Part 31

2.3K 122 3
                                    

Di malam yang sepi seperti malam-malam sebelumnya, Karin melakukan aktivitasnya seperti biasa yaitu berbaring di ranjang sambil matanya fokus menatap ipad yang menampilkan drama Korea yang sedang ia tonton.

Sejenak ia tertegun saat melihat scene yang ada di sana, entah kenapa Karin merasa cerita yang ada pada drama itu tidak jauh berbeda dengan apa yang dialaminya. Bedanya di dalam drama, perempuan itu putus dengan pacarnya karena diselingkuhi dan akhirnya si wanita sembuh dengan orang baru. Kehadiran pria yang awalnya menjadi rekan kerjanya merubah hidup wanita itu. Dimana mereka akhirnya saling suka dan si perempuan berhasil melupakan mantannya dengan bantuan rekan kerjanya ini.

Karin mempause drama yang sedang ia lihat, ia menutup wajahnya dengan telapak tangan karena tiba-tiba teringat Arya. Bisakah kisahnya dengan Arya sama seperti drama yang ia lihat? Bisakah Karin sepenuhnya mencintai Arya dan berhasil melupakan Sandi? Rasanya sedikit sulit tapi Karin harus tetap optimis. Ia harus yakin jika hidupnya bisa berakhir bahagia seperti drama yang ia lihat.

Karena teringat Arya, Karin segera mengambil ponselnya. Harusnya sekarang Arya sudah selesai praktik di klinik, pasti tidak lama lagi pria itu akan menghubunginya seperti kebiasaan mereka beberapa hari ini.

Karin keluar dari aplikasi WhatsApp dan beralih ke aplikasi instagramnya. Ia menatap profil instagramnya cukup lama, ternyata masih ada nama sandi di bio instagramnya begitu juga di feed dan highlight. Dengan segera Karin menghapus nama Sandi dari bio dan highlight yang berisi kenangannya bersama Sandi. Setelahnya Karin beralih ke feed, ia masih ragu haruskah ia hapus foto-fotonya bersama Sandi ataukah hanya ia arsipkan saja. Setelah memikirkannya, Karin akhirnya memilih untuk mengarsipkannya karena ia masih belum rela jika harus menghapusnya. Dan akhirnya selesai juga, kini akun instagram Karin sudah bersih dari segala hal yang berkaitan dengan Sandi.

Kadang Karin masih tidak menyangka, jika sekarang sedang menjalin hubungan bersama Arya, apalagi dalam waktu kurang dari dua minggu semenjak ia putus dengan Sandi. Disisi lain ia merasa menjadi orang yang jahat tapi sebagian hati kecilnya merasa apa yang ia lakukan sah-sah saja. Tidak mungkin juga ia terus terpuruk dan menutup hati kepada setiap laki-laki yang datang ke hidupnya.

Saat masih asyik melamun, tiba-tiba ponselnya berbunyi karena Arya menelponnya dengan panggilan video seperti biasa. Karin menggeser layar ponselnya dan senyum Arya langsung menyambutnya.

"Hai," sapa Arya.

"Baru sampai ya?" tanya Karin melihat wajah Arya yang tampak lelah.

"Iya baru aja selesai bersih-bersih juga. Lagi ngapain?"

"Nih." Karin menunjukkan layar ipadnya yang menampilkan drama Korea yang ia pause.

"Abang ganggu ya?"

Karin menggelengkan wajahnya, "Enggak, aku udah nonton empat episode hari ini. Udah mulai bosen."

"Tentang apa itu ceritanya?" tanya Arya ingin tahu meskipun tidak berniat menontonnya. Ia cukup mendengar ceritanya dari Karin saja.

"Perempuan yang diselingkuhi pacarnya, tapi pacarnya malah playing victim. Bikin kesel aja, tapi untung ada rekan kerja cewek ini yang super baik. Mereka akhirnya saling suka dan mantannya nyesel." Cerita Karin dengan menggebu-gebu.

"Endingnya bisa ditebak, ceritanya sangat klise." Komentar Arya.

"Sebenarnya mirip sama cerita kita Bang, bedanya bukan aku yang diselingkuhi. Tapi aku yang selingkuh." Lirih Karin.

"Selingkuh sama siapa? Abang?" tanya Arya tidak terima.

"Iya, aku waktu itu beberapa kali pergi sama Abang nggak bilang Sandi."

"Jadi Abang perusak hubungan kalian?"

"Enggak-enggak bercanda," ujar Karin sambil memeletkan lidahnya, meskipun kadang ia merasa seperti berselingkuh dengan Arya karena tidak jujur dengan Sandi dari awal soal Arya.

Arya hanya menggelengkan kepalanya mendengar gurauan Karin, ia tidak merasa telah berselingkuh dengan Karin. Justru ia yang merasa asing dengan Sandi karena ia yang kenal Karin terlebih dahulu meskipun saat itu Karin masih kecil.

Arya merasa Karin adalah miliknya maka dari itu ia tidak suka dengan Sandi. Arya sudah menyukai Karin dari dulu dan sekarang perasaan itu semakin nyata apalagi melihat Karin sudah dewasa. Arya sangat ingin memiliki Karin dan disaat ada kesempatan kemarin Arya tidak ingin mesia-siakannya.

"Nggak skincarean?" Biasanya Arya selalu menemani Karin memakai skincarenya setiap malam.

"Iya, tapi aku belum cuci muka sama gosok gigi."

"Gapapa, abang temani."

"Yaudah, ikut aku ke kamar mandi dulu ya."

Saat Karin akan berdiri, ia mengurungkan niatnya karena melihat Sheila mengirimkan pesan, "Bentar Bang Sheila kirim pesan."

Karin membaca dan membalas pesan dari Sheila yang mengajaknya keluar besok bersama Maudy dan Stefany, yang merupakan teman baik mereka juga.

"Sheila belum tahu soal kita ya?" tanya Arya.

"Belum, biarin aja aku nggak mau kasih tahu dulu. Nanti dia ngejekin aku terus."

Arya tertawa melihat Karin yang sebegitu takutnya ketahuan berpacaran dengannya, "Bilang apa dia barusan?"

"Ngajak jalan, besok aku pergi ya sama dia," ujar Karin memberitahu rencananya besok sebelum melanjutkan kegiatannya yang tertunda yaitu ke kamar mandi dan memakai skincare.

***

Siang ini Karin sudah berada di restoran dimsum bersama Sheila, Stefany dan Maudy. Stefany meminta mereka berkumpul karena akan memberi kain dan meminta Karin, Sheila, serta Maudy untuk menjadi bridesmaid di acara pernikahannya nanti.

"Congrats ya Stef, akhirnya impian lo buat nikah muda terwujud juga," ujar Karin sambil melihat paper bag berisi keperluan bridesmaid yang Stefany beri.

"Iya nih, baru kelar skripsian udah di gass aja." Tambah Sheila.

"Gue dari dulu emang pengen nikah muda, untung aja Elvan setuju."

"Emang udah jodoh kalian," sahut Maudy.

"Nanti kalau cowok kalian datang, cukup pakai batik coklat aja ya." Pesan Stefany.

"Gue nggak mau Reiza dateng deh, kasihan Karin nggak ada pasangannya nanti," ejek Sheila.

"Sialan." Umpat Karin sambil melempar tisu kearah Sheila, "Kalau lo mau ajak Reiza ajak aja, ngapain kasihan sama gue."

"Awas ya jangan nangis disana karena nggak punya pasangan."

"Nggak akan," ucap Karin dengan yakin. Sudah dipastikan Karin akan mengajak Arya nanti, tapi ia tidak akan bilang ke Sheila sekarang. Biar saja hal itu menjadi kejutan untuk Sheila dan teman-temannya yang lain.

"Oh iya, kenapa lo putus sama Sandi kalian udah pacaran lumayan lama kan?" tanya Maudy.

"Gue sendiri juga bingung Mod, nggak jelas si Sandi tuh." Karin mengedikkan bahunya, malas mengingat-ingat soal Sandi lagi.

"Gapapa, nanti dia pasti nyesel udah ninggalin cewek setulus lo." Sheila menepuk-nepuk lengan Karin untuk menenangkannya.

"Udah-udah, mau ada pasangan atau nggak yang jelas kalian harus datang dan ikut bahagia ya di acara gue nanti." Stefany berusaha menengahi agar Karin tidak merasa terpojok.

***

Tbc...

Btw cerita ini udah tamat di Karyakarsa yaa, yg mau baca duluan cuss kesana 😘

Ending di wattpad sama karyakarsa beda ya, karena nggak semua partnya aku post disini. Tapi insya Allah nggak akan gantung nanti 💖

Jangan lupa vote dan komen 💛

Finally, I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang