Part 27

2.2K 123 3
                                    

Karin sudah duduk di dalam mobil bersama Arya untuk menuju supermarket. Jalanan sore ini lumayan macet, hingga membuat Karin cukup bosan. Karin bersenandung pelan mengikuti lagu yang diputar di stereo untuk menghilangkan keheningan diantara mereka. 

"Abang nggak sibuk?" tanya Karin penasaran karena Arya cukup banyak waktu belakangan ini.

"Harusnya ke klinik setelah ini, tapi gapapa masih ada waktu," sahut Arya sambil melirik jam tangannya.

"Kalau sibuk nggak usah anterin aku Bang, emang Sheila itu tukang alasan."

Arya terkekeh pelan, "Jadi udah baikan nih sama Sheila?"

Karin menganggukkan wajahnya, "Mau gimana lagi, aku nggak mau kehilangan sahabat sebaik dia. Kemarin cuma gengsi aja kalau harus langsung maafin, untung ucapan Abang nyadarin aku."

"Syukurlah kalau gitu." Arya ikut lega kala mendengarnya.

Mereka sudah tiba di supermarket dan Karin langsung mengambil troli untuk memuat belanjaannya.

"Biar aku aja yang dorong." Arya mengambil alih troli di tangan Karin.

"Okay, makasih," sahut Karin.

Mereka langsung menuju ke tampat buah-buahan karena sesuai rencana mereka akan belanja untuk keperluan membuat sop buah.

Karin melihat catatan sekali lagi karena takut ada belanjaan yang tertinggal. Ia sudah mengambil sirup, susu kental manis dan susu evaporasi. Tinggal memilih buah-buahan saja sekarang.

"Abang bisa milih semangka nggak?" tanya Karin sambil melihat-lihat buah semangka di depannya. Karin sangat awam jika membeli buah seperti ini, ia takut mendapatkan semangka yang hambar.

"Entahlah Rin, aku dulu pernah dikasih tahu sama orang. Coba aku pilih dulu ya."

Karin bergeser dan mempersilahkan Arya untuk memilih. Ia tersenyum geli melihat wajah serius Arya saat memilih semangka.

"Sepertinya ini manis," ujar Arya akhirnya setelah beberapa menit memilih-milih semangka.

"Oh ya? Abang lihat dari mana?" tanya Karin penasaran.

"Coba kamu lihat tangkainya, kalau kering itu artinya sudah matang. Kedua kamu pilih yang bentuknya bulat dan warnanya cenderung gelap. Terakhir, coba kamu tepuk. Kalau bunyinya nyaring tandanya semangkanya cukup berair." Jelas Arya.

"Okay, aku percaya aja sama Abang." Karin mengambil semangka pilihan Arya dan memasukkannya ke dalam troli.

"Semoga aja beneran manis ya Rin," ujar Arya takut Karin kecewa.

"Iya Bang, kalau nggak manis juga gapapa kan nanti dicampur sama lainnya. Yuk kita pilih melon." Karin segera bergeser di bagian melon.

Saat Arya akan mengikuti Karin, pandangannya bertemu dengan seorang wanita paruh baya yang sepertinya sejak tadi memperhatikan mereka. Arya mengernyitkan dahinya bingung karena tidak mengenali siapa wanita itu.

"Kalau milih melon gimana Bang?" tanya Karin lagi. Tapi Arya tidak menanggapi pertanyaannya, hingga membuat Karin menatap pria itu.

"Abang?" Karin heran melihat Arya yang hanya diam di tempatnya berdiri, ia lalu ikut melihat apa yang sedang Arya perhatikan. Hingga akhirnya Karin hanya bisa mematung mengetahui siapa yang Arya lihat.

"Tante Fitri?" tanya Karin tidak percaya.

***

Karin sudah duduk berhadapan dengan Tante Fitri di food court. Ia tadi menyelesaikan belanjanya secepat mungkin karena Tante Fitri menghampirinya dan bilang ingin berbicara dengannya.

Finally, I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang