar di malam hari sepulang pria itu kerja.

Sandi ❤: Hari ini kamu sibuk nggak Rin?

Hanya itu pesan yang Sandi kirimkan.

Karin: Enggak, kenapa?

Hari ini Karin memang tidak memiliki rencana apa-apa, jadi ia hanya berdiam diri dirumah seharian.

Sandi ❤: Kita keluarnya malam ini aja ya sayang, bisa kan?

Karin berdecak kesal karena Sandi tiba-tiba merubah rencana yang sudah mereka susun. Harusnya mereka keluar besok malam, tapi pria itu malah merubahnya menjadi malam ini.

Karin: Kenapa kok keluarnya nanti? Emang besok kamu mau kemana?

Sandi ❤: Besok aku mau main badminton sama anak2 kantor, malam ini aja ya keluarnya.

Karin mengerang sambil menendang-nendang kakinya di kasur. Bukan apa-apa, hanya saja ia malas mandi dan tidak berniat mandi hari ini, tapi Sandi malah mengajaknya keluar nanti malam. Mentang-mentang ia tidak sibuk jadi pria itu bisa merubah rencana seenaknya. Tapi jika tidak keluar nanti, kapan lagi ia bisa keluar bersama Sandi. Ia sudah merindukan pria itu dan ingin segera menemuinya.

Karin: Nggak bisa besok aja ya keluarnya? Aku males banget mau mandi :(

Karin berusaha memelas berharap Sandi akan berubah pikiran dan membatalkan rencananya besok bersama teman-temannya.

Sandi ❤: Hahaha, yaudah nggak usah mandi. Km mau mandi ataupun engga tetep cantik 😘

Karin mencibir melihat balasan Sandi, pria itu bisa saja memujinya agar mau diajak keluar nanti malam. Jika seperti ini berarti tidak ada pilihan lain. Karin hanya bisa mengalah dan menuruti kemauan pria itu untuk keluar nanti malam.

Karin: Bisa aja gombalnya. Nanti malem keluar seperti rencana buat besok kan?

Sandi ❤: Iya sayang, nanti pulang kerja aku jemput kamu ya.

Karin: Iyaaa

Dengan berat hati Karin akhirnya bangkit dari ranjangnya. Ia berjalan kearah lemari pakaiannya untuk memilih baju. Setelah menimbang-nimbang, pilihan Karin jatuh pada crop top blouse berwarna biru miliknya yang ia padukan dengan loose pants berwarna hitam.

Jika keluar bersama Sandi, Karin tidak akan bisa memakai dress ataupun rok yang ia punya karena mereka biasanya pergi menggunakan motor Sandi. Pria itu sering menolak jika Karin menawarkan pergi menggunakan mobilnya, entah apa alasannya karena Sandi sendiri tidak pernah bilang.

Setelah menentukan bajunya, kini Karin ganti memilih tas. Ia memutuskan memakai tas pemberian Tante Ratih karena kebetulan Karin belum pernah memakainya. Saat semua sudah ia siapkan, Karin langsung menyambar handuk dan bergegas menuju kamar mandi.

***

Karin menuruni tangga saat sudah selesai bersiap-siap. Sandi juga sudah mengirimkan pesan jika berada di jalan menuju rumahnya. Karin berusaha santai saat kedua orang tuanya menatapnya heran karena sudah berpakaian rapi.

Finally, I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang